Prosesnya adalah sebagai berikut : calon nasabah pemohon KPR pertama kali berinteraksi dengan pengembang Developer untuk
menentukan lokasi rumah, kavling yang dipesan serta negosiasi harga. Setelah terjadi kesepakatan, calon nasabah pemohon datang
ke Kantor BTN dan menyerahkan kelengkapan data kepada pihak Loan Service. Setelah kelengkapan data diserahkan oleh Loan
Service, maka Loan Service akan memberikan penilaian layak tidaknya calon nasabah menjadi nasabah KPR BTN. Jika hasil
penilaian tersebut layak, maka dilanjutkan peninjauan ke lokasi oleh Loan Administration LA dan hasil dari penilaian dari LA akan
diproses lebih lanjut. Apabila telah disetujui oleh pejabat berwenang, maka akan didaftarkan ke notaris untuk dilakukan
pengikatan, setelah ditandatangani perjanjian antara calon nasabah pemohon dan Bank BTN didepan notaris.
7. Pelayanan dan Kualitas
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada nasabah, BTN dan BTN Syariah Cabang Solo meningkatkan profesionalisme
petugas Customer Service di semua outlet BTN di wilayah Solo. Selain itu, nasabah dapat memberikan saran atau pendapat kepada
BTN maupun BTN Syariah Solo mengenai pemberian pelayanan ataupun tentang complain melalui petugas outsourcing yang berada
didekat pintu masuk Bank. Selain itu, nasabah juga dapat mengirimkannya melalui alamat email BTN Solo di
btn_sloslo.mega.net.id . dan untuk BTN Syariah Solo di
btnsyariah_sloslo.mega.net.id .
8. Bukti Fisik Physical Evidence
Produk kredit pemilikan rumah KPR merupakan salah satu produk dari BTN yang sebenarnya adalah produk jasa kredit. Oleh
karena itu, bukti fisik disini adalah dokumen-dokumen dalam pelayanan KPR ataupun terkait dengan eksterior dan interior dari
sisi bangunan gedung BTN dan BTN Syariah Cabang Solo yang
menjadi cerminan bagi KPR BTN. Begitupun dari sisi penampilan karyawannya.
4.2.3. Perbedaan antara BTN Cabang Solo dan BTN Syariah Cabang Solo
Terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara BTN Cabang Solo dengan BTN Syariah Cabang Solo, dimana yang sangat
terlihat adalah pada sistem pembayarannya. Pada BTN Cabang Solo, sistem pembayaran angsuran KPR berdasarkan tingkat suku bunga
yang mengikuti kondisi pasar floating rate. Sedangkan pada BTN Syariah Cabang Solo, sistem pembayaran berdasarkan prinsip jual-bei
murabahah dengan skim Bai’ Al-Murabahah, yaitu mekanisme transaksi dimana bank syariah melakukan akad dengan nasabah
kemudian bank membeli produk yang dibutuhkan kepada developer secara tunai, setelah itu bank menjual kembali kepada nasabah dengan
pembayaran angsuran. Skema Bai’ Al-Murabahah dapat dilihat pada gambar 6 berikut :
Gambar 6. Skema Bai’ Al-Murabahah Sumber : Antonio, 2001 Selain itu terdapat beberapa perbedaan lain antara BTN
Cabang Solo yang mewakili sistem konvensional dan BTN Syariah Cabang Solo yang mewakili sistem syariah, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 5 berikut :