Metode Pengolahan dan Analisis Data

3. Menilai kekompakan antar pertanyaaan, yaitu dengan membandingkan jawaban antara dua responden yang mempunyai skor total yang sangat berbeda, tetapi memberikan jawaban yang sama untuk pernyataan tertentu. Pernyataan tersebut dinilai tidak baik dan tidak dipergunakan untuk pengukuran konsep yang diteliti. 4. Pernyataan yang kompak dijumlahkan untuk membentuk variabel baru Rangkuti, 2003. Setelah mendapatkan hasil dari identifikasi faktor dan telah dikonfirmasi ulang kepada pihak perusahaan, maka dilanjutkan dengan pengambilan sampel dengan metode AHP. Pemilihan responden untuk pemilihan alternatif strategi promosi perusahaan dilakukan secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan faktor pemahaman mengenai promosi. Responden terdiri dari 1 pihak praktisi, yaitu tim marketing, perwakilan dari tenaga pemasar KPR, manajer unit Retail Service dan kepala cabang, 2 pihak akademisi, yaitu perwakilan dosen pemasaran FEM-IPB, serta 3 perwakilan dari nasabah KPR.

3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengujian terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Ancok dalam Singarimbun dan Effendi 1989. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden. Metode yang digunakan untuk melakukan uji validitas kuesioner adalah teknik korelasi product moment Pearson yang diolah dengan menggunakan Microsoft SPSS 11.0 for Windows. Langkah-langkah dalam mengukur validitas dijelaskan sebagai berikut Umar, 2002 : a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. b. Melakukan uji coba alat pengukur pada sejumlah responden. c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban dan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut : { } { } 2 2 2 xy y y n x x n y x xy n r ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = ................................9 dengan : x = skor pernyataan y = skor total pernyataan n = banyaknya butir pertanyaan r = indeks validitas d. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r r tabel, maka pernyataan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah N-2; α. Uji validitas dilanjutkan dengan uji reliabilitas, setelah alat ukur tersebut dinyatakan sahih. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran Singarimbun dan Effendi, 1989. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini adalah teknik Cronbach α Alpha yaitu teknik mencari reliabilitas yang berbentuk skala uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 11.0 for Windows. Rumus dari teknik Cronbach ditulis sebagai berikut : 2 b 11 2 t σ k r = 1- k-1 σ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎜ ⎜ ⎟⎜ ⎝ ⎠⎝ ⎠ ∑ ⎟⎟ ................................................................ 10 dengan : = realibilitas instrumen 11 r k = banyak butir pertanyaan = varians total 2 t σ 2 b σ ∑ = jumlah varians butir Analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi promosi perusahaan dilakukan dengan skala likert. Penilaian terhadap faktor didapatkan dari kuesioner yang disebarkan kepada responden. Setelah data terkumpul, data akan dihitung dengan bantuan program Microsoft Excel. Setelah diperoleh prioritas faktor-faktor penyusunan strategi promosi dan telah dikonfirmasi kembali kepada pihak perusahaan, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan hierarkhi yang juga disusun berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak perusahaan yang terkait dengan kegiatan promosi. Struktur hierarkhi yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan kuesioner yang diberikan kepada responden pemilihan strategi. Validitas kuesioner untuk pemilihan strategi promosi dilihat melalui konsistensi setiap matriks, baik itu individu maupun gabungan, dan juga konfirmasi yang dilakukan dengan pakar. Latar belakang penggunaan AHP sebagai alat analisis strategi promosi yang tepat, karena dalam batas-batas tertentu analisis kualitatif yang dilakukan perusahaan untuk mengkaji pemilihan strategi promosi belum dapat memberikan informasi secara terperinci dalam menggambarkan suatu kondisi. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat pada stuktur hierarkhi. Informasi data yang diperoleh dari perusahaan serta hasil dari pengisian kuesioner, kemudian dikumpulkan dalam tingkatan-tingkatan yang akan diolah dengan menggunakan metode AHP. Hasil pengolahan data primer ini dimulai dengan memeriksa terlebih dahulu kekonsistenan pembobotan yang diberikan responden. Data yang diolah adalah hasil kuesioner dari responden yang mempunyai tingkat konsistensi di bawah 0,1. Apabila hasil kuesioner dari responden tersebut bernilai lebih dari 0,1, maka tidak dapat diolah karena dianggap tidak valid. Uji konsistensi dilakukan per-individu menggunakan Expert Choice 2000. Setelah itu masing-masing pembobotan oleh masing-masing individu akan digabungkan ke dalam satu matriks gabungan. Setelah itu, matriks gabungan inilah yang akan diukur kembali pembobotannya lewat mekanisme perhitungan AHP yang akan menghasilkan pengolahan data vertikal dan data horizontal. Hasil pengolahan data vertikal akan menunjukkan data pemilihan alternatif strategi promosi, sedangkan hasil pengolahan horizontal akan memperlihatkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara satu faktor dalam satu tingkat hierarkhi dengan elemen lain dalam tingkat hierarkhi diatasnya. Data yang terkumpul akan diproses dengan teknik AHP dan menggunakan Software Expert Choice 2000 dan Microsoft Excel.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Umum PT. Bank Tabungan Negara Persero Sejarah mengenai berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Persero adalah sebagai berikut :

a. POSTPAARBANK 1897-1942

POSTPAARBANK didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 16 Oktober 1897 dan mempunyai dasar hukum Koninklijk Besluit No. 27. POSTPAARBANK terus berkembang hingga tahun 1939 dan memiliki empat kantor cabang, yaitu Jakarta, Makasar tahun 1992, Surabaya tahun 1931 dan Medan pada tahun 1934.

b. TYOKIN KYOKU 1942-1945

Pada tahun 1942 kegiatan POSTPAARBANK dibekukan setelah Belanda menyerah kepada Jepang dan diganti dengan TYOKIN KYOKU, yaitu bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang, yaitu Cabang Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoesanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Repubik Indonesia.

c. BANK TABUNGAN POS 1950-1963

Setelah TYOKIN KYOKU diambilalih kemudian terjadi pergantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos dan Bapak Darmosoesanto menjadi direktur yang pertama, dengan tugas melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia ORI. Namun Agresi Militer Belanda Desember 1946 menyebabkan didudukinya semua kantor termasuk Kantor Tabungan Pos hingga tahun 1949. Dan setelah dibuka kembali tahun 1949, namanya diubah menjadi BANK TABUNGAN POS RI. Pada tanggal 9 Februari 1950 dikeluarkan UU Darurat No. 9 tahun 1950. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir Bank Tabungan Pos diubah namanya menjadi Bank Tabungan Negara.

d. BANK TABUNGAN NEGARA

Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi BANK TABUNGAN NEGARA BTN didasarkan pada Perpu No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964. Penegasan status BTN sebagai bank milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya sejak tahun 1964 BTN menjadi BNI Unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK 1897 sampai dengan BTN 1968 adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 tugasnya bertambah yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976. Sehingga setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai Hari KPR bagi BTN.

e. PT. BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO

Bentuk hukum Bank BTN mengalami perubahan pada tanggal 31 Juli 1992, yang mempunyai dasar hukum, yaitu : 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. 2 PP No. 24 Tahun 1992 tanggal 29 April tentang Bentuk Hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. 3 Akte Notaris No. 136 tanggal 31 Juli 1992 tentang anggaran dasar Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara Persero. PT. Bank Tabungan Negara Persero kemudian dikenal dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independen, yaitu Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-544M-MBU2002 tanggal