Proses Pembentukan Nilai Karakter

menerima anak-anak miskin, memberikan dasar baik dalam hati mereka EG dalam Luisa, 2012:22. Melayani anak-anak panti asuhan agar mengalami keselamatan EG dalam Luisa, 2012:22 dan melayani orang orang-orang yang dalam penderitaan bagi para penderita di Rumah Sakit Calvarieberg EG dalam Luisa, 2012:22. Dengan semakin bertambahnya kehadiran anak-anak miskin ini Bunda Elisabeth merasakan betapa besar karya Allah dalam seluruh hidup dan karyanya. Nilai community yang perlu dibangun adalah perhatian, penghargaan, dikungan, ramah, sopan, lemah lembut, penerimaan, persahabatan, keterbukaan, nyaman dan aman, keterlibatan, musyawarah, rekonsiliasi.

6. Proses Pembentukan Nilai Karakter

Menurut Wibowo 2011, perilaku seseorang yang berkarakter pada hakikatnya merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik dan fungsi totalitas sosial kultural dalam konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat dikelompokan dalam: Olah hati, Spiritual and emotional developmental , Olah Pikir Intellectual developmental, Olah Raga dan Kinestetik Physical and Kinestetic developmental, dan Olah Rasa dan Karsa Affective and Creativity developmental. Keempat proses psikososial olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah rasa dan karsa tersebut secara holistik dan koheren memiliki sidang keterkaitan dan saling melengkapi yang bermuara pada pembentukan karakter yang menjadi perwujudan nilai-nilai luhur. Secara diagramatik, koherensi keempat proses psikososial tersebut dapat digambarkan diagram Ven di bawah ini. Gambar 2.1 Koherensi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses Psikososial Masing-masing proses psikososial olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa secara konseptual dapat diperlakukan sebagai suatu klaster atau gugus nilai luhur yang di dalamnya terkandung sejumlah nilai. Keempat proses psikologis tersebut, satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling memperkuat. Karena itu setiap karakter, seperti juga sikap, selalu bersifat multipleks atau berdimensi jamak. Pengelompokan nilai tersebut sangat berguna untuk kepentingan perencanaan. Dalam proses intervensi pembelajaran, pemodelan, dan penguatan dan proses habituasi pensuasanaan, pembiasaan, dan penguatan dan pada akhirnya menjadi karakter, keempat kluster nilai luhur tersebut akan terintegrasi melalui proses internalisasi dan personalisasi pada diri masing-masing individu.

B. Hakikat Karakter Bela Rasa Compassion

Dokumen yang terkait

Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan islam

0 6 113

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa : studi eksperimen di SMP Muhammadiyah 19 Sawangan Depok

0 8 134

Penggunaan metode guided discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung: studi quasi eksperimen di SMP Paramarta

6 16 69

Pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem centered learning terhadap hasil belajar matematika siswa : quasi eksperimen di SMP Pgri 1 ciputat

1 8 160

Pembelajaran dengan metode diskoveri terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan asam basa : studi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat

0 3 180

Pengembangan CAI-kontekstual untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematik dan karakter mahasiswa

0 1 12

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

1 BAB I PENDAHULUAN - Manajemen kolaboratif guru bidang studi dan guru bimbingan konseling dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan siswa pada SMA Muhammadiyah Kasongan - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 16

Manajemen kolaboratif guru bidang studi dan guru bimbingan konseling dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan siswa pada SMA Muhammadiyah Kasongan - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 54