kehidupannya  sendiri,  memiliki  pandangannya  sendiri  dan  tidak  sekedar membebek  pendapat  orang  lain,  mengambil  sikap  sendiri,  dan  berani
menanggung  sendiri  akibat  dan  konsekuensi  dari  tindakan-tindakannya. Tujuan  bantuan  itu  diberikan  yaitu  supaya  orang  perorangan  atau
kelompok  orang  yang  dilayani  menjadi  mampu  menghadapi  semua  tugas perkembangan  hidupnya  secara  sadar  dan  bebas,  mewujudkan  kesadaran
dan  kebebasan  itu  dalam  membuat  pilihan-pilihan  secara  bijaksana,  serta mengambil  beraneka  tindakan  penyesuaian  diri  secara  memadai  Winkel,
2004:32.  Layanan  bimbingan  klasikal  Makhrifah    Wiryo  Nuryono, 2014:2  memiliki  tujuan  untuk  meluncurkan  aktivitas-aktivitas  pelayanan
yang  mengembangkan  potensi  siswa  atau  mencapai  tugas-tugas perkembangannya sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.
3. Bidang Bimbingan Klasikal
Model ASCA
American School
Counselor Association
Makhrifah  Wiryo Nuryono, 2014:1-2 menyatakan bimbingan klasikal merupakan  bentuk  kegiatan  yang  termasuk  ke  dalam  komponen  layanan
dasar  guidance  curriculum.  Komponen  layanan  dasar  bersifat developmental
,  sistematik,  terstruktur,  dan  disusun  untuk  meningkatkan kompetensi  belajar,  pribadi,  sosial  dan  karier.  Layanan  dasar  guidance
curriculum merupakan  layanan  yang  terstruktur  untuk  semua  peserta
didik  guidance  for  all,  tanpa  mengenal  perbedaan  gender,  ras,  atau agama  mulai  taman  kanak-kanak  sampai  tingkat  SLTA  disajikan  melalui
kegiatan  kelas  untuk  memenuhi  kebutuhan  perkembangan  dalam  bidang belajar, pribadi, sosial dan karir peserta didik.
4. Bimbingan Klasikal Kolaboratif
Program  bimbingan  Depdiknas,  2008:25  akan  berjalan  secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya
para  guru  mata  pelajaran  atau  wali  kelas.  Konselor  atau  guru  BK berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh data
tentang  siswa  seperti  prestasi  belajar,  kehadiran,  dan  pribadinya, membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek
bimbingan  yang  dapat  dilakukan  oleh  guru  mata  pelajaran.  Aspek-aspek itu di antaranya:
a.  Menciptakan  sekolah  dengan  iklim  sosioemosional  kelas  yang kondusif bagi belajar siswa.
b.  Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam. c.  Menandai siswa yang diduga bermasalah.
d.  Membantu  siswa  yang  mengalami  kesulitan  belajar  melalui  program remedial teaching
. e.  Mereferal  mengalihtangankan  siswa  yang  memerlukan  layanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. f.
Memberikan  informasi  tentang  kaitan  mata  pelajaran  dengan  bidang kerja yang diminati siswa.
g.  Memahami  perkembangan  dunia  industri  atau  perusahaan,  sehingga guru  dapat  memberikan  informasi  yang  luas  kepada  siswa  tentang
dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja.
h.  Menampilkan  pribadi  yang  matang,  baik  dalam  aspek  emosional, sosial,  maupun  moral-spiritual  hal  ini  penting,  karena  guru
merupakan “figur central” bagi siswa. i.
Memberikan  informasi  kepada  para  siswa  tentang  cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.
E. Hakikat  Bimbingan  Klasikal  Kolaboratif  dengan  Pendekatan