118 analisis reliabilitas soal tipe B menggunakan TAP
Test Analysis Program
menunjukkan soal tipe B memiliki reliabilitas sebesar 0.635. Berdasarkan tabel 3.6 pada Bab III hasil analisis uji reliabilitas
pada soal tipe A dan tipe B memiliki tingkat reliabilitas sedang. Merujuk pada pemaparan mengenai reliabilitas pada bab II maka
dapat diketahui bahwa tes hasil belajar matematika ini reliabel atau cukup konsisten dalam memberikan hasil yang relatif sama bila
dilakukan beberapa kali pengukuran dengan gejala dan alat ukur yang sama.
c. Analisi Uji Daya Pembeda
Berdasarkan tabel 3.7 pada bab III, soal dikatakan memiliki daya pembeda cukup baik jika ≥0.31. Soal-soal yang
dikembangkan dan dipilih adalah soal-soal dengan kualifikasi daya pembeda cukup baik dan sangat baik.
Merujuk pada tabel 4.6 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe A yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7
tentang klasifikasi daya pembeda maka dapat diketahui bahwa soal tipe A memiliki 18 soal yang diterima berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan peneliti. Soal dengan daya pembeda cukup baik terdapat pada nomor soal 2, 3, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 23, 24.
Sementara itu, soal dengan daya pembeda sangat baik terdapat pada nomor soal 8, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 29.
119 Merujuk pada tabel 4.7 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe
B yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang klasifikasi daya pembeda maka dapat diketahui bahwa soal
tipe B memiliki 18 soal yang diterima berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Soal dengan daya pembeda cukup baik
terdapat pada nomor soal 1, 2, 6, 11, 15, 16, 23, 24, 27, 29, 30. Sementara itu, soal dengan daya pembeda sangat baik terdapat
pada nomor soal 9, 17, 18, 19, 21, 22, 26. Merujuk pada pemaparan mengenai daya beda pada bab II
maka dapat diketahui bahwa soal tipe A dan tipe B sudah mampu membedakan antara siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa
yang berprestasi rendah . Soal tersebut berjumlah 36 butir soal.
d. Analisis Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan tabel 3.8 pada bab III, soal yang memiliki indeks kesukaran 0.00
– 0.30 termasuk ke dalam kategori soal sukar. Soal dengan indeks kesukaran 0.31
– 0.70 termasuk ke dalam kategori soal sedang. Sementara itu, soal dengan indeks kesukaran 0.71
– 1.00 termasuk ke dalam soal mudah.
Tabel 4.8 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe A yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8 tentang
klasifikasi indeks kesukaran menunjukkan terdapat 8 soal dengan tingkat kesukaran mudah dalam nomor soal 1, 3, 5, 9, 10, 11, 12,
14. Soal dengan tingkat kesukaran sedang ada 14 yang terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120 pada nomor soal 2, 7, 8, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 28, 29, 30.
Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar ada 8 yang terdapat pada nomor 4, 6, 19, 22, 24, 25, 26, 27.
Tabel 4.9 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe B yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8 tentang
klasifikasi indeks kesukaran menunjukkan terdapat 3 soal dengan tingkat kesukaran mudah dalam nomor soal 10, 12, 24. Soal
dengan tingkat kesukaran sedang ada 17 soal yang terdapat pada nomor 1, 4, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 27 dan 29.
Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar ada 10 soal yang terdapat pada nomor 2, 3, 5, 6, 20, 23, 25, 26, 28, 30.
Berdasarkan pemaparan hasil analisis tingkat kesukaran di atas maka dapat diketahui dalam tipe A didapat hasil tingkat kesukaran
26 mudah, 48 sedang, 26 sukar. Sementara itu, dalam tipe B 10 mudah, 57 sedang, 33 sukar. Hasil analisis tingkat
kesukaran soal tipe A dan tipe B sudah mencakup rentang kesukaran mulai dari mudah, sedang hingga sukar namun belum
memenuhi pembagian tingkat kesukaran yang baik seperti yang disebutkan dalam teori ahli pada bab II yaitu 25 mudah, 50
sedang, 25 sukar.
e. Analisis Pengecoh