Manfaat Hasil Penelitian PENDAHULUAN

perolehan ilmu dan pengetahuan. Pembelajaran dapat memberikan suasana lingkungan belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. 5 Menurut Sumarmo, pembelajaran merupakan suatu proses, situasi, dan upaya yang dirancang guru sedemikian rupa sehingga membuat siswa belajar. 6 Berdasarkan definisi di atas, pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berupa kecakapan dan sikap. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa. Semakin tinggi tingkat pendidikan siswa maka semakin sulit dirasa siswa untuk mempelajarinya. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi belajar ialah motivasi siswa, kuat lemahnya motivasi belajar siswa turut mempengaruhi keberhasilannya. Pembelajaran matematika merupakan proses berpikir untuk memahami konsep-konsep matematika, bukan sekedar menekankan kepada materi pelajaran saja, tetapi juga kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri. Motivasi berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan pembelajaran. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. 7 Berdasarkan pemaparan di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan proses yang disengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Dalam proses pembelajaran matematika juga perlu dijaga motivasi siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. 5 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,Bandung:JICA UPI, 2001, h. 8-9. 6 Utari Sumarmo, Kumpulan Makalah: Berfikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya,Bandung:UPI,2013, h. 126. 7 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 235.

2. Disposisi Matematis

Salah satu komponen dari kompetensi matematika adalah disposisi yang produktif. Disposisi matematik siswa merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi sukses atau tidaknya proses pembelajaran matematika. Berikut ini akan dikemukakan bahasan mengenai pengertian disposisi matematik dan indikator disposisi matematik. a. Pengertian Disposisi Matematik Ada lima kompetensi matematika yang seharusnya dapat dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran matematika, yaitu: 1 Pemahaman Konsep Conceptual Understanding; 2 Pemahaman Prosedur Prosedural Fluency; 3 Kemampuan Strategis Strategic Competence; 4 Penalaran Adaptif Adaptif Reasoning; 5 Disposisi yang Produktif Productive Disposition. 8 Salah satu komponen kompetensi matematika yang harus dicapai oleh siswa adalah disposisi yang produktif productive disposition yaitu sikap produktif serta kebiasaan untuk melihat sebagai suatu yang logis, berguna dan berfaedah. Menurut Sumarmo, disposisi matematik adalah keinginan, kesadaran dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika. Wardani dalam Permana mendefinisikan disposisi matematik adalah ketertarikan dan apresiasi terhadap matematika yaitu kecenderungan untuk berpikir dan bertindak positif, termasuk kepercayaan diri, keingintahuan, ketekunan antusias dalam belajar, gigih menghadapi permasalahan, fleksibel, mau berbagi dengan orang lain, reflektif dalam kegiatan matematika. Senada dengan Wardani, Kesumawati mengartikan disposisi matematik, yaitu keinginan, kesadaran dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika. 9 Dari berberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa disposisi matematik adalah keinginan, kecenderungan untuk memandang, berpikir dan 8 Jeremy Kilpatrick, Jane Swafoord, Bradford Findell, Adding It Up:Helping Children Learn Mathematics, Washington DC:National Academy, 2001, h. 5. 9 Nila Kesumawati, “Peningkatan Kemampauan, Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik”, Disertasi pada Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2010, h. 44, tidak dipublikasikan. berbuat dengan cara positif terhadap matematika. Disposisi matematik siswa dikatakan baik jika siswa tersebut menyukai masalah-masalah yang merupakan tantangan serta melibatkan dirinya secara langsung dalam menyelesaikan masalah. Dalam proses pembelajaran, disposisi matematik ditandai ketika siswa merasakan munculnya kepercayaan diri, harapan dan kesadaran untuk melihat kembali hasil berpikirnya. Disposisi matematik merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa memerlukan disposisi yang akan menjadikan mereka gigih menghadapi masalah yang lebih menantang, untuk bertanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri, dan untuk mengembangkan kebiasaan yang baik dalam belajar matematika. Didukung dengan pendapat Anku yang menyatakan bahwa ”one of several factors that affect students learning of mathematics is their disposition towards mathematics ” 10 , yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar matematika siswa adalah disposisi mereka terhadap matematikanya. Dan pendapat Jeremy Kilpatrick, Jane Swafford, dan Bradford Findell menjelaskan “ s tudents’ disposition toward mathematics is a major factor in determining their educational success. ” 11 yaitu disposisi siswa terhadap matematika merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan pendidikan mereka.

b. Indikator Disposisi matematik

Menurut National Council of Teachers of Mathematics 2000 dalam Sumarmo, disposisi matematik menunjukkan rasa percaya diri, ekspektasi dan metakognisi, gairah dan perhatian serius dalam belajar matematika, kegigihan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kemampuan berbagi pendapat dengan orang lain 12 . Silver menguraikan disposisi matematik ke dalam beberapa komponen yaitu : rasa percaya diri self confident, rasa diri mampu self efficacy, rasa ingin 10 Anku, Sitsofe Enyonam, Fostering Students Disposition towards Mathematics: A Case from a Canadian UniversityAcademic journal article from Education, Vol. 116, No. 4 11 Jeremy Kilpatrick, Jane Swafoord, Bradford Findell, Adding It Up:Helping Children Learn Mathematics, Washington DC:National Academy,2001, h. 131. 12 Utari Sumarmo, Kumpulan Makalah : Berfikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya Jurusan Pendidikan Matematika:FPMIPA,2013. h. 339.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Penerapan pendekatan savi : somatic, auditory, visual, intellectual untuk meningkatkan disposisi matematik siswa

0 26 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kel

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP.

8 39 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP.

7 43 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OSBORN UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MILLA MUSTIKAWATI SUGANDI.

9 21 58

Mengembangkan Disposisi Matematik Melalui Model Pembelajaran Kontekstual

0 0 9

Efektivitas Model Pembelajaran ARCS untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi di Kalangan Siswa yang Berasal dari Status Ekonomi Rendah

0 0 18