diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari.
25
Menurut Azyumardi Azra, Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan
pendidikan hak asasi manusia HAM. Karena pendidikan kewarganegaraan mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintah, konstitusi, lembaga-
lembaga demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, lembaga-lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, warisan
politik dan sebagainya.
26
Sementara Zamroni berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat
berfikir kritis dan bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa kesadaran demokrasi adalah bentuk
kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
27
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa PKn adalah pendidikan yang memberikan pemahaman dasar tentang
pemerintahan, demokrasi, sikap, tentang kepedulian, nilai luhur dan moral, sehingga dapat mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang
demokratis dan partisipatif serta mampu berfikir kritis. Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran PKn merupakan suatu
proses belajar mengajar yang terjadi ineraksi antara guru dan siswa, dalam rangka membantu siswa agar dapat belajar dengan baik dan membentuk
manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan
pada pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
25
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenada Media Group, 2013, h. 225.
26
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2012, cet. VIII, h. 15.
27
Ibid., hlm. 15.
b. Tujuan Pembelajaran PKn
Tujuan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar SD adalah untuk membentuk watak atau karakteristik siswa menjadi warga negara yang baik.
Menurut Mulyasa dalam buku Ahmad Susanto tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk menjadikan siswa agar:
1 Mampu berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2 Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam
semua kegiatan. 3 Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu
hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik.
28
Sedangkan tujuan PKn menurut A. Ubaedillah dan Abdul Rozak pada dasarnya adalah menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas,
bermartabat dan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
29
Tujuan tersebut
dapat tercapai
manakala program-program
pembelajaran PKn di sekolah diorganisasikan dengan baik. Jadi kesimpulannya tujuan dari pembelajaran PKn adalah menjadikan siswa
cerdas, aktif, kreatif dan mampu mendidik serta memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
untuk menghadapi permasalahan yang ada di lingkungannya.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran PKn
Ruang lingkup pembelajaran PKn sebagaimana yang dinyatakan pada kurikulum nasional yang tercantum dalam Permendiknas 222006 tentang
Stadar Isi yaitu:
28
Ahmad Susanto, op.cit., h. 231-232.
29
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, op.cit., h. 6.
1 Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2 Norma, hukum, dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3 Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4 Kebutuhan warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warga negara. 5 Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6 Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-otonomi pemerintahan pusat,
demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi. 7 Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8 Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan