Tahap Refleksi Tindakan Siklus I

Materi pembelajaran pada pertemuan keenam yaitu luas permukaan kubus. Peneliti menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Siswa dibebaskan memilih teman kelompoknya yang terdiri dari 4-6 orang perkelompok. Setelah siswa membentuk kelompok, peneliti membagikan LKS 5 kepada setiap kelompok dan memberikan petunjuk atau arahan yang harus dilakukan siswa. Peneliti kemudian mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya dan memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini sebagai pengantar agar siswa lebih mudah memahami luas permukaan kubus. Seperti biasa, siswa secara berkelompok diarahkan untuk mendiskusikan situasi dan soal-soal tantangan pada LKS 5 Relevance. Saat diskusi berjalan, peneliti berkeliling untuk mengawasi pembelajaran dan mengarahkan siswa jika menemukan kesulitan. Beberapa siswa tampak mengemukakan pendapatnya tentang luas permukaan kubus. Siswa juga antusias mengerjakan soal-soal tantangan pada LKS 5. Ada hal yang menarik yang peneliti temukan saat diskusi berlangsung. Awalnya salah satu siswa saat peneliti tanya apakah ia bisa atau tidak mengerjakan soal tantangan pada LKS 5 ia menjawab tidak bisa, namun saat peneliti berkeliling dan kembali lagi ke kelompoknya, ternyata ia sudah bisa mengerjakan soal tantangan tersebut. Siswa tersebut terlihat senang dan tersenyum kepada peneliti dan teman kelompoknya. Selanjutnya peneliti berkeliling untuk memberikan bimbingan dan menumbuh kembangkan rasa percaya diri siswa yang lain dengan pernyataan-pernyataan yang membangun Confidence. Peneliti meminta perwakilan siswa dari beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Peneliti meminta siswa yang mau mempesentasikan hasil diskusinya untuk mengacungkan tangan. Ada tiga kelompok yang mengacungkan tangan. Siswa tersebut kemudian mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selama presentasi berlangsung tidak ada kendala yang berarti. Semua siswa memahami materi yang dipelajari pada pertemuan ini. Peneliti memberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan memberikan reward berupa pulpen satu kotak kepada setiap perwakilan kelompok yang telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan makanan ringan kepada siswa lain yang berani mengemukakan pendapatnya Satisfaction. Setiap kali perwaklian kelompk selesai mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas peneliti meminta siswa lain untuk memberikan Aplaus kepada kelompok yang telah maju tersebut. Selanjutnya, peneliti menugaskan siswa untuk menyimpulkan tentang semua materi yang telah dipelajari dengan membuat rangkuman catatan pada buku tulis mereka. Sebelum peneliti menutup pembelajaran, peneliti memberikan jurnal harian siswa dan menugaskan siswa untuk melengkapinya. Tujuan diberikan jurnal harian siswa agar peneliti mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran hari ini. Siswa kemudian diberikan tugas pekerjaan rumah pada buku paket dan meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya. 2 Pertemuan Ketujuh Jumat, 16 Mei 2014 Seperti biasa peneliti memulai pembelajaran dengan memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, dan mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini 2 siswa tidak hadir mengikuti pembelajaran tanpa keterangan. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuat siswa fokus dengan memberikan sebuah teka-teki Attention. Peneliti berkata “bagaimana cara membagi satu kue tar menjadi 8 bagian yang sama hanya dengan 3 kali irisan? ”. Ada siswa yang bingung dan berkata “ga bisa bu?kalau 3 kali irisan kan hanya dapat 6 bagian bu ”, peneliti berkata “itu dia tantangannya, coba cari irisan yang bagaimana yang dapat membagi kue tersebut menjadi 8 bagian yang sama?”. Banyak siswa yang tampak antusias untuk menjawab teka-teki tersebut. Kemudian ada siswa yang menjawab “dipotong dua kemudian di tumpuk lalu dipotong lagi dan ditumpuk lagi, setelah itu dipotong yang terakhir ”. Kemudian ada siswa lain yang menjawab “bu, bagaimana kalau di iris terlebih dahulu lalu dipotong dua kali di atasnya?”. Peneliti menjawab “iya benar, dua-duanya menjawab dengan benar”. Peneliti mengajak siswa lain memberikan Aplaus

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kel

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP.

8 39 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MILLA MUSTIKAWATI SUGANDI.

9 21 58

Mengembangkan Disposisi Matematik Melalui Model Pembelajaran Kontekstual

0 0 9

Efektivitas Model Pembelajaran ARCS untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi di Kalangan Siswa yang Berasal dari Status Ekonomi Rendah

0 0 18