1 Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2 Norma, hukum, dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3 Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4 Kebutuhan warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warga negara. 5 Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6 Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi-otonomi pemerintahan pusat,
demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi. 7 Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8 Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
30
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan yang dilakukan oleh Sarmanah dengan judul Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Kelas II dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Kerja Kelompok dapat disimpulkan bahwa “minat belajar IPS dapat meningkat dengan menggunakan
metode kerja kelompok pada MI Al-Wathoniyah 12 di kelas II Jakarta Timur, terlihat dari data peningkatan minat dari siklus I sebesar 65,42 dan siklus II
menjadi 86,93”.
31
Penelitian juga dilakukan oleh Saniah dengan judul Peningkatan Sikap Tolong Menolong Melalui Metode Kerja Kelompok dalam Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V MI Al-Gaotsiyah Kamal Kalideres Jakarta Barat
dapat disimpulkan bahwa “metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap sikap yang harus mereka tunjukan baik ketika mereka
berada di sekolah maupun di luar sekolah”.
32
Selanjutnya Muh Husni dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Listrik Melalui Metode Kerja Kelompok dapat disimpulkan
bahwa “upaya meningkatkan hasil belajar melalui metode kerja kelompok dengan interaksi siswa dalam kelompok menumbuhkan kreativitas belajar. Hal ini terlihat
dari peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan rata-rata sebesar 75 dan pad siklus II meningkat dengan rata-
rata sebesar 80,52”.
33
30
Moh. Murtado Amin, dkk., Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI, edisi pertama, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009, paket 1, h. 1-5
.
31
Sarmanah, “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas II dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Kerja Kelompok
”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 72-73, tidak dipublikasikan.
32
Saniah , “Peningkatan Sikap Tolong Menolong Melalui Metode Kerja Kelompok dalam
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V MI Al-Gaotsiyah Kamal Kalideres Jakarta Barat
”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 44, tidak dipublikasikan.
33
Muh Husni, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Listrik Melalui Metode Kerja Kelompok”,
Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 56, tidak dipublikasikan.
Berbeda dengan beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini lebih difokuskan pada meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V
yang bersifat aktif fisik dan aktif mental dengan penggunaan metode kerja kelompok. penelitian ini lebih mengutamakan keaktifan belajar siswa sebagai
objek yang akan diteliti.
C. Kerangka Berfikir
Guru dan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang terpenting, dimana guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar. Pembelajaran
dapat dikatakan berhasil apabila terjadi interaksi yang aktif antara guru dan siswa, serta antara siswa satu dengan siswa yang lainnya.
Keaktifan belajar siswa sangatlah penting untuk menjadi penentu keberhasilan proses pembelajaran hingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Namun kenyataanya dalam proses pembelajaran masih didominasikan oleh guru sehingga siswa cenderung pasif. Hal tersebut terjadi pada mata pelajaran PKn.
Saat mata pelajaran PKn siswa hanya mendengarkan guru menyampaikan materi dan sesekali mencatat, sehingga membuat siswa bosan.
Penerapan suatu metode pembelajaran suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu guru harus memilih metode
pembelajaran yang tepat, efektif, efesien dan mencapai tujuan yang diharapkan. Metode kerja kelompok dapat mambantu untuk mengatasi masalah
keaktifan belajar siswa. Karena metode kerja kelompok menitik beratkan pada siswa untuk aktif baik secara fisik maupun mental seperti merasa termotivasi,
senang, berani bertanya, menjawab, memberikan gagasan atau pendapat serta mampu memecahkan masalah bersama-sama dan sebagainya. Metode kerja
kelompok ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki metode ini yaitu siswa memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi memberikan pendapatnya dalam sebuah kelompok serta siswa belajar untuk saling menghargai pendapat temannya. Namun kekurangannya,
keberhasilan metode ini tergantung pada guru untuk dapat menciptakan suasana yang aktif dan juga tergantung pada siswa apakah mampu memimpin dalam