16 mengungkapkan  tes  objektif  adalah  butir  soal  yang  telah
mengandung  kemungkinan  jawaban  yang  harus  dipilih  atau dikerjakan  oleh  siswa  dimana  kemungkinan  jawaban  telah
disediakan oleh pengkonstruksi butir soal. Hamzah 2014: 119 juga  mengungkapkan  definisi  tes  objektif  yaitu  pengukuran
yang  berdasarkan  pada  penilaian  atas  kemampuan  siswa dengan  soal  jelaskan  jawaban  yang  benar  atau  yang  salahnya
soal  dengan  bobot  nilai  yang  tetap.  Menurut  pendapat  ahli tersebut dapat disimpulkan pengertian tes objektif yaitu bentuk
tes yang terdiri dari butir soal yang mengandung kemungkinan jawaban  yang  dijawab  dengan  cara  memilih  satu  jawaban
paling  benar  dari  kemungkinan  jawaban  yang  disediakan  oleh pengkonstruksi tes.
e. Macam-Macam Tes Hasil Belajar
1. Tes Subjektif
Hasan dan Zainul 1991: 38 mengemukakan bahwa tes bentuk uraian secara kasar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes uraian
bebas  dan  tes  uraian  terbatas.  Dalam  tes  uraian  bebas  tidak  ada batasan  bagi  siswa  untuk  memberikan  jawabannya.  Siswa  bebas
dalam  mengorganisasikan  dan  mengemukakan  pikiran  dan gagasannya  dalam  menjawab.  Sementara  itu,  dalam  tes  uraian
terbatas  siswa  lebih  dibatasi  oleh  rambu-rambu  yang  ditentukan dalam  butir  soal  yang  mencakup  format,  isi,  dan  ruang  lingkup
17 jawaban.  Namun  siswa  tetap  mempunyai  kebebasan  untuk
memberikan jawabannya menurut pola kognitifnya sendiri. Zainol  dalam  Harijanto  2006:  18  mengemukakan  alasan  tes
uraian digunakan yaitu: 1
Jika jumlah peserta tes terbatas 2
Waktu  yang  dipunyai  guru  untuk  mempersiapkan  soal sangat terbatas
3 Tujuan  instruksional  yang  ingin  dicapai  adalah
kemampuan  mengekspresikan  pikiran  dalam  bentuk tertulis, menguji kemampuan menulis dengan baik, atau
kemampuan penggunaan bahasa secara tertib 4
Guru  ingin  memperoleh  informasi  yang  tidak  tertulis secara  langsung  di  dalam  soal  ujian  tetapi  dapat
disimpulkan dari tulisan peserta tes 5
Guru  ingin  memperoleh  hasil  pengalaman  belajar siswanya
Tes uraian ini memiliki kebaikan dan kelemahan. Yusuf 2015: 209  menjabarkan  beberapa  kebaikan  dan  kelemahan  tersebut.
Beberapa  kebaikan  tes  uraian  dalam  menilai  hasil  belajar  sebagai berikut:
1 Pendidik mudah menyusun pertanyaan.
2 Menghemat waktu dalam menyusun pertanyaan.
18 3
Tidak  membutuhkan  fasilitas  yang  banyak,  seperti fasilitas untuk menstensil, kertas dan alat tulis lainnya.
Sementara itu, kelemahan tes jenis ini adalah: 1
Sering disertai unsur-unsur subjektif dalam penilaian. 2
Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami isi  atau  kurang  konsisten  dalam  menerjemahkan  suatu
butir  sehingga  tes  yang  diberikan  kepada  peserta  didik menjadi kurang tepat.
3 Membutuhkan waktu yang lama dalam menskor.
4 Harus diperiksa oleh orang yang ahli dalam materi atau
bahan yang diberikan. 5
Jawaban  yang  mudah  dibaca,  sering  dihargai  lebih tinggi nilainya dari jawaban yang sukar dibaca.
Berdasarkan  pemaparan  para  ahli  di  atas  maka  dapat disimpulkan bahwa tes subjektif terbagi  menjadi  dua bentuk  yaitu
tes  uraian  bebas  dan  tes  uraian  terbatas  dimana  kedua  bentuk tersebut  memberikan  kebebasan  bagi  peserta  tes  untuk  menjawab
pertanyaan sesuai dengan pola kognitifnya. 2.
Tes Objektif Arikunto  2012:  181-193  membagi  tes  objektif  menjadi  4
macam yaitu: 1
Tes Benar-Salah Soal  tes  benar-salah  berupa  pernyataan-pernyataan.
Pernyataan  tersebut  ada  yang  benar  dan  salah.  Peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 tes bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan
itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar menurut  pendapatnya  dan  melingkari  huruf  S  jika
pernyataan  itu  salah  menurut  pendapatnya.  Bentuk benar-salah  ini  ada  2  macam  yaitu  dengan  pembetulan
dimana  peserta  tes  diminta  membetulkan  bila  ia memilih  jawaban  salah  dan  tanpa  pembetulan  dimana
peserta tes hanya diminta melingkari huruf B atau S. 2
Tes Pilihan Ganda Tes ini terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan
tentang  suatu  pengertian  yang  belum  lengkap  dan bagian  kemungkinan  jawaban.  Untuk  melengkapinya
peserta  tes  diminta  untuk  memilih  satu  dari  beberapa kemungkinan
jawaban yang
telah disediakan.
Kemungkinan  jawaban  terdiri  atas  satu  jawaban  yang benar  dan  beberapa  pengecoh.  Tes  bentuk  ini  paling
banyak  digunakan  karena  banyak  materi  yang  dapat dicakup.
3 Menjodohkan
Tes  menjodohkan  terdiri  atas  satu  seri  pertanyaan  dan satu  seri  jawaban  dimana  masing-masing  pertanyaan
mempunyai  jawaban  yang  tercantum  dalam  seri jawaban.  Tugas  peserta  tes  adalah  mencari  dan
20 menempatkan  jawaban  sehingga  jawaban  sesuai  atau
cocok dengan pertanyaannya. 4
Tes isian Tes  ini  terdiri  atas  kalimat-kalimat  yang  ada  bagian-
bagian yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang  harus  diisi  oleh  peserta  tes  ini  adalah  merupakan
pengertian yang diminta dari peserta tes. Tes  objektif  memiliki  kebaikan  dan  kelemahan.  Sulistyorini
2009: 101 mengemukakan beberapa kebaikan tes objektif sebagai berikut:
1 Tes objektif lebih representatif dalam mewakili isi dan
luas  bahan,  lebih  objektif,  dapat  dihindari  campur tangan  unsur-unsur  subjektif  baik  dari  segi  siswa
maupun segi guru yang memeriksa. 2
Lebih mudah dan cepat dalam memeriksa karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan
teknologi. 3
Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain. 4
Dalam  pemeriksaannya  tidak  ada  unsur  subjektif  yang mempengaruhi.
Sulistyorini  juga  mengemukakan  kelemahan  tes  objektif sebagai berikut:
21 1
Persiapan tes objektif jauh lebih sulit daripada tes asai atau tes subjektif.
2 Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan
dan  daya  pengenalan  kembali  saja  dan  sukar  untuk mengukur proses mental yang tinggi.
3 Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
4 “kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal
tes lebih terbuka. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
tes  objektif  terbagi  menjadi  4  bentuk  yaitu  tes  benar-salah,  tes pilihan  ganda,  menjodohkan,  dan  tes  isian.  Tes  benar-salah  terdiri
dari  dua  macam  yaitu  dengan  pembetulan  dan  tanpa  pembetulan. Tes  pilihan  ganda  adalah  tes  yang  meminta  peserta  tes  untuk
memilih  satu  dari  kemungkinan  jawaban  yang  disediakan. Menjodohkan  adalah  tes  yang  meminta  peserta  tes  mencari  dan
menempatkan jawaban sehingga jawaban sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.  Sementara  itu,  tes  isian  adalah  tes  yang  meminta
peserta tes untuk mengisi bagian yang dihilangkan.
f. Tes Pilihan Ganda