F. Hakikat Remaja sebagai Peserta Didik SMP
1. Pengertian Peserta Didik SMP
Dalam  proses  pendidikan,  peserta  didik  merupakan  salah  satu komponen  manusiawi  yang  menempati  posisi  sentral.  Peserta  didik
menjadi  pokok  persoalan  dan  tumpuan  perhatian  dalam  semua  proses transformasi  yang  disebut  pendidikan.  Sebagai  salah  satu  komponan
penting  dalam  sistem  pendidikan,  peserta  didik  sering  disebut  sebagai “raw material” bahan mentah.
Dalam perspektif pedagogis, peserta didik diartikan sebagai sejenis makhluk
“homo  educandum”,  makhluk  yang  menghajatkan  pendidikan. Pengertian  tersebut  dapat  diartikan  bahwa  peserta  didik  dipandang  yang
bersifat  laten,  sehingga  dibutuhkan  binaan  dan  bimbingan  untuk mengaktualisasikannya  agar  ia  dapat  menjadi  manusia  susila  yang  cakap
Desmita, 2011:39. Dalam  perspektif  psikologis,  peserta  didik  adalah  individu  yang
sedang  berada  dalam  proses  pertumbuhan  dan  perkembangan,  baik  fisik maupun  psikis  menurut  fitrahnya  masing-masing.  Sebagai  individu  yang
tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke titik optimal.
Dalam perspektif Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20  Tahun  2003  pasal  1  ayat  4,  “peserta  didik  diartikan  sebagai  anggota
masyarakat  yang  berusaha  mengembangkan  dirinya  melalui  proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan
tertentu”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Karakteristik Peserta Didik SMP
Menurut  Desmita  2009  dilihat  dari  tahapan  perkembangannya peserta  didik  usia  sekolah  menengah  SMP  berada  pada  tahap
perkembangan  pubertas  10-14  tahun.  Beberapa  karakterristik  yang menonjol pada peserta didik usia SMP adalah sebagai berikut:
a.  Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan. b.  Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
c.  Kecenderungan  ambivalensi,  antara  keinginan  menyendiri  degan keinginan  bergaul,  serta  keinginan  untuk  bebas  dari  dominasi  dengan
kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua. d.  Senang  menbandingkan  kaidah-kaidah,  nilai-nilai  etika  atau  norma
dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa. e.  Mulai  mempertanyaakn  secara  skeptic  mengenai  eksistensi  dan  sifat
kemurahan dan keadilan Tuhan. f.  Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
g.  Mulai  mengembangkan  standar  dan  harapan  terhadap  perilaku  diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.
h.  Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja sebagai Peserta Didik