104 deskripsi. Judul karangan sudah mencerminkan objek yang diamati dan ditulis
sesuai dengan aturan. Gagasan yang dikemukakan juga sudah semakin menimbulkan kesan kepada pembaca. Isi karangan juga semakin menggambarkan
objek yang sesungguhnya. Penulisan kalimat dalam paragraf juga semakin efektif. Aspek diksi ada sedikit kesalahan pada kalimat “Para siswa pada sholat dhuha.”
Kata depan “di” masih sering diletakkan pada awal kalimat dan kata sambung “dan” juga sering diletakkan pada awal kalimat.
Berdasarkan beberapa kekurangan yang terjadi pada Tindakan Siklus I ini maka pada Tindakan Siklus II akan dilakukan perbaikan yang meliputi 1
menerapkan teknik koreksi antar teman sejawat dalam melakukan revisi hasil karangan, dan 2 guru melakukan konfirmasi terhadap hasil revisi yang dilakukan
siswa.
b. Tindakan Siklus II
Tindakan Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada Tindakan Siklus I dan mengoptimalkan penerapan metode field trip
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa. Pada Tindakan Siklus II ini juga dilakukan melalui empat tahapan yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan,
3 observasi, dan 4 refleksi. Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan masing-masing 2 jam pelajaran.
Pada pertemuan pertama hari Senin, 18 Februari 2013 pembelajaran di dalam kelas dengan lebih mengoptimalkan penguasaan materi menulis karangan
deskripsi. Pertemuan kedua hari Kamis, 21 Februari 2013 dilaksanakan field trip ke perpustakaan sekolah dan menyusun kerangka karangan. Pada pertemuan
105 ketiga hari Senin, 25 Februari 2013 siswa menulis karangan deskripsi, melakukan
revisi dengan teknik koreksi antar teman sejawat kemudian guru memeriksa hasil revisi siswa. Siswa juga membaca hasil karangan deskripsi di depan kelas.
Proses pembelajaran yang terjadi pada Tindakan Siklus II, mulai pertemuan pertama hingga ketiga siswa tampak lebih aktif dan antusias dibandingkan dengan
siklus sebelumnya. Siswa tampak bersemangat ketika diajak mengunjungi perpustakaan, mengamati, dan mencatat. Siswa juga aktif bertanya kepada petugas
perpustakaan. Siswa juga lebih antusias ketika menulis karangan dan ketika merevisi karangan milik temannya secara berkelompok. Pada saat hasil revisinya
dibahas guru untuk diberikan masukan, para siswa tampak lebih bersemangat. Aktivitas siswa pada Tindakan Siklus II mencapai 77,5 kategori Sangat Baik dan
meningkat sebesar 15,0 Siklus I sebesar 62,5. Nilai akhir dari hasil tes menulis karangan deskripsi siswa dilakukan
penggabungan dari penilaian peneliti dan kolaborator kemudian hasilnya dibagi dua. Berdasarkan hasil Tindakan Siklus II, jumlah siswa yang mengalami
ketuntasan belajar sebesar 21 siswa atau 84, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar mencapai 4 siswa atau 16. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan
pembelajaran sudah tercapai karena sudah mencapai 75 siswa yang memperoleh nilai minimal 65,00, sesuai KKM yang ditentukan.
Penilaian terhadap hasil karangan siswa dilakukan berdasarkan pedoman penilaian menulis karangan deskripsi yang memuat 6 aspek penilaian yaitu 1
judul, 2 gagasan, 3 isi karangan, 4 kalimat efektif, 5 diksi, dan 6 ejaan dan
106 tanda baca. Contoh hasil karangan Tindakan Siklus II yang disusun oleh SW22
dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.
Gambar 6. Contoh Karangan Deskripsi Siswa Tindakan Siklus II
107 Berdasarkan hasil karangan deskripsi yang disusun oleh SW22 tersebut
dapat diketahui bahwa pelaksanaan Tindakan Siklus II telah mengalami peningkatan pada semua aspek yang dinilai dalam karangan deskripsi. Aspek