Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

yang bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Sebagian besar masih ragu untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. 6. Kebanyakan siswa kurang menghargai peran pelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari, karena mereka menganggap matematika hanya sebatas pelajaran di sekolah tidak ada dalam kehidupan sehari-hari mereka. 7. Pembelajaran matematika disekolah masih menggunakan metode konvensional dimana guru yang lebih aktif dalam pembelajaran sehingga siswa kurang terlibat aktif. Dari fakta tersebut peneliti berasumsi disposisi matematik siswa di SMP PGRI 1 Ciputat masih rendah sehingga merasa perlu adanya suatu usaha untuk meningkatkannya. Disposisi matematik siswa yang rendah akan menghambat kelancaran dalam proses pembelajaran. Dari pemaparan di atas, maka diperlukan usaha dari guru untuk meningkatkan disposisi matematik siswa tersebut. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru antara lain adalah menggunakan model motivasi yang bisa membuat siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar matematika sehingga dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. Model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika sangat cocok digunakan karena dapat membangkitkan motivasi siswa yang rendah. Dengan tujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik, pembelajaran harus berdasarkan pengalaman relevan dan minat peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan dan memberikan kepuasan. Pembelajaran ini dibagi menjadi empat bagian yaitu: attention perhatian, relevance relevansi, confidence kepercayaan diri, satisfaction kepuasan. Pada pembelajaran ini, siswa dibawa untuk mengikuti proses belajar yang menyenangkan. Mula-mula pembelajaran ditekankan pada ketertarikan siswa dengan pelajaran matematika. Kemudian materi pelajaran dikaitkan dengan lingkungan di sekitar peserta didik. Langkah selanjutnya adalah menumbuhkan kepercayaan diri siswa, misalnya dengan cara siswa mengemukakan pendapat dan ide-idenya, dan langkah terakhir adalah memberikan pujian, memberikan hadiah dan memberikan nilai yang bagus sebagai upaya menimbulkan kepuasan pada diri siswa. Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan mengajukan judul yaitu “Penerapan Model Motivasi ARCS dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa ”.

B. Identifikasi Area Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : a. Siswa kurang memiliki minat dan ketertarikan untuk belajar matematika b. Kurangnya semangat dan percaya diri siswa dalam belajar matematika c. Guru kurang memberikan pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan membuat siswa termotivasi untuk belajar matematika

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan disposisi matematik siswa dengan menerapkan model motivasi ARCS pada proses pembelajaran dikelas. Pada penelitian ini peneliti membatasi fokus penelitian agar masalah yang dibahas tidak meluas, yaitu: a. Model motivasi ARCS dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik, pembelajaran harus berdasarkan pengalaman relevan dan minat peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan dan memberikan kepuasan. b. Disposisi matematik yang dimaksud adalah keinginan, kecenderungan untuk memandang, berpikir dan berbuat dengan cara positif terhadap matematika. Pengukuran disposisi matematik siswa berdasarkan skala disposisi matematik yang diberikan kepada siswa. Adapun indikator disposisi matematik dalam penelitian ini, yaitu 1 Rasa percaya, 2 Fleksibilitas, 3 Tekun, 4 Minat, rasa ingin tahu curiosity, 5 merepleksikan, 6 Menilai aplikasi matematika, 7 Apresiasi appreciation peran matematika.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana penerapan model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan disposisi matematik siswa? b. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan penerapan model motivasi ARCS ? c. Bagaimana respon siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan penerapan model motivasi ARCS? d. Bagaimana peningkatan hasil tes akhir siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika?

E. Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah: a. Mengetahui penerapan model motivasi ARCS dapat meningkatkan disposisi matematik siswa. b. Mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan penerapan model motivasi ARCS c. Mengetahui respon siswa dalam pembelajaran matematika setelah diterapkan model motivasi ARCS. d. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran matematika dengan model motivasi ARCS.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Salah satu alternatif untuk meningkatkan disposisi matematik siswa. b. Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lanjutan yang relevan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan untuk bahan pengalaman dalam menerapkan model motivasi ARCS dalam pembelajaran matematika. b. Bagi guru, sebagai sumber informasi tentang penggunaan model motivasi ARCS dalam kegiatan pembelajaran. c. Bagi sekolah, sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran matematika serta untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian yang lebih lanjut. 8

BAB II KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori

Dalam bagian kajian teori ini akan dikemukakan bahasan mengenai pembelajaran matematika, pengertian dan indikator disposisi matematik, model motivasi ARCS, serta penerapan ARCS dalam pembelajaran matematika.

1. Pembelajaran Matematika

Belajar dan pembelajaran dalam dunia pendidikan saling berkaitan. Menurut Travers 1 belajar mencakup perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku sebagai akibat dari penyingkapan terhadap kondisi dalam lingkungan. 1 Hilgard mengartikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi. 2 Gagne menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif menetap. 3 Seperti Gagne, Di Vesta dan Thompson mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang bersifat menetap sebagai hasil dari pengalaman. 4 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sejumlah aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki sikap dan perilaku. Sementara itu, Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadikan kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan serta proses 1 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 7. 2 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 12. 3 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h. 4. 4 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 12.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kel

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP.

8 39 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MILLA MUSTIKAWATI SUGANDI.

9 21 58

Mengembangkan Disposisi Matematik Melalui Model Pembelajaran Kontekstual

0 0 9

Efektivitas Model Pembelajaran ARCS untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi di Kalangan Siswa yang Berasal dari Status Ekonomi Rendah

0 0 18