Tahap Pelaksanaan Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran 1. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

kelompok terdiri dari 8 delapan siswa. Pada saat pengelompokan terjadi sedikit keributan karena ada beberapa siswa yang tidak mau sekelompok dan ingin pindah kelompok. Guru memberi intruksi kepada masing-masing kelompok untuk memilih ketua kelompok. Setelah membentuk kelompok guru menjelaskan tata cara kerja dalam kerja kelompok. Setelah membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru melanjutkan proses pembelajaran dengan memperlihatkan gambar tentang musyawarah Gambar 4.1 Musyawarah Selanjutnya guru memberikan permasalahan berupa pertanyaan tentang materi musyawarah . Ibu guru bertanya “Gambar apakah ini?” Para siswa menjawab secara bersama- sama “Orang-orang sedang berkumpul, gambar musyawarah”. Ibu guru melanjutkan pertanyaannya “Apa yang kamu ketahui tentang musyawarah ?” para siswa menjawab bersama-sama “Cara pe ngambilan keputusan bersama.” “Cara pengambilan keputusan bersama yang seperti apa?,” lanjut Bu guru. Para siswa diam sejenak memikirkan jawaban dari pertanyaan Ibu guru. Salah satu siswa di kelas menjawab “Cara keputusan bersama dengan berkumpul di suatu tempat untuk menyelesaikan masalah .” “Ya... benar, bagus jawabannya” puji Ibu guru. Setelah itu guru memberikan bahan bacaan tentang musyawarah kepada setiap siswa. Ibu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca bahan bacaan tersebut dan memerintahkan kepada setiap kelompok untuk membuat peta konsep tentang musyawarah. Selama siswa membuat peta konsep guru berkeliling memperhatikan siswa. Setelah selesai membuat peta konsep, setiap kelompok memperlihatkan hasilnya dan membacakan secara singkat isi dari peta konsep tersebut. Kemudian guru bertanya “Sampai sini apakah ada pertanyaan tentang musyawarah?” Para siswa menjawab bersama-sama, “Tidak ada.” “Baik kalau begitu pembelajaran kita lanjutkan,” lanjut Bu guru. Pembelajaran dilanjutkan, dengan guru memberikan Lembar Kerja Siswa LKS yang diselesaikan secara berkelompok. Selama proses kerja kelompok, guru mengawasi, membimbing, mengamati dengan berkeliling ke setiap kelompok serta menilai keaktifan siswa berdasarkan indikator keaktifan yang telah dibuat. Setelah beberapa saat mereka berdiskusi, kemudian Ibu guru bertanya. “Apakah diskusinya sudah selesai?” Ada yang menjawab sudah, dan ada yang menjawab belum. Setelah proses kerja kelompok selesai, guru memerintahkan untuk kelompok satu untuk pertama mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. Posisi guru adalah menyimak dan mengevaluasi atau meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Selama proses presentasi berlangsung suasana kelas menjadi agak berisik, beberapa siswa mengambil kesempatan untuk bercanda dan mengobrol dengan temannya. Lalu guru mengingatkan agar kelompok yang lain untuk memperhatikan, karena nanti akan diberi kesempatan untuk berpendapat atau ditunjuk oleh guru untuk berpendapat. Salah seorang dari kelompok empat berteriak, “Suaranya nggak kedengeran” yang lain menimpali “Iya yang keras dong.” Ibu guru menenangkan dengan berkata “Ayo lanjutkan dan keraskan suaranya dan yang lain tenang jangan berisik agar suaranya kedengaran”. Setelah itu presentasi dilanjutkan kelompok dua, tiga dan empat. Setelah selesai prese ntasi, guru memberikan pujian “Ya semua presentasinya bagus, tepuk tangan untuk kita semua” Ibu guru melanjutkan dengan memberikan pertanyaan, “Masih ada yang kurang paham tentang musyawarah?” Siswa menjawab secara bersama-sama “Sudah paham bu.” Untuk mengetahui siswa benar-benar paham, maka guru bertanya kepada siswa terkait dengan musyawarah. Setelah itu pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan bersama-sama tentang materi keputusan bersama secara musyawarah. Kemudian guru memberikan reward bagi siswa dan kelompok yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif. Setelah itu guru memberitahu materi yang akan dipelajari dipertemuan selanjutnya yaitu tentang keputusan bersama secara voting dan aklamasi dan menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan disampaikan dipertemuan selanjutnya. Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalallah dan mengucapkan salam. Dari pertemuan ini dijumpai beberapa kendala yang dapat menghambat usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Diantaranya guru kurang bisa mengontrol waktu pembelajaran, kurang bisa mendisiplinkan siswa sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan siswa masih kurang aktif. Selain itu siswa masih belum terbiasa dengan metode kerja kelompok sehingga siswa masih saling mengandalkan satu sama lain. 2 Pertemuan Kedua 16 April 2015 Pertemuan kedua ini sama seperti pertemuan sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan salam pembuka dan membaca basmallah, guru menanyakan kesiapan belajar siswa dan mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen satu persatu, dan guru mempersiapkan kondisi siswa dengan melakukan ice breaking agar siswa bersemangat mengikuti pelajaran. Selanjutnya guru menyebutkan tujuan pembelajaran hari ini yaitu siswa mampu menjelaskan pengertian voting dan aklamasi, cara-cara proses voting, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan voting dan menjelaskan perbedaan musyawarah, voting, dan aklamasi. Kemudian siswa dibagi menjadi 5 lima kelompok. pembagian kelompok menggunakan pemilihan kartu berwarna. Satu kelompok terdiri dari 6 enam - 7 tujuh siswa. Gambar 4.2 Kartu Berwarna Ketika masuk kegiatan inti, siswa memperhatikan suatu video tentang voting dan aklamasi. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan terkait video yang telah ditampilkan. Ibu guru bertanya “Video tentang apa yang telah kalian tonton ?” Para siswa menjawab secara bersama-sama “Tentang voting dan aklamsi ”. Ibu guru melanjutkan pertanyaannya dan mengarahkannya kepada kelompok 1 satu “Apa yang kamu ketahui tentang voting?” kelompok 1 satu menjawab bersama- sama “Cara pengambilan keputusan dengan perolehan suara terbanyak .” “Coba kelompok 2 dua, apakah benar jawaban dari kelompok 1 satu?,” lanjut Bu guru. Perwakilan kelompok 2 dua menjawab “ Benar bu”, “Coba sebutkan contohnya”, lanjut bu guru. Kelompok 2 dua menjawab secara bersama-sama “Pemilihan ketua kelas”. “Benar ya jawaban dari kelompok 1 satu, voting adalah cara pengambilan keputusan dengan perolehan suara terbanyak dan salah satu contohnya pemilihan ketua kelas ”, puji ibu guru. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada kelo mpok 3 tiga “Apa pengertian dari aklamasi?” Para siswa diam sejenak memikirkan jawaban dari pertanyaan Ibu guru. Salah satu siswa di kelas menjawab “Cara pengambilan keputusan dengan ditunjuk langsung atau secara lisan”. “Ya... benar, bagus jawabannya” puji Ibu guru. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Setelah itu guru memerintahkan siswa untuk menyimpulkan pengertian tentang pengambilan keputusan dengan membuat peta konsep. Gambar 4.3 Hasil Kerja Siswa Bentuk Peta Konsep Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian LKS dan dikerjakan secara bersama-sama. Gambar 4.4 Lembar Kerja Siswa Setelah 20 dua puluh menit siswa mengerjakan LKS, selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. Setelah membacakan hasil kerja kelompok guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Terlihat ada sis wa yang mengancungkan tangan, “Bu jadi apa perbedaan dari ketiga cara pengambilan keputus an tersebut?”, “Ayo, siapa yang bi sa menjawab?” lanjut bu guru. “Saya bu” ucap salah satu siswa di kelas. “Ya, Syarif apa jawabanya?” lanjut bu guru. “Bedanya kalau musyawarah banyak pendapat, kalau voting pemilihan suara terbanya, kalau aklamasi tunjuk la ngsung” jawab Syarif. “Ya bagus jawabannya” puji Ibu guru. “Masih ada yang ingin bertanya?” ucap bu guru memberikan kesempatan bertanya. Siswa menjawab serentak “Tidak ada”. Setelah proses tanya jawab guru memberikan penjelasan melalui slide, dan siswa memperhatikannya. Kemudian pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan bersama-sama tentang materi keputusan bersama secara voting dan aklamasi. Kemudian guru memberikan apresiasi bagi siswa dan kelompok yang aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif. Setelah itu guru memberikan tugas kelompok jangka panjang yaitu membuat kliping tentang cara pengambilan keputusan bersama yaitu musyawarah, voting dan aklamasi. Tugas tersebut dikumpulkan pada tanggal 30 April 2015. Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan mengucapkan hamdalallah dan mengucapkan salam. Dari pertemuan ini keaktifan belajar siswa sudah sedikit meningkat, walaupun masih mengalami hambatan yaitu siswa masih belum disiplin dan guru masih belum bisa mengontrol waktu pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan observer yaitu guru PKn guru kelas melakukan penilaian dan pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. 1 Observer mengamati aktivitas siswa dan guru peneliti dalam proses pembelajaran PKn berlangsung. Selain itu peneliti melakukan pengamatan dan penilaian keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Observasi tersebut untuk mengetahui hal-hal yang kurang atau yang harus diperbaiki guna menyempurnakan kegiatan KBM di siklus II. Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terjadi pada proses pembelajaran antara lain: 1 Kecilnya ruang kelas sehingga kesulitan untuk mengatur posisi kelompok, sehingga suasana yang kurang kondusif atau gaduh saat pembentukan kelompok. 2 Masih banyak siswa ynag kurang aktif dalam kerja kelompoknya karena saling mengandalkan teman yang lain. 3 Masih ada siswa yang kurang percaya diri dalam mengajukan pendapat, atau pertanyaan karena takut salah. 4 Tidak meratanya siswa yang diberikan kesempatan untuk berpendapat, bertanya, dan menjawab. 5 Guru kurang bisa menguasai kelas dengan baik, hal ini dapat terlihat dari masih ada beberapa siswa yang mengobrol atau bercanda dengan teman sebangkunya. 6 Pada pertemuan pertama kurangnya media yang digunakan, namun pada pertemuan kedua media yang digunakan sudah baik karena menggunakan video dan power point.

d. Tahap Refleksi

Tahap refleksi ini, peneliti bersama guru mata pelajaran PKn yang bertugas sebagai observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada 1 Lembar observasi terlihat pada lampiran 6 enam – lampiran 12 dua belas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS V Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/

0 0 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran

0 0 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelaj

0 1 12

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Ka

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 melalui penggunaan media gambar.

0 3 267