97
C. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini, difokuskan pada tiga hal pokok yaitu 1 kondisi awal Pratindakan, 2 pelaksanaan tindakan dengan metode field trip, dan
3 peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa.
1. Kondisi Awal Pratindakan
Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Gegulu Kulon Progo ini diukur melalui tahap Pratindakan. Pada tahap Pratindakan ini
siswa diberi materi pelajaran tentang menulis karangan deskripsi dengan metode konvensional yaitu guru memberikan penjelasan tentang karangan deskripsi, siswa
disuruh membaca contoh karangan deskripsi di buku, kemudian siswa disuruh menulis karangan deskripsi tentang keadaan sekolah.
Pada proses pembelajaran tahap Pratindakan ini, banyak siswa yang merasa kesulitan untuk menggali ide dan mengembangkan gagasan dalam sebuah
karangan deskripsi. Beberapa siswa hanya diam cukup lama karena tidak tahu harus menulis apa. Ada juga siswa yang tampak tidak bergairah, sehingga ditegur
guru agar segera mengerjakan tugas tersebut. Siswa juga pasif tidak ada yang menanyakan kepada guru tentang kesulitan yang dihadapi.
Berdasarkan hasil tes menulis karangan deskripsi siswa, diketahui bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Gegulu masih
tergolong rendah. Siswa kurang terampil dalam menuangkan gagasan sehingga membentuk paragraf yang baik. Siswa juga sulit menggambarkan keadaan objek
dalam bahasa tulis. Siswa juga banyak yang mengalami kesulitan dalam menggunakan ejaan dan tanda baca yang sesuai.
98 Nilai akhir dari hasil tes menulis karangan deskripsi siswa dilakukan
penggabungan dari penilaian peneliti dan kolaborator kemudian hasilnya dibagi dua. Pada tahap Pratindakan, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar
sebesar 14 siswa atau 56, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar mencapai 11 siswa atau 44. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum
tercapai karena masih kurang dari 75 siswa yang mencapai nilai minimal 65,00, sesuai KKM yang ditentukan.
Penilaian terhadap hasil karangan siswa dilakukan berdasarkan pedoman penilaian menulis karangan deskripsi yang memuat 6 aspek penilaian yaitu 1
judul, 2 gagasan, 3 isi karangan, 4 kalimat efektif, 5 diksi, dan 6 ejaan dan tanda baca. Contoh hasil karangan tahap Pratindakan yang disusun oleh SW22
dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.
99
Gambar 4. Contoh Karangan Deskripsi Siswa Pratindakan
Pada karangan yang ditulis SW22 tersebut, penulisan judul sudah menggambarkan objek yang ditulis tetapi penulisannya masih belum sesuai. Judul
karangan ditulis “SekolahKu” yang seharusnya “Sekolahku”. Gagasan yang dikemukakan sudah menimbulkan kesan pada pembaca. Isi karangan juga sudah
menggambarkan objek, meskipun lebih banyak menceritakan tentang diri penulis. Penulisan kalimat efektif belum maksimal, seperti pada kalimat “Disekolahku
yaitu SD Gegulu catnya warna kuning dan didalam kelas sudah dikeramik dan keramiknya warnanya putih.” Aspek diski juga sudah baik, namun perlu
100 ditingkatkan. Aspek ejaan dan tanda baca masih sangat kurang. Hal itu tampak
pada penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, seperti “Disekolahku Ada Ruang Guru dan kelas-
kelas, ada kelas Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, dan Enam.” Penulisan kata depan “di” dan kata sambung “dan” juga kurang tepat.
2. Pelaksanaan Tindakan dengan Metode Field Trip
Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan pada tahap Pratindakan, dapat diketahui bahwa rendahnya keterampilan menulis
karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Gegulu karena kurangnya semangat belajar siswa. Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang menggunakan
metode ceramah belum mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti dan guru kelas IV sebagai kolaborator berdiskusi dan sepakat menggunakan metode field trip dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa. Metode ini dianggap tepat karena sesuai pendapat Syaiful Sagala 2010: 215 yang menyatakan salah satu kelebihan
metode field trip adalah siswa dapat mengamati kenyataan dari dekat. Pengamatan sebuah objek dari dekat akan memudahkan siswa mengingat dan menggambarkan
objek tersebut dalam karangan deskripsi. Hal itu diperkuat pendapat Roestiyah N.K. 2001: 87-88 yang menyatakan bahwa metode field trip dapat memberikan
pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi kepada para siswa. Penerapan metode field trip akan membantu siswa mengatasi kesulitan dalam menulis
karangan deskripsi.