Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan Tindakan
Gambar 4.1 Aktivitas Siswa Saat Tahap
Attention
Materi pembelajaran pada pertemuan kedua adalah unsur-unsur balok. Peneliti menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Siswa dibagi menjadi
10 kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Siswa diminta untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing.
Peneliti menanyakan kepada siswa tentang materi pertemuan sebelumnya yaitu unsur-unsur kubus. Sebagian besar siswa lupa tentang materi itu dan ada
yang diam saja, tapi ada beberapa siswa yang masih ingat dan langsung mengucapkan unsur-unsurnya serta jumlahnya walaupun terbata-bata, ada juga
yang langsung membuka buku catatannya. Setelah itu, peneliti membagikan LKS 2 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus
dilakukan oleh siswa. Siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan soal-soal tantangan pada LKS 2 Relevance.
Siswa sudah mulai terbiasa menggunakan LKS dalam pembelajaran meskipun ada beberapa siswa yang masih sering bertanya bagaimana cara
melengkapi LKS. Peneliti juga menyiapkan alat peraga bangun ruang kali ini untuk membantu siswa memahami unsur-unsur balok Relevance.
Gambar 4.2 Aktivitas Siswa saat Berdiskusi Menggunakan Karton
Relevance
Siswa terlihat lebih antusias dengan adanya karton yang berbentuk balok dan kubus tersebut. Peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dan
menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa dengan pernyataan-pernyataan yang membangun Confidence. Berikut adalah gambar yang diambil saat
pembelajaran.
Gambar 4.3 Peneliti Memberikan Bimbingan dengan Pernyataan yang Membangun
Confidence
Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mengenai unsur-unsur balok dan menyelesaikan soal dalam LKS 2 mempresentasikan hasil diskusi yang telah
didapatkannya didepan kelas, dan kelompok lain meresponnya dengan melakukan tanya jawab dan bertukar pendapat dengan bantuan peneliti sebagai fasilitator.
Siswa yang awalnya malu-malu dengan sendirinya terpancing untuk berbicara dengan teman kelompoknya di depan kelas walaupun masih agak gugup dalam
berbicara. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal kepada siswa
yang telah memberanikan diri untuk presentasi di depan kelas Satisfaction dan meminta siswa lain memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju.
Setelah sebagian kelompok mempresentasikan diskusinya dan membahas masing- masing kelompok satu soal yang tedapat pada LKS 2, siswa bersama peneliti
menyimpulkan materi pelajaran hari ini tentang unsur-unsur kubus dan balok serta karakteristiknya.
Gambar 4.4 Aktivitas Siswa saat Presentasi
Pada pertemuan kedua ini dalam proses pembelajaran sudah mulai membaik dari pertemuan pertama. Siswa sudah mulai terbiasa sedikit demi sedikit
menggunakan LKS dalam belajar walaupun masih ada siswa yang bingung dalam mengerjakan LKS. Siswa juga mulai terbiasa berdiskusi dengan temannya dalam
menyelesaikan masalah meskipun masih ada siswa yang pasif dan diam saja dengan kelompoknya.
3 Pertemuan Ketiga Selasa, 29 April 2014 Pada pertemuan ini terdapat 2 siswa tidak hadir mengikuti pembelajaran
tanpa keterangan. Peneliti masuk kelas dan langsung mengkondisikan siswa untuk duduk di tempatnya masing-masing dan memulai untuk belajar matematika. Siswa
membaca doa dan memberikan salam. Peneliti membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa dengan
suara lantang,” bagaimana kabar kalian hari ini?
”, sebagian besar siswa menjawab, “Baik..”. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuat siswa fokus dengan
menceritakan sebuah cerita inspiratif “There’s not perfect father” Attention.
Peneliti menceritakan kisah seorang anak SMA yang memiliki seorang ayah yang cacat yang berjuang untuk anaknya, namun anak itu tidak mengerti dengan kasih
saying dan pengorbanan ayahnya. Si anak ini lebih memilih bersedih dan mencoba untuk bunuh diri. Tapi saat ia mencoba untuk bunuh diri, ayahnya
berusaha menyelamatkannya. Saat itu si anak akhirnya sadar bahwa walaupun ayahnya tak sempurna, namun ayahnya tetap selalu berusaha memberikan cinta
dan kasih sayangnya sesempurna mungkin. Saat itu emosi siswa peneliti arahkan untuk bersemangat, memberikan yang terbaik untuk kedua orang tua mereka.
Materi pembelajaran pada pertemuan ketiga adalah jaring-jaring kubus. Siswa dibagi menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Setelah pembagian
kelompok, peneliti membagikan LKS 3 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan oleh siswa. Peneliti memberikan LKS
3 kepada setiap kelompok. Siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan soal-soal tantangan pada LKS 3 Relevance. Selanjutnya peneliti
melakukan tanya jawab kepada siswa dan sekaligus memeriksa tugas rangkuman berkaitan materi pertemuan lalu tentang unsur-unsur kubus. Sebagian siswa masih
ingat dan mengerjakan tugas tersebut dan ada juga siswa yang lupa dan langsung membuka buku paket matematika. Peneliti juga melakukan tanya jawab mengenai
materi yang akan dipelajari hari ini dengan menanyakan poin-poin untuk menemukan jaring-jaring kubus. Pembelajaran kali ini siswa mengerjakan LKS
dengan bantuan beberapa karton persegi yang akan disusun menjadi jaring-jaring kubus Relevance. Berikut gambar yang diambil saat pembelajarn berlangsung.
Gambar 4.5 Aktivitas Siswa saat Menyusun Karton Menjadi Kubus
Siswa terlihat lebih antusias dengan adanya karton persegi yang dapat dibentuk menjadi kubus tersebut. Peneliti berkeliling untuk memberikan
bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa dengan pernyataan-pernyataan yang membangun Confidence.
Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mengenai unsur-unsur balok dan menyelesaikan soal dalam LKS 3 mempresentasikan hasil diskusi yang telah
didapatkannya didepan kelas, dan kelompok lain meresponnya dengan melakukan tanya jawab dan bertukar pendapat dengan bantuan peneliti sebagai fasilitator.
Siswa yang awalnya malu-malu dengan sendirinya terpancing untuk berbicara dengan teman kelompoknya di depan kelas walaupun masih agak gugup dalam
berbicara. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal kepada siswa
yang telah memberanikan diri untuk presentasi di depan kelas Satisfaction dan meminta siswa lain memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju.
Setelah sebagian kelompok mempresentasikan diskusinya dan membahas masing-masing kelompok satu soal yang tedapat pada LKS 3, siswa bersama
peneliti menyimpulkan materi pelajaran hari ini. Selanjutnya peneliti menutup pertemuan ketiga dengan menyerukan siswa, “Semangaat..” dan memberitahu
materi selanjutnya pada pertemuan akan datang.
4 Pertemuan Keempat Jumat, 2 Mei 2014 Peneliti membuka pelajaran dengan memberi salam dan memeriksa
kehadiran siswa. Kali ini semua siswa hadir semua. Peneliti menanyakan kabar siswa dan seperti biasa siswa ada yang menjawab dengan semangat dan ada siswa
yang menjawab dengan tidak bergairah. Selanjutnya siswa dikondisikan untuk duduk sesuai kelompok yang lalu pada pertemuan ketiga.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuat siswa fokus dengan memberikan sebuah teka-teki Attention. Peneliti berkata
“ada dua ekor keledai yang membawa beberapa karung gandum dipunggungnya, keledai A membawa
lebih banyak karung gandum dipunggungnya daripada keledai B, jika satu karung dari keledai B dipindahkan ke keledai A maka keledai A membawa
gandum 2 kali banyaknya dari keledai B, namun jika satu karung dari keledai A dipindahkan ke keledai B maka kedua keledai tersebut membawa beban yang
sama, berapa jumlah karung gandung yang dibawa masing-masing keledai tersebut?”. Banyak siswa yang tampak antusias untuk menjawab teka-teki
tersebut. Semua siswa tampak berusaha untuk menyelesaikan teka-taki tersebut. Setelah dua menit berjalan tanpa ada siswa yang bisa menjawab dengan benar
kemudian peneliti memberikan jawaban atas teka-teki tersebut “keledai A
membawa 7 karung gandum dan keledai B membawa 5 karung gandum”.
Gambar 4.6 Aktivitas Siswa saat Tahap
Attention
Materi pembelajaran pada pertemuan keempat adalah jaring-jaring balok. Peneliti memberikan LKS 4 kepada setiap kelompok. Siswa secara berkelompok
diarahkan untuk mendiskusikan soal-soal tantangan pada LKS 4 Relevance. Selanjutnya peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa berkaitan materi
pertemuan lalu tentang jaring-jaring kubus. Sebagian siswa masih ingat dan ada juga siswa yang lupa dan langsung membuka buku paket matematika. Peneliti
juga melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari hari ini dengan menanyakan poin-poin untuk menemukan jaring-jaring balok. Sama dengan
pembelajaran sebelumnya siswa mengerjakan LKS dengan bantuan beberapa karton persegi panjang yang akan disusun menjadi jaring-jaring balok
Relevance. Berikut gambar yang diambil saat pembelajarn berlangsung.
Gambar 4.7 Aktivitas Siswa saat Menyusun Karton Menjadi Balok
Siswa terlihat lebih antusias dengan adanya karton persegi panjang yang dapat dibentuk menjadi balok tersebut. Siswa berkata “kita mau main ya bu?”.
Ada juga yang berkata “nah, gini donk bu, kan seru dan cepet ngerti..”. Peneliti
berkeliling untuk memberikan bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa dengan pernyataan-pernyataan yang membangun Confidence.
Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mengenai jaring-jaring balok dan menyelesaikan soal dalam LKS 4 mempresentasikan hasil diskusi yang telah
didapatkannya didepan kelas, dan kelompok lain meresponnya dengan melakukan tanya jawab dan bertukar pendapat dengan bantuan peneliti sebagai fasilitator.
Siswa yang awalnya malu-malu dengan sendirinya terpancing untuk berbicara dengan teman kelompoknya di depan kelas walaupun masih agak gugup dalam
berbicara. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal kepada siswa yang telah memberanikan diri untuk presentasi di depan kelas Satisfaction
dan meminta siswa lain memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju. Setelah sebagian kelompok mempresentasikan diskusinya dan membahas
masing-masing kelompok satu soal yang tedapat pada LKS 4, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini dengan menanyakan poin-poin
penting yang telah dipelajari siswa. Sebelum peneliti menutup pembelajaran pertemuan keempat, peneliti memberikan jurnal harian siswa dan menugaskan
siswa untuk melengkapinya. Tujuan diberikan jurnal harian siswa agar peneliti mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran hari ini. Selanjutnya peneliti
menutup pertemuan keempat dengan menyerukan siswa, “Semangaat..” dan
memberitahu siswa bahwa akan ada tes pada pertemuan selanjutnya.
5 Pertemuan Kelima Jumat, 9 Mei 2014 Pada pertemuan kelima dilakukan tes hasil belajar siswa pada siklus I
yang berlangsung selama 2 x 40 menit. Kegiatan tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model motivasi ARCS. Sebelum
tes dilaksanakan, ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa. Peneliti menghimbau kepada siswa untuk mengumpulkan buku paket, buku catatan, LKS
dan sumber bahan belajar yang lain di depan meja temannya agar siswa tidak menyontek dan melihatnya. Sebagian siswa tampak siap untuk memulai tes dan
ada siswa yang tampak tegang untuk memulai tes. Kemudian peneliti terlebih dahulu membagikan skala disposisi matematik siklus I dengan memberikan waktu
10 menit kepada siswa untuk melengkapinya. Selanjutnya peneliti membagikan soal tes pada setiap siswa. Instrumen
tes berisi tentang soal-soal mengenai materi pembelajaran dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat yaitu unsur-unsur serta jaring-jaring kubus
dan balok. Soal tes siklus I ini terdiri dari 5 butir soal yang sudah divalidasi. Selama tes berlangsung, terdapat beberapa siswa yang masih bertanya dan
melirik-lirik dengan temannya. Dokumentasi siswa pada saat mengerjakan tes akhir dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Aktivitas Siswa Saat Mengerjakan Tes Akhir Siklus I