Tujuan Menulis Kajian tentang Menulis

14 Menulis akan menjadikan seseorang mampu menggunakan kata-kata dalam tulisan untuk menyampaikan keterangan kepada orang lain sehingga orang lain dapat mengetahui apa yang ditulisnya. Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan 1988: 1-2 memaparkan manfaat menulis yaitu dapat mengenali kemampuan diri, dapat mengembangkan berbagai gagasan, dapat lebih banyak menyerap, mencari, dan menguasai informasi, dapat menjelaskan permasalahan, dapat menilai gagasan sendiri secara objektif, dapat menganalisis dan memecahkan permasalahan, dapat mendorong lebih aktif belajar, dan dapat terbiasa berpikir dan berbahasa secara lebih tertib. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, manfaat menulis yaitu menjadi sarana pengungkapan diri, menyerap informasi, berlatih sikap objektif, memecahkan masalah, dan berpikir lebih tertib dan terarah. Manfaat menulis yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa tulis, menemukan ide baru, mengembangkan imajinasi, meningkatkan pengetahuan dan wawasan, dan dapat menjadi sarana belajar.

4. Proses Menulis

M. Atar Semi 2007: 40 menyatakan, menulis merupakan proses kreatif. Menulis termasuk salah satu keterampilan yang dilakukan melalui tahapan yang harus dikerjakan dengan mengerahkan keterampilan, seni, dan kiat sehingga semuanya mampu berjalan secara efektif. Keterampilan menulis harus dikuasai dengan baik agar dapat menulis dengan baik pula. Nursisto 1999: 9 menjelaskan, 15 modal dasar untuk menulis meliputi mampu menguasai struktur kalimat, mampu menciptakan perluasan kalimat, mampu menentukan pilihan kata, mampu menguasai ejaan, dan menguasai pungtuasi. M. Atar Semi 2007: 46-52 menjelaskan, secara garis besar tahapan dalam proses menulis yaitu tahap pratulis, tahap penulisan, dan tahap pascatulis. Tahap pratulis meliputi penentuan topik karangan, penentuan tujuan, pengumpulan informasi pendukung, dan merancang tulisan. Pada tahap penulisan ini penulis harus memiliki perhatian terhadap gagasan pokok, tujuan tulisan, dan calon pembaca agar dapat menghasilkan tulisan yang baik. Tahap pascatulis terdiri dari kegiatan menyunting naskah dan menulis naskah jadi. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, menulis memerlukan berbagai keterampilan dasar yang harus dikuasai. Tahapan dalam menulis meliputi tahapan pramenulis, tahapan menulis, dan tahapan pascatulis. Tahapan menulis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menentukan tema, merumuskan judul karangan deskripsi, membuat kerangka karangan deskripsi, mengembangkan kerangka karangan deskripsi menjadi karangan deskripsi, melakukan revisi editing, dan membaca hasil karangan deskripsi di depan kelas.

5. Karakteristik Tulisan yang Baik

Tulisan yang baik memiliki karakteristik tersendiri. Titik Maryuni 2007: 17 menyatakan, tulisan yang baik adalah tulisan yang disampaikan dengan kalimat yang tersusun efektif, mudah, jelas, lengkap, dan menarik. Nursisto 1999: 47-50 memaparkan, tulisan yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Berisi hal-hal yang bermanfaat 16 Tulisan yang baik akan memberikan manfaat bagi pembaca dan memperkaya pengetahuan pembaca. b. Pengungkapannya jelas Tulisan yang baik harus mudah dicerna oleh pembaca. Pengungkapan yang jelas dalam memilih kata diksi, ketepatan struktur kalimat, penggunaan kata penghubung, pengorganisasian ide yang padu, dan kesesuaian menentukan contoh dan ilustrasi dapat dipahami pembaca dengan tepat. c. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian Tulisan hendaknya langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit- belit sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isinya. Setiap kalimat dapat mendukug ide utama paragraf. Kalimat yang baru senantiasa mendukung kalimat sebelumnya. d. Efektif dan efisien Tulisan tersebut harus menggunakan kata-kata yang ringkas, tetapi mampu menjangkau makna yang luas karena tulisan juga dibatasi oleh jumlah halaman sehingga faktor efektivitas dan efisiensi penggunaan bahasa harus diutamakan. e. Ketepatan penggunaan bahasa Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot sebuah tulisan. Bahasa sebagai alat pengungkapan isi sangat berpengaruh terhadap baik buruknya tulisan. f. Ada variasi kalimat Tulisan yang baik memiliki variasi penyusunan kalimat yaitu kalimat panjang dan kalimat pendek digunakan secara bergantian. Penggunaan sinonim dan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 4 201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS XI AK 4 SMK N 1 SRAGEN TAHUN 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 9

PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 1 47

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV SD NEGERI REJOWINANGUN 1.

3 5 162

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS V SD N 2 DUKUTALIT JUWANA PATI.

0 0 168

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN CTL DENGAN METODE FIELD STUDY DI KELAS V SD NEGERI GUNUNGGIANA

0 0 14