a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakkan yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
perencanaan ini adalah: 1 Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP. 2 Menyiapkan media yang akan digunakan seperti buku dan Lembar Kerja
Siswa LKS. 3 Menyiapkan daftar kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.
4 Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran PKn berlangsung dan lembar observasi proses belajar
mengajar.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan 2 dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 April 2015 dan hari
Sabtu tanggal 02 Mei 2015. Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Peneliti dibantu oleh seorang observer yang juga sebagai guru
pembelajaran PKn guru kelas. Setiap pelaksanaan proses pembelajaran peneliti selalu mengamati keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi
keaktifan belajar siswa yang telah dibuat. 1 Pertemuan Pertama 30 April 2015
Pada pertemuan pertama di siklus II pembelajaran PKn membahas materi tentang mematuhi keputusan bersama. Pembelajaran dimulai dengan salam
pembuka dan membaca basmallah, guru menanyakan kesiapan belajar siswa dan mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen satu persatu, pada hari ini
ada 1 satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit, kemudian guru mengkondisikan siswa agar aktif dan semangat pada saat proses pembelajaran
PKn berlangsung dan memberikan ice breaking. Selanjutnya guru
menyebutkan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menjelaskan cara melaksanakan keputusan bersama, menyebutkan nilai yang terkandung dalam
sila ke empat Pancasila dan dapat menentukan sikap yang tepat terhadap keputusan bersama. Setelah itu guru membentuk kelompok, berdasarkan
refleksi pada siklus I yaitu pemilihan kelompok yang tidak tepat, maka untuk pertemuan kali ini guru membagi kelompok dengan memilih sesuai dengan
kemampuan siswa, sehingga pembagian kelompok menjadi homogen. Kelompok dibagi menjadi 4 empat kelompok, satu kelompok terdiri dari 8
delapan siswa. Setelah membentuk kelompok guru menjelaskan tata cara kerja dalam kerja kelompok.
Ketika masuk kegiatan inti, guru memberikan suatu permasalahan berupa sebuah kasus. Setiap siswa mendapatkan teks kasus tersebut. Sebelum
membahas kasus tersebut, terlebih dahulu siswa membaca teks tersebut secara estafet sehingga semua siswa fokus dan tidak ada yang bercanda maupun
mengobrol dengan temannya. Ada 10 sepuluh siswa yang membaca dengan pengulangan sebanyak 3 tiga kali. Setelah semua memahami kasus guru
memberikan pertanyaan mengenai sikap yang terlihat dari kasus tersebut dan bagaimana sikap yang tepat. Dalam proses tanya jawab tersebut terlihat hampir
semua siswa mengancungkan tangannya untuk menjawab dan mengeluarkan pendapatnya. Kemudian guru melihat daftar siswa untuk memilih siswa yang
belum sama sekali mendapatkan kesempatan. Ada 10 sepuluh orang yang diberikan kesempatan menjawab dan mengeluarkan pendapatnya, selanjutnya
guru memberikan penjelasan menggunakan slide. Guru mengajukan pertanyaan “Jadi dalam dengan melakukan musyawarah, kita sudah mencerminkan nilai-
nilai yang terkadung dalam s ila keberapa?”, semua siswa menjawab secara
bersama- sama “Sila ke empat”. “Apa bunyi sila ke empat?” tanya bu guru.
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwa
kilan”, jawab siswa serentak. “Sampai sini ada pertanyaan?” lanjut bu guru. “Tidak ada” jawab siswa.