8
BAB II KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teori
Dalam bagian kajian teori ini akan dikemukakan bahasan mengenai pembelajaran matematika, pengertian dan indikator disposisi matematik, model
motivasi ARCS, serta penerapan ARCS dalam pembelajaran matematika.
1. Pembelajaran Matematika
Belajar dan pembelajaran dalam dunia pendidikan saling berkaitan. Menurut Travers 1 belajar mencakup perubahan yang relatif permanen dalam
tingkah laku sebagai akibat dari penyingkapan terhadap kondisi dalam lingkungan.
1
Hilgard mengartikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.
2
Gagne menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif menetap.
3
Seperti Gagne, Di Vesta dan Thompson mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang bersifat menetap sebagai hasil
dari pengalaman.
4
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sejumlah aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki sikap dan perilaku. Sementara itu, Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara siswa
dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadikan kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan serta proses
1
Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 7.
2
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 12.
3
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h. 4.
4
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 12.
perolehan ilmu dan pengetahuan. Pembelajaran dapat memberikan suasana lingkungan belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.
5
Menurut Sumarmo, pembelajaran merupakan suatu proses, situasi, dan upaya yang dirancang guru
sedemikian rupa sehingga membuat siswa belajar.
6
Berdasarkan definisi di atas, pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang menyesuaikan diri
dengan lingkungan berupa kecakapan dan sikap. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa. Semakin tinggi tingkat pendidikan siswa maka semakin sulit dirasa siswa
untuk mempelajarinya. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi belajar ialah motivasi siswa, kuat lemahnya motivasi belajar siswa turut mempengaruhi
keberhasilannya. Pembelajaran matematika merupakan proses berpikir untuk memahami
konsep-konsep matematika, bukan sekedar menekankan kepada materi pelajaran saja, tetapi juga kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri.
Motivasi berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan pembelajaran. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga
semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya.
7
Berdasarkan pemaparan di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan proses yang disengaja dirancang dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Dalam proses pembelajaran matematika juga perlu
dijaga motivasi siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
5
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,Bandung:JICA UPI, 2001, h. 8-9.
6
Utari Sumarmo, Kumpulan Makalah: Berfikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya,Bandung:UPI,2013, h. 126.
7
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 235.