Observasi Kuesioner Instrumen Penelitian

53

H. Teknik Keabsahan Instrumen

Teknik keabsahan data diukur berdasarkan uji validitas dan reliabilitasnya. Menurut Anastasi Anwar, 2012:64, reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, atau dalam kondisi pengujian yang berbeda. Untuk menghitung reliabilitas butir soal, peneliti menggunakan rumus alpha sebagai berikut: Keterangan : α = koofisien reliabilitas, dimana 0 ≤ α ≤ 1 n = banyaknya sampel ∑σ 2 i = varians butir soal ∑σ 2 t = varians skor total Uji validitas yang digunakan peneliti ada 2 macam yakni uji validitas butir dan uji validitas isi. Uji validitas butir instrumen dilakukan dengan menghitung koofisien korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson. Rumus Korelasi Pearson : 54 keterangan : r = koefisien korelasi ∑X = jumlah skor butir soal ∑Y = jumlah skor total N = jumlah sampel Setelah koofisien korelasi didapat, perlu diuji signifikansi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria keputusannya adalah jika r xy r tabel maka korelasi antara butir soal dengan skor total signifikan valid atau jika r xy r tabel maka korelasi antara butir soal dengan skor total tidak signifikan tidak valid. Selain validitas butir soal, peneliti juga membuat validitas isi. Menurut Kerlinger Anwar, 2012:73, validitas isi mempersoalkan apakah isi dari suatu alat ukur bahannya, topiknya, substansinya cukup representatif atau cukup merupakan sebuah sampling. Validitas isi instrumen tersebut dilakukan oleh para ahlipakar, antara lain oleh Dosen Pembimbing Skripsi beserta 2 dosen penilai lainnya Bu Nimas dari Fakultas Psikologi dan Pak Trisna dari Prodi Matematika. Tabel 3.7. Instrumen Validitas Observasi, Kuesioner, dan Wawancara No. Butir – Butir Instrumen Ya Tidak 1. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti Saran : 2. Jumlah pernyataan mencukupi tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit 55 Saran : 3. Jenis pernyataan sesuai dengan pedoman instrumen Saran : 4. Jenis penilaian mewakili pendapat subjek penelitian Saran :

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian di Lapangan

1. Tahap Sebelum Penelitian

a. Menyusun Rancangan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun rancangan penelitian beserta instrumen penelitian yang akan digunakan. b. Menentukkan Tempat dan Subjek Penelitian Peneliti melakukan pemilihan tempat dan subjek penelitian sesuai rancangan penelitian. c. Melakukan Perijinan Perijinan dibuat untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan penelitian. 56 d. Mempersiapkan Perangkat Penelitian Perangkat penelitian yang dipersiapkan antara lain proposal penelitian dan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan tempat yang dipilih dan waktu yang sudah disepakati bersama. Langkah – langkah yang akan dilakukan pada saat penelitian: a. Observasi Observer mengamati perilaku guru matematika sampel selama berada di sekolah dan terutama saat proses pembelajaran di kelas. b. Kuesioner Peneliti akan mengedarkan kuesioner untuk diisi oleh guru matematika sampel dan siswa kelas X dan XI sampel SMKN 54 Jakarta Pusat. Pembagian kuesioner akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama, kuesioner tentang penilaian terhadap karakter guru matematika dan minat belajar siswa. Tahap kedua, kuesioner tentang pendapat siswa tentang guru matematika idamannya. c. Wawancara Wawancara akan dilakukan dengan memilih siswa kelas X dan XI secara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TEACHING STYLE (GAYA MENGAJAR GURU) DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Hubungan Antara Teaching Style (Gaya Mengajar Guru) Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri.

0 10 17

HUBUNGAN ANTARA TEACHING STYLE (GAYA MENGAJAR GURU) DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Hubungan Antara Teaching Style (Gaya Mengajar Guru) Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri.

0 2 19

STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY, GRAMMAR MASTERY DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional

0 2 21

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlonggo,

0 3 16

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS IV SD Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlo

3 18 15

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan Minat Belajar Dan Dukungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika.

0 1 15

Pengaruh Permainan Matematika Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika

1 6 6

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENATA PRODUK PADA SMKN 16 JAKARTA PUSAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

Korelasi antara karakter guru matematika dengan minat belajar siswa SMKN 54 Jakarta Pusat pada mata pelajaran matematika - USD Repository

0 3 214