39 distraktor yang efektif Anzwar 2016: 140. Pengecoh yang efektif
ditunjukkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi rendah yang terjebak oleh pengecoh atau distraktor dibandingkan dengan
banyaknya peserta tes berprestasi tinggi. Purwanto 2009: 108 mengemukakan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban yang
bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh diadakan untuk menyesatkan siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Hal yang
perlu diperhatikan agar pengecoh lebih efektif adalah jawaban pengecoh
harus dirumuskan
sedemikian rupa
sehingga menimbulkan kesan seakan-akan jawaban pengecoh itu merupakan
jawaban atau jawaban benar Waridjan 1991: 387-388. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes menandakan bahwa
pengecoh itu jelek, sebaliknya jika pengecoh mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep
atau kurang menguasai bahan maka pengecoh tersebut dikatakan berfungsi dengan baik Arikunto 2012: 233-234.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban.
Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika peserta tes berprestasi rendah banyak yang terjebak dan memilih pengecoh
dibandingkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi tinggi.
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Arikunto 2012: 167-168 mengemukakan langkah-langkah dalam penyusunan tes yaitu:
40 1
Menentukan tujuan mengadakan tes. 2
Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan dijadikan tes. 3
Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan. 4
Menderetkan semua indikator dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam indikator itu yang
bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki agar tidak terlewati.
5 Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek
berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut. 6
Menuliskan butir-butir soal didasarkan atas indikator-indikator yang sudah dituliskan pada tabel indikator dan aspek tingkah laku
yang dicakup. Tabel spesifikasi seperti yang disebutkan Arikunto 2012: 168 dalam
langkah-langkah penyusunan tes digunakan untuk membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap murid-muridnya juga berguna untuk
dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam menyusun tes Sulistyorini 2009: 131. Sulistyorini 2009: 131 menambahkan bahwa tabel
spesifikasi atau disebut juga kisi-kisi atau
blueprint
ini dibuat agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan materi serta aspek
kejiwaan yang akan dicakup dalam tes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 Siregar dan Nara 2010: 158-159 juga mengungkapkan langkah-
langkah dasar untuk menyusun tes yaitu: 1
Menentukan maksud tes Ada dua maksud utama yaitu memberikan balikan bagi siswa
dalam setiap proses belajarnya dan menilai efektivitas sistem pembelajaran secara keseluruhan.
2 Membuat tabel spesifikasi
Tabel spesifikasi ini berisi daftar perilaku atau kata kerja yang terdapat dalam indikator; presentase bobot setiap perilaku; jenis tes
untuk setiap indikator; jumlah butir tes yang akan dibuat. 3
Menuliskan butir-butir soal Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis butir tes adalah macam
dan jumlah butir tes sesuai tabel spesifikasi serta menggunakan komponen kondisi dalam indikator sebagai dasar dalam menyusun
pertanyaan. 4
Merakit butir tes Butir tes yang telah selesai ditulis dikelompokkan atas dasar
jenisnya kemudian diberi nomor urut 1 dan seterusnya. 5
Menulis petunjuk untuk setiap jenis tes Petunjuk sederhana, singkat, dan jelas yang berisi tentang cara
mengerjakan soal dan waktu yang disediakan untuk menjawab. 6
Menulis kunci jawaban Kunci jawaban menunjukkan dua hal yaitu jawaban yang benar dan
cara pemberian skor setiap butir tes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 7
Mengujicobakan tes Uji coba dilakukan untuk melihat 1 kualitas butir tes; 2
kejelasan dan kesederhanaan petunjuk cara menjawab; 3 kemudahan siswa memahami maksud setiap pertanyaan; 4
kelengkapan alat-alat yang harus dibawa siswa seperti kalkulator, tabel, kertas jawaban, pensil , dan sebagainya; 5 kesesuaian
waktu yang dibutuhkan siswa dengan yang ditetapkan dalam tes; 6 kejelasan dan kebersihan pengetikan.
8 Menganalisis hasil uji coba
Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas setiap butir soal dan kualitas teknik penulisan dan kualitas fisik.
9 Merevisi tes
Apabila kesembilan langkah ini selesai direncanakan, maka perencanaan pembelajaran dapat mengadministrasikannya dalam
bentuk lembar soal atau buku soal. Yusuf 2015: 200 mengemukakan 11 langkah dalam penyusunan tes
sebagai berikut: 1
Menetapkan tujuan penilaianasesmen. 2
Mengembangkan spesifikasi
blueprint.
3 Mengembangkan ruang lingkup ujian.
4 Memilih tipe
item
butir soal. 5
Mempersiapkan penyusunan
item
butir soal. 6
Menyusun
item
butir soal. 7
Me-
riview item
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 8
Mengadministrasikan tes. 9
Menskor dan mengolah tes. 10
Menginterpretasikan tes. 11
Menggunakan tes untuk perbaikan kegiatan pembelajaran dan
grading
. Menurut pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan langkah-langkah
dalam pengembangan tes yaitu 1 menetapkan tujuan penilaian, 2 menyusun
blueprint
tes, 3 menetapkan tipe soal tes, 4 menyusun butir soal tes, 5 menguji soal tes, 6 menganalisis butir soal tes, 7 merakit tes.
4. Matematika