Model Motivasi ARCS Kajian Teori

7. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas Confidence Satisfaction. 8. Melakukan evaluasi 9. Memberikan penguatan berupa pujian secara verbal dan atau memberikan reward kepada kelompok yang telah memberanikan diri untuk presentasi dan siswa yang aktif bertanya Satisfaction. 10. Sebelum pembelajaran berakhir, siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang dialaminya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara lain: 1. Ahmad Dimyati 2007 dengan judul penelitian “Penerapan Metode Hypnoteaching untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa”. Menunjukan Metode Hypnoteaching dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. 2. Sulistiyani 2011 dengan judul “Efektifitas Pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction Berbantuan Alat Peraga Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Segiempat”. Penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran matematika melalui pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction pada pokok bahasan segiempat kelas VII semester genap MTs NU Sunan Katong Kaliwungu Kendal efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. 3. Nurfazlin Nova, Zulfitri Aima dan Ainil Mardiyah 2013 dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction ARCS Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI IPA SMAN 5 Solok Selatan Tahun Pelajaran 20122013”. Penelitian ini menemukan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi ARCS lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan serta mengacu pada hasil penelitian yang relevan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Penerapan Model Motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan disposisi matematik siswa ”. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP PGRI 1 Ciputat, yang beralamat di jalan Pendidikan no. 30 Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII pada tahun ajaran 20132014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20132014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan sendiri adalah suatu penelitian yang menekankan kepada kegiatan tindakan dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro sehingga diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas suatu program atau kondisi faktual tertentu di masyarakat 1 . Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas 2 . Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan pra- penelitian dan akan dilanjutkan dengan siklus I. Jika indikator keberhasilan yang diharapkan telah tercapai, maka penelitian dihentikan. Namun jika belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II, begitu seterusnya hingga indikator keberhasilan tercapai. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula 3 . Setiap siklus ada 4 tahap, yaitu: 1 Farouk, Muhammad dan Djaali, Metodologi Penelitian Sosial :Bunga Rampai, hal. 113. 2 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Gaung Persada, 2009, h. 4. 3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2007, Cet. Ke-11, h. 20. 1. Perencanaan Planning Pada tahap perencanaan ini peneliti menentukan titik fokus masalah peristiwa berupa rancangan penerapan model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika dan disposisi matematik siswa yang akan ditingkatkan, kemudian bekerja sama dengan kolaborator guru kelas, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas. Pada tahap ini juga peneliti membuat instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi, lembar wawancara, jurnal harian, skala disposisi matematik dan soal tes untuk akhir siklus. 2. Pelaksanaan Tindakan Acting Tahap ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu melaksanakan tindakan kelas. 3. Pengamatan Observing Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses penelitian. Peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu oleh guru kelas yang bertugas sebagai observer dan kolabolator. 4. Refleksi Reflecting Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu ada perbaikan. Tahap ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan pada penelitian berikutnya. Secara lebih rinci prosedur pelaksanan PTK itu dapat digambarkan dengan alur sebagai berikut: 4 4 Ibid., h.74.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kel

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP.

8 39 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MILLA MUSTIKAWATI SUGANDI.

9 21 58

Mengembangkan Disposisi Matematik Melalui Model Pembelajaran Kontekstual

0 0 9

Efektivitas Model Pembelajaran ARCS untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi di Kalangan Siswa yang Berasal dari Status Ekonomi Rendah

0 0 18