Kedudukan Siswa Perkembangan Minat Siswa

27 3 Pengalaman pertama terhadap objek minat. Peserta didik yang lebih siap secara fisik dan mental terhadap objek minat merupakan pengalaman pertama akan ikut membantu perkembangan minat selanjutnya. 4 Suasana emosional terhadap objek minat. Suasana yang menyenangkan tehadap objek yang diminati peraturan tidak kaku, sikap demokratis, dan lain-lain akan mendorong sikap yang lebih positif terhadap objek minat tersebut dan sebaliknya. 5 Gengsi dari objek minat. Sejak kecil siswa menemukan berbagai objek minat yang bergengsi. Makin bergengsi objek minat itu, akan semakin terdorong siswa untuk meminati objek tersebut. 6 Kesempatan untuk mandiri. Sikap objek minat yang lebih menawarkan kemandirian akan dinilai lebih tinggi daripada objek minat yang lebih mapan. 7 Kemampuan dan minat siswa. Kemampuan fisik, intelektual, minat dan kepribadian siswa memegang peranan penting dalam sikap siswa terhadap berbagai objek minat. 8 Harapan orang tua terhadap objek minat. Harapan orang tua terhadap objek minat yang bergengsi, akan mempengaruhi sikap mendorong siswa terhadap objek minat tersebut dan sebaliknya. Diharapkan harapan orang tua lebih realistik dengan keadaan dan kemampuan dan minat siswa. 28 c. Pentingnya minat terhadap pelajaran matematika 1 Minat menjadi sumber motivasi untuk belajar. Siswa yang berminat terhadap mata pelajaran matematika akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat. Oleh karena itu, rangsangan pemebelajaran yang disajikan harus diatur supaya bertepatan dengan minat siswa. 2 Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi terhadap pelajaran matematika. Ketika siswa mulai berpikir tentang pekerjaan di masa mendatang, ia menentukan apa yang ia ingin lakukan bila ia dewasa. Semakin siswa yakin mengenai manfaat dari belajar matematika, makin besar pula minatnya untuk mempelajarinya. 3 Minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni siswa dan meningkatkan prestasinya. Apabila siswa berminat terhadap mata pelajaran matematika yang ditekuni, pengalamannya akan jauh lebih menggembirakan dari pada bila merasa bosan lawan minat. Dengan sendirinya ia akan senang mengerjakan latihan soal dan tekun mendalami materi yang diberikan. 29

D. Karakter Manusia

1. Pengertian karakter

Secara harafiah, menurut Hornby dan Parnwell karakter Zainal, 2011:78 artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, karater adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter, artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian. Maka Zainal 2011:78 menyimpulkan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang berupa kepribadian khusus yang membedakannya dengan individu lain. Dengan demikian, karakter pendidik adalah kualitas mental atau kekuatan moral, akhlak atau budi pekerti pendidik yang merupakan kepribadian khusus yang harus melekat pada pendidik.

2. Macam – macam karakter

Hipocrates dalam Darwis 2009 menggolongkan manusia dalam empat jenis karakter Mulyati, April 2012 yaitu : Sanguinis : Pembicara. Dia adalah pusat perhatian, selalu riang, ramah, bersemangat, suka bergaul atau luwes dan suka berbicara. Segala sesuatu yang dihadapi dianggap sangat penting hingga dilebih-lebihkan tapi selalu pula dapat dilupakan begitu saja. Inilah salah satu kejelekan mereka 30 disamping tidak disiplin, tidak bisa tenang atau gelisah, tidak dapat diandalkan dan cenderung egois. Koleris : Pemimpi. Dia penuh dengan ide-ide, tapi tidak mau diganggu dengan pelaksanaannya sehingga lebih suka menyuruh orang lain untuk menjalankannya. Kemauannya yang keras, optimistik, tegas, produktif dipadu dengan kegemaran untuk berpenampilan megah, suka formalitas dan kebanggan diri menjadikannya seseorang yang berbakat pemimpin. Tapi karena dia juga senang menguasai orang lain, tidak acuh, licik, bisa sangat tidak berperasaan sarkastis terhadap orang dekatnya sekalipun, menjadikan dia orang yang sangat dibenci. Melankolis : Pelaksana. Perasaannya adalah hal yang paling utama. Justru karena itu dia melihat sisi seni sesuatu, idealis, cermat, dan amat perfeksionis. Kelemahannya ialah ia selalu berpikir negatif, berprasangka buruk, yang membuatnya khawatir, dan sibuk berpikir. Flegmatik : Penonton. Orangnya tenang, lembut, efisien, kurang bergairah, tapi juga tidak gampang kena pengaruh. Orang-orang akan menyangka dia tidak berminat atau tidak tertarik disebabkan oleh lamanya dia mengambil tindakan atas sesuatu. Dia bertindak atas dasar keyakinannya bukan atas dorongan naluri. Suka melindungi diri, tidak tegas, penakut, dan pelit adalah kelemahannya. Berikut diberikan rangkuman dari kekuatan dan kelemahan dari 4 macam karakter di atas berdasarkan beberapa referensi:

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TEACHING STYLE (GAYA MENGAJAR GURU) DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Hubungan Antara Teaching Style (Gaya Mengajar Guru) Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri.

0 10 17

HUBUNGAN ANTARA TEACHING STYLE (GAYA MENGAJAR GURU) DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Hubungan Antara Teaching Style (Gaya Mengajar Guru) Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri.

0 2 19

STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY, GRAMMAR MASTERY DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional

0 2 21

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlonggo,

0 3 16

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS IV SD Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlo

3 18 15

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan Minat Belajar Dan Dukungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika.

0 1 15

Pengaruh Permainan Matematika Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika

1 6 6

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENATA PRODUK PADA SMKN 16 JAKARTA PUSAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

Korelasi antara karakter guru matematika dengan minat belajar siswa SMKN 54 Jakarta Pusat pada mata pelajaran matematika - USD Repository

0 3 214