43
G. Kerangka Pikir
Keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang cukup penting, terutama untuk meningkatkan
keterampilan berkomunikasi secara tertulis. Pembelajaran menulis karangan deskripsi bagi siswa SD dapat melatih keterampilan siswa untuk menuangkan
gagasan ke dalam bahasa tulis. Merode yang digunakan guru untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi akan lebih mudah tercapai, jika siswa
mendapatkan ide karangan dengan cara mengamati objek secara langsung. Metode pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik siswa SD yang masih berada
dalam fase perkembangan operasional kongkrit, yaitu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran jika dikaitkan dengan benda-benda nyata.
Saat ini keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Gegulu Kulon Progo belum dikembangkan secara optimal, sehingga kemampuan
siswa dalam menulis karangan juga belum berkembang secara optimal. Hal itu terlihat dari nilai rata-rata menulis karangan siswa masih rendah dan berada di
bawah KKM yang ditentukan. Metode pembelajaran yang diterapkan guru secara konvensional, monoton, dan tanpa variasi dapat berimbas pada rendahnya
keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Penggunaan metode yang tepat dapat mempermudah siswa memahami
materi yang disampaikan guru, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Metode field trip karyawisata merupakan salah satu
metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode field trip,
44 siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu yang menjadi objek
pengamatan. Ketika berada ditempat field trip, siswa dibimbing untuk mengamati dan menggali informasi penting yang diperlukan. Informasi penting yang akan
menjadi bahan tulisan deskripsi tersebut dicatat siswa agar dapat memudahkan ketika siswa akan menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.
Objek yang dipilih dalam penerapan metode field trip ini tidak harus berada di tempat yang jauh dari lokasi sekolah, tetapi cukup dengan memanfaatkan
lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Objek di sekitar sekolah yang dapat dijadikan sumber belajar cukup banyak seperti halaman sekolah, tempat parkir,
ruang perpustakaan, mushola sekolah, ruang komputer, dan sebagainya. Kunjungan siswa ke tempat-tempat tersebut, akan membuat siswa merasa dekat
dengan lingkungan sehingga timbul kesadaran, lingkungan sekitar ternyata dapat dijadikan sebagai wahana untuk belajar. Setelah memperoleh pengalaman menulis
karangan deskripsi dari pengamatan terhadap sebuah objek, maka siswa dapat belajar mempraktikkan pengalamannya tersebut dengan objek yang lain. Berbekal
pengalaman tersebut dan disertai latihan menulis karangan deskripsi secara rutin, maka keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dapat meningkat.
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan, hipotesis penelitian ini adalah jika dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dilaksanakan dengan
metode field trip, maka keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Gegulu Kulon Progo akan meningkat.
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. Pardjono, dkk 2007: 12 menyatakan, PTK adalah
penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah PTK
kolaboratif. Pardjono, dkk 2007: 12 menyatakan, kolaborasi dapat dilakukan peneliti dengan guru, kepala sekolah, dan sebagainya. Suroso 2009: 33-34
menyatakan, PTK kolaboratif melibatkan beberapa pihak untuk meningkatkan praktik pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa PTK kolaboratif dilaksanakan dengan melibatkan pihak lain yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas praktik pembelajaran. Kolaborasi yang dilakukan dalam PTK ini adalah dengan guru kelas IV, yang berperan melaksanakan proses pembelajaran dan
peneliti berperan sebagai pengamat observer.
B. Model Penelitian
Pardjono, dkk 2007: 22 menyatakan, PTK model Kemmis dan McTaggart menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah. Zainal Aqib
2009: 22 menjelaskan, keempat tahapan dalam setiap siklus penelitian meliputi