pasar dengan kegiatan promosi yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan pihak manajemen pemasaran BTN
Cabang Solo dan observasi yang dilakukan serta disesuaikan dengan teori yang ada, diketahui bahwa kegiatan promosi yang dilakukan
BTN Solo adalah mencakup bauran promosi, yang terdiri atas :
1. Periklanan Advertising
Periklanan merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang dan jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor
tertentu yang bersifat non personal Kotler, 2000. Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh BTN Cabang Solo adalah :
a. Periklanan yang bersifat nasional
Periklanan yang bersifat nasional ditangani oleh BTN Pusat, baik dalam hal anggaran, maupun dalam hal
pelaksanaannya. Periklanan yang bersifat nasional ini misalnya iklan melalui media televisi, iklan di Majalah Property dan
majalah perumahan lainnya, brosur yang dicetak secara nasional, pemasangan billboard, baliho serta melalui media internet.
Untuk media televisi, diiklankan atas nama BTN secara keseluruhan dan untuk semua produk layanan BTN, tidak
dikhususkan untuk produk KPR serta dengan intensitas iklan yang tidak terlalu sering. Sedangkan brosur, dicetak oleh pusat
dan didistribusikan ke cabang-cabang yang berada diseluruh Indonesia dan media internet, dengan membuat website BTN
dengan alamat www.btn.co.id
. Penggunaan media internet ini memiliki jangkauan yang sangat luas dan dapat diakses oleh
semua masyarakat yang menginginkan informasi lebih jauh mengenai BTN. Tujuan dari periklanan yang bersifat nasional
ini adalah untuk mempromosikan nama BTN secara nasional ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
b. Periklanan yang bersifat lokal
Periklanan yang bersifat lokal dilakukan oleh BTN Cabang Solo untuk kepentingan kantornya sendiri. Adapun alat
atau media promosi yang digunakan adalah : 1. Media elektronik, yaitu melalui radio lokal seperti Solo Pos
FM, Pass FM, RRI Programa 2. Radio masih menjadi pilihan karena iklan radio bermanfaat mendobrak blank spot area,
yaitu wilayah yang belum bisa sepenuhnya menangkap siaran televisi, seperti diwilayah-wilayah terpencil didaerah
Boyolali dan Wonogiri. Kekuatan komunikasi lokal bahasa jawa yang disiarkan mampu membangun kesadaran
masyarakat akan brand image BTN dan mengingatkan kembali akan produk KPR BTN kepada masyarakat.
2. Media cetak, yaitu melalui koran lokal seperti Solo Pos. Penggunaan media cetak ini juga mampu membangun
jumlah jangkauan yang tinggi melalui proses pembentukan pembaca yang lumayan tinggi oleh masyarakat kota Solo.
3. Advertensi cetak print advertising, yaitu berupa brosur- brosur mengenai informasi KPR terbaru, dengan lokasi dan
tipe rumah kavling yang ditawarkan. Brosur dapat mempermudah dalam menginformasikan produk kepada
konsumen. Dengan melihat brosur tentang produk KPR, maka konsumen akan mengetahui secara garis besar apa saja
produk KPR yang ditawarkan BTN. Jika konsumen merasa lebih tertarik, maka bank yang diwakili oleh tenaga personal
selling akan menjelaskan secara terperinci tentang produk yang ditawarkan.
4. Advertensi didalam ruangan in door, seperti banner, yang diletakkan setelah pintu masuk BTN Cabang Solo dan
ditempat atau ruangan pelayanan kredit perumahan.