10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada Bab II, peneliti membahas empat hal yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.
A. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka pada penelitian ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu, tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar,
pengembangan tes hasil belajar, matematika, materi, taksonomi Bloom.
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes
Cronbach dalam Yusuf 2015: 93 mengemukakan bahwa tes adalah sebuah prosedur sistematis untuk mengamati tingkah laku
seseorang dan digambarkan dengan bantuan skala angka atau sistem kategori. Friedenberg dalam Yusuf 2015: 93 juga mengemukakan
bahwa tes adalah jenis asesmen yang menggunakan prosedur spesifik untuk memperoleh informasi dan mengubahnya menjadi angka atau
skor. Hamzah 2014: 100 mengartikan tes sebagai alat dan memiliki prosedur sistematis yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai
suatu pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui
bahwa tes memiliki dua ciri khas yaitu penggunaan suatu prosedur secara spesifik atau sistemastis dan penskoran respon. Prosedur secara
11 spesifik atau sistematis ini merujuk pada penyusunan butir soal yang
harus mengikuti aturan penyusunan instrumen yang benar. Sudijono 2011: 67 serta Jihad dan Haris 2012: 67
mengemukakan pemikiran yang serupa mengenai tes yaitu cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan
aspek pengetahuan dan keterampilan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta
tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta tes dengan membandingkannya dengan nilai
standar tertentu. Purwanto 2008: 65 menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan tes, siswa didorong untuk memberikan penampilan
maksimalnya dalam hal keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk pengukuran
dan penilaian dalam bidang pendidikan yang dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori.
b. Definisi Tes Hasil Belajar
Rakhmat dan Suherdi 2001: 56 serta Yusuf 2015: 182 mengemukakan pendapat yang serupa mengenai tes hasil belajar yaitu
sebagai alat atau prosedur sistematik untuk mengumpulkan serta mengukur data tentang kemajuan danatau memberi nilai peserta didik
dalam belajar. Hasil belajar siswa tercermin dalam aspek kognitif yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 meliputi mengingat, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan
kreativitas; aspek afektif; dan aspek psikomotor. Hill dalam Yusuf, 2015: 184 berpendapat bahwa tes hasil belajar dirancang untuk
mengukur apa yang telah dipelajari dalam bidang studimata pelajaran yang bersifat formal. Hamzah 2014: 101 juga mengungkapkan
definisi tes hasil belajar yaitu tes yang bertujuan untuk mengungkap tingkat pencapaian pembelajaran atau hasil belajar. Tes hasil belajar
telah dimulai sejak seseorang mulai berinteraksi dalam kegiatan belajar sampai dengan akhir belajar dan dilakukan secara berkelanjutan. Tes
hasil belajar menekankan pada kemajuan yang telah dicapai oleh seseorang terhadap suatu bidang yang telah dibelajarkan dan dipelajari,
bukan kemampuan untuk masa datang dan bukan pula sekali jadi Yusuf 2015: 183. Tes hasil belajar bukan hanya untuk mengukur
kemampuan peserta didik namun dapat juga digunakan untuk mengetahui kesiapan dan kesulitan peserta didik dalam belajar serta
untuk perbaikan pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar merupakan alat atau prosedur yang sistematis
untuk mengumpulkan dan mengukur kemampuan siswa atas apa yang sudah dipelajari dalam bidang studimata pelajaran serta untuk
mengungkap tingkat pencapaian pembelajaran atau hasil belajar.
c. Jenis-jenis Tes Hasil Belajar