d. Turut serta merasakan penderitaan orang lain dengan sikap empati dan keramahan rela berkorban, siap sedia, murah hati, penuh perhatian,
tenggang rasa, dan terbuka untuk berdialog. e.
Melayani demi “keselamatan” anak-anak yang dilayani. f.
Mengembangkan sikap murah hati di antara para “pelayan pendidikan” maupun peserta didik.
g. Melayani dengan semangat “demi cinta Allah aku akan menolong
mereka yang berkesesakan hidup, maka aku akan cukup kaya dengan rahmat dan cinta Allah”.
C. Hakikat Pendekatan Experiential Learning
1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning
Salah satu pendekatan pelaksanaan program bimbingan adalah experiential learning.
Konsep experiential learning pertama kali dicetuskan oleh Kolb 1984. Kolb mengatakan:
“experiential learning: experience as the
source of learning and development” dalam pernyataan
tersebut, terkandung makna pengalaman nyata peserta didik. Peserta didik berperan secara aktif mengeksplorasi, dan membuat catatan tentang
peristiwa yang terjadi. Experiential learning adalah suatu model proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun
pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung dengan menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong
pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
Experiential learning adalah suatu proses siswa mengkonstruksi
atau menyusun pengetahuan keterampilan dan nilai dari pengalaman langsung. Dengan kata lain experiential learning merupakan model
pembelajaran yang memperhatikan atau menitik beratkan pada pengalaman yang akan dialami siswa. Siswa`terlibat langsung dalam
proses belajar dan siswa mengkonstruksi sendiri pengalaman-pengalaman yang didapat sehingga menjadi suatu pengetahuan. Pengalaman yang
dialami secara langsung oleh siswa dalam prose belajar akan mengalami perubahan, guna meningkatkan efektifitas hasil belajar.
2. Prinsip Pendekatan Experiential Learning
Experiential Learning adalah suatu proses siswa mengkonstruksi
atau menyusun pengetahuan keterampilan dan nilai dari pengalaman langsung. Adapun prinsip dasar Experiential Learning adalah sebagai
berikut: a. Tahapan pengalaman nyata.
b. Tahapan observasi refleksi. c. Tahapan konseptualisasi.
d. Tahap implementasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kelebihan dan kekurangan Pendekatan Experiential Learning
Pendekatan Experiential Learning memiliki kelebihan yakni dapat meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana
belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar, mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong
siswa untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan dari
pendekatan Experiential Learning yakni dibutuhkannya alokasi waktu yang relatif lama dalam proses pembelajaran Sinaga, 2013.
Dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada pendekatan Experiential Learning
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Experiential Learning
dapat efektif apabila diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan materi yang akan diberikan, persiapan, strategi
yang akan digunakan dan alokasi waktu yang disediakan. Dengan begitu pembelajaran dengan pendekatan Experiential Learning dapat efektif
diberikan kepada peserta didik, sehingga tercapailah tujuan dari pendekatan Experiential Learning yakni; Mengubah struktur kognitif
siswa, Mengubah sikap siswa, Memperluas keterampilan-keterampilan siswa yang telah ada.
4. Aktivitas Inti dalam Pembelajaran Experiential