Langkah-langkah Metode Kerja Kelompok

Selain itu dalam buku Masitoh dan Laksmi Dewi “Strategi Pembelajaran”, langkah-langkah pada metode kerja kelompok ada dua konsep yaitu: 1 Kegiatan persiapan yang terdiri dari: a Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b Apersepsi yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya. c Memotovasi belajar dengan mengemukakan kasus yang kaitannya dengan materi. Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke dalam tugas-tugas kelompok. d Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok. e Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya. 2 Kegiatan pelaksanaaan yang terdiri dari: Pertama, kegiatan membuka pelajaran. a Melaksanakan pelajaran yang diajarkan. b Mengemukakan tujuan pelajaran dan kegiatan inti pelajaran. Kedua, kegiatan inti pelajaran. a Mengemukakan lingkup materi yang akan dipelajari. b Membentuk kelompok. c Mengemukakan setiap tugas kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa. d Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok. e Memonitor dan sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok. f Pemberian umpan balik dari kelompok lain atau dari guru. Ketiga, kegiatan mengakhiri pelajaran. a Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok. b Melakukan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang, melakukan evaluasi hasil dan proses yang belum dikuasai siswa maupun memberi tugas mengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi tersebut. 13 Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok di atas, guru juga dapat memberikan variasi yang berbeda sehingga lebih menarik dan menyenangkan, misalnya dengan menambahkan media yang menarik seperti video atau diselingi dengan kegiatan ice breaking.

f. Peran Guru dalam Metode Kerja Kelompok

Dalam metode kerja kelompok siswalah yang sangat berperan aktif di dalamnya, dan guru tidaklah menjadi pemeran utama dalam proses pembelajaran tetapi guru berperan sebagai: 1 Manager yaitu membantu para siswa mengorganisasi diri, tempat duduk, serta bahan yang diperlukan. 2 Observer yaitu mengamati dinamika kelompok yang terjadi sehingga dapat mengarahkan dan membatu siswa bila perlu. Guru perlu memberikan timbal balik kepada kelompok tentang kepemimpinan, interaksi, tujuan, aerta perasaan dan norma-norma yang terjadi dalam kelompok. 3 Advisor yaitu memberikan saran-saran tentang penyelesaian tugas bila diperlukan. Namun pemberian saran ini bukan memberikan informasi secara langsung untuk menyelesaikan tugas siswa. Tetapi berikan saran itu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 4 Evaluator yaitu guru menilai proses kelompok yang terjadi bersama- sama dengan kelompok. Penilaian ini hendaklah selalu penilaian kelompok bukan penilaian terhadap individu. 14 13 Masitoh dan Dewi Laksmini, op. cit., h. 186-187. 14 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, cet. XIV, h. 25. Guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode kerja kelompok ini hanya membantu selama proses pembelajaran berlangsung. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

g. Manfaat Metode Kerja Kelompok

Seperti halnya metode-metode pembelajaran yang lain, metode kerja kelompok mempunyai banyak manfaat yang dapat diperoleh antara lain adalah sebagai berikut: 1 Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berfikir kritis dan analisis siswa secara optimal. 2 Melatih siswa aktif, kreatif dan kritis dalam menghadapi setiap permasalahan. 3 Mendorong tumbuhnya sikap tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. 4 Mendorong tumbuhnya sikap demokrasi dikalangan siswa. 5 Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif, rasional, dan sistematis dalam beragumentasi guna menemukan suatu kebenaran dalam kerja sama antar anggota kelompok. 6 Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka. 7 Melatih siswa untuk dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah. 8 Melatih kepemimpinan siswa. 9 Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat, dan pengalaman antar mereka. 10 Merupakan wadah yang efektif untuk kegiatan belajar mengajar. 15 Selain itu menurut Masitoh dan Laksmi Dewi, mengapa guru memilih kerja kelompok sebagai metode pembelajaran karena bermanfaat, diantaranya sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS V Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/

0 0 13

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran

0 0 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelaj

0 1 12

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN 03 Karangsari Kec. Jatiyoso Kab. Ka

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 melalui penggunaan media gambar.

0 3 267