Periklanan yang bersifat nasional Periklanan yang bersifat lokal

Kekuatan komunikasi lokal bahasa jawa yang disiarkan mampu membangun kesadaran masyarakat akan brand image Bank BTN. Selain iklan, BTN Syariah juga melakukan talkshow yang berhubungan dengan pengambilan kredit KPR syariah. 2. Media cetak, yaitu melalui koran lokal seperti Solo Pos. Penggunaan media cetak ini juga mampu membangun jumlah jangkauan yang tinggi melalui proses pembentukan pembaca yang lumayan tinggi oleh masyarakat kota Solo. 3. Advertensi cetak print advertising, yaitu berupa brosur- brosur mengenai informasi KPR terbaru, dengan lokasi dan tipe rumah kavling yang ditawarkan. Brosur dapat mempermudah dalam menginformasikan produk kepada konsumen. Dengan mleihat brosur tentang produk KPR, maka konsumen akan mengetahui secara garis besar apa saja produk KPR yang ditawarkan BTN Syariah. Jika konsumen merasa lebih tertarik,maka pihak bank yang diwakili oleh tenaga personal selling akan menjelaskan secara terperinci tentang produk yang ditawarkan. 4. Advertensi didalam ruangan in door, seperti banner, yang diletakkan setelah pintu masuk BTN Syariah Cabang Solo 5. Advertensi diluar ruangan out door, seperti spanduk dan baliho yang terletak diluar, didepan gedung BTN Syariah Cabang Solo.

2. Promosi Penjualan Sales Promotion

Promosi penjualan yang dilakukan oleh BTN Syariah Kantor Cabang Solo masih sebatas pada pengurangan biaya survey dan notaris dalam proses pengajuan KPR. Untuk pemberian merchandising bagi nasabah BTN Syariah Kantor Cabang Solo masih hanya dalam lingkup untuk nasabah tabungan saja, sedangkan untuk nasabah kredit terutama kredit pemilikan rumah belum ada bentuk merchandising atau kegiatan pemberian barang- barang.

3. Publisitas dan Hubungan Masyarakat Publicity and Public

Relation BTN Syariah Cabang Solo juga melakukan kegiatan publisitas dan humas seperti yang dilakukan oleh BTN Cabang Solo, yang bertujuan untuk membentuk persepsi yang positif dari masyarakat terhadap BTN Syariah Cabang Solo. Kegiatan publisitas yang dilakukan dengan menjadi sponsor kegiatan tertentu, tetapi dalam hal ini BTN Syariah Solo lebih yang bersifat sosial misalnya membantu dalam kegiatan renovasi sekolah, kegiatan pengajian dan lain sebagainya. BTN Syariah Cabang Solo juga membantu di lembaga pendidikan syariah seperti lembaga pendidikan Diamond Syariah.

4. Penjualan Perseorangan Personal Selling

Sama halnya dengan BTN Cabang Solo, BTN Syariah Cabang Solo dalam melakukan kegiatan personal selling nya dilakukan dengan menempatkan tenaga-tenaga pemasar, yaitu team marketing BTN Syariah, dimana orang-orang tersebut dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik kepada konsumen. Kegiatan promosi penjualan tersebut dilakukan dengan promosi langsung dengan tatap muka, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara menginformasikan langsung kepada sasaran konsumen yang dituju. Tujuan dari kegiatan personal selling ini adalah untuk menyampaikan informasi tentang produk KPR BTN Syariah sehingga konsumen akan paham dan tertarik untuk mengambil KPR di BTN Syariah. Untuk tenaga pemasar ini, BTN Syariah masih memiliki keterbatasan sumber daya manusia, sehingga dalam pelaksanaannya dibantu oleh tenaga dari customer service.

5. Pemasaran dan Penjualan Langsung Direct Marketing

Sama halnya dengan BTN Cabang Solo, BTN Syariah Cabang Solo melakukan kegiatan pemasaran langsung melalui direct mail yaitu bentuk promosi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada konsumen melalui surat, telepon ataupun email. Direct Mail ini dikhususkan bagi debitur KPR yang potensial dan telah mencapai masa purna jual, artinya kredit angsuran KPR yang akan selesai. Alasan target ini adalah untuk memungkinkan debitur potensial untuk mengambil kredit KPR lagi atau menawarkannya kepada kerabat lainnya. Direct Mail juga digunakan untuk negosiasi kepada pihak- pihak perusahaan pengembang dalam rangka melakukan kerjasama dua pihak. Pihak BTN Syariah juga mendatangi langsung pihak- pihak yang potensial, sepeti perusahaan-perusahaan ataupun personal dan juga pihak pengembang sendiri. Sedangkan untuk kegiatan penjualan langsung dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran expo perumahan, seperti REI Expo, Griya Expo dan membuka stand KPR BTN Syariah. Dengan adanya pembukaan stand ini, BTN Syariah Cabang Solo berharap dapat menarik pengunjung pameran expo yang ada, sehingga konsumen dapat mengetahui informasi-informasi mengenai produk KPR Syariah dan berinisiatif untuk membeli rumah. Disisi lain, BTN Syariah juga dapat memanfaatkan stand expo ini untuk meningkatkan image perusahaan.

4.4. Analisis Identifikasi Faktor-faktor Penyusunan Strategi Promosi KPR

Sebelum melakukan analisis pemilihan strategi yang tepat untuk promosi KPR BTN, terlebih dahulu dilakukan identifikasi faktor-faktor penyusun strategi promosi perusahaan. Berdasarkan dari hasil observasi dan studi literatur diperoleh sepuluh faktor penyusun strategi promosi, yaitu karakteristik konsumen nasabah, karakteristik produk, karakteristik pasar, anggaran promosi, STP Segmentation, Targetting, Positioning, tingkat persaingan, peralatan dan fasilitas pendukung, sumber daya manusia SDM, tahap daur hidup produk serta yang terakhir adalah bauran pemasaran lainnya selain promosi. Dari data-data tersebut, akhirnya dilakukan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan faktor-faktor penyusun strategi promosi kredit pemilikan rumah KPR. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala likert dengan pertimbangan dari perusahaan untuk menyebar kuesioner yang mudah dimengerti dan ditelaah oleh responden. Responden dalam hal ini adalah semua pegawai yang bekerja baik di BTN Cabang Solo maupun pegawai yang bekerja di BTN Syariah Cabang Solo serta perwakilan nasabah KPR dari masing-masing bank, yang berjumlah 30 orang. Jumlah 30 orang untuk perwakilan nasabah ini, mengacu pada Singarimbun 1989 yang menyarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. 4.4.1. Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengujian terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Ancok dalam Singarimbun dan Effendi 1989. Pengujian dilakukan terhadap 30 orang responden. Metode yang digunakan untuk melakukan uji validitas kuesioner adalah teknik korelasi product moment Pearson yang diolah dengan menggunakan Microsoft SPSS for 11.0 Windows. Hasil uji validitas untuk pengukuran untuk BTN Cabang Solo dan BTN Syariah Cabang Solo tersebut semua atribut pernyataan dapat dikatakan valid, karena nilai korelasinya lebih besar dari angka kritik tabel pada selang kepercayaan 95 persen untuk n = 30 yaitu sebesar 0,361. Adapun hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran