Hasil Pengolahan data pada BTN Syariah Cabang Solo a. Pengolahan Horizontal
Faktor yang menjadi prioritas utama dalam penyusunan strategi promosi kredit pemilikan rumah KPR BTN Syariah
Cabang Solo adalah anggaran promosi dengan bobot 0,291 Tabel 14. Sebagai bank yang baru beroperasional dan masih berumur
muda, BTN Syariah Cabang Solo masih membutuhkan banyak anggaran promosi sebagai salah satu penunjang kegiatan promosi
perusahaan. Tingkat persaingan berada di posisi kedua dengan bobot sebesar 0,264. Tingkat persaingan memiliki peranan dalam
menyusun strategi promosi. Strategi promosi dibuat dengan melihat keadaan para pesaing di pasar. BTN Cabang Solo tidak boleh
mengabaikan segala aktivitas pesaing dalam memasarkan produknya. Persaingan yang semakin ketat, memacu BTN Cabang
Solo untuk lebih kreatif dalam merancang program-program promosi.
Faktor-faktor yang menjadi prioritas selanjutnya dalam penyusunan strategi promosi KPR BTN yaitu sumber daya manusia
SDM dengan bobot sebesar 0,215. Sumber daya manusia diperlukan untuk menggerakkan dan melaksanakan strategi yang
telah disusun. Bauran pemasaran lainnya selain promosi berada di prioritas ke empat dengan bobot 0,116. Bauran pemasaran selain
promosi merupakan suatu dimensi penunjang dalam melakukan strategi promosi untuk mencapai tujuan serta keberhasilan
perusahaan. Prioritas terakhir adalah karakteristik konsumen dengan bobot 0,114.
Tabel 16. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal tingkat 3 Elemen aktor yang berperan dalam penyusunan strategi
promosi KPR BTN Syariah Cabang Solo.
Elemen Aktor Elemen Faktor
TM RS BM KS
Tingkat Persaingan 0,229
0,375 0,294 0,102
Anggaran Promosi 0,197
0,353 0,350 0,100
Karakteristik Konsumen 0,404
0,301 0,214 0,081 Sumber Daya Manusia
0,232 0,441
0,243 0,083 Bauran Pemasaran Lainnya
selain Promosi
0,498 0,217 0,198 0,087
Dari Tabel 16, yang berpengaruh dalam menentukan tingkat persaingan adalah Retail Service 0,375. Retail Service merupakan
pihak yang berada langsung dibawah manajemen puncak yang bertanggung jawab dan fokus dalam target penjualan produk bank.
Retail Service harus selalu mengamati keadaan pasar dan memikirkan bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
menghadapi para pesaing. Aktor pada prioritas kedua adalah Branch Manager 0,294 yang merupakan struktur dan penanggung jawab
tertinggi yang perlu mengetahui kondisi persaingan dan keadaan pesaing-pesaing di pasar, untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
menyusun strategi promosi. Aktor selanjutnya adalah Team Marketing 0,229 dan yang memiliki prioritas terkecil adalah
konsumen 0,102. Berkaitan dengan anggaran promosi, aktor yang memiliki
kepentingan tertinggi adalah Retail Service 0,353. Retail Service disini memiliki tanggung jawab untuk menyusun anggaran promosi
perusahaan dan melaporkannya kepada pihak manajemen puncak, yang dalam hal ini adalah Branch Manager 0,350. Aktor
selanjutnya adalah Team Marketing dengan bobot 0,197 dan yang berada di prioritas adalah konsumen 0,100. Untuk faktor
karakteristik konsumen, aktor yang diprioritaskan adalah Team Marketing 0,404. Team Marketing lebih mengerti tentang
karakteristik konsumen, karena unit inilah yang langsung berhubungan dengan konsumen. Aktor selanjutnya adalah Retail
Service 0,301, Branch Manager 0,214 dan konsumen 0,081. Retail Service merupakan aktor yang memiliki kepentingan tertinggi
dalam faktor sumber daya manusia dengan bobot 0,441. Sedangkan untuk faktor bauran pemasaran lainnya selain promosi, aktor yang
paling berpengaruh adalah team marketing 0,498.
Tabel 17. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal tingkat 4 Elemen tujuan yang ingin dicapai oleh BTN Syariah
Cabang Solo.
Elemen Tujuan Elemen Aktor
IPS PPP MTP
Team Marketing 0,497
0,298 0,205 Retail Service
0,171 0,352
0,477
Branch Manager 0,209
0,325 0,466
Konsumen 0,354 0,388
0,259
Berdasarkan hasil pengolahan horizontal pada tingkat empat, bagi team marketing tujuan terpenting adalah memberikan informasi
produk KPR syariah dengan bobot 0,497. Untuk Retail Service lebih berfokus kepada menghadapi tingkat persaingan 0,477, sedangkan
Branch Manager adalah lebih berfokus kepada menghadapi persaingan 0,466. Bagi konsumen, tujuan terkait adalah dengan
meningkatkan penjualan produk KPR dengan bobot 0,388. Tabel 18. Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal tingkat 5
Elemen alternatif yang dipilih oleh BTN Syariah Cabang Solo.
Elemen Alternatif Elemen Tujuan
A B C D E IPS
0,396 0,141 0,210 0,153 0,100
PPP 0,082 0,145 0,164 0,262 0,347
MTP 0,137 0,243
0,288 0,172 0,161
.
Berdasarkan Tabel 18, tujuan kegiatan promosi kredit pemilikan rumah BTN Syariah Cabang Solo untuk memberikan
informasi produk KPR Syariah lebih tepat dicapai dengan alternatif strategi pertama, yaitu meningkatkan kegiatan periklanan dengan
bobot 0,396. Kegiatan periklanan ini memiliki jangkauan yang luas serta dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh
wilayah kota Solo, sehingga akan lebih efisien untuk mempromosikan produk KPR Syariah beserta keunggulan yang
dimilikinya. Sedangkan untuk tujuan peningkatan penjualan produk KPR Syariah adalah dengan menerapkan alternatif terakhir, yaitu
dengan meningkatkan kegiatan pemasaran dan penjualan langsung 0,347. Dengan kegiatan pemasaran dan penjualan langsung ini,
akan mempermudah BTN Syariah Cabang Solo meraih target-target
pasar yang potensial, sehingga akan mampu meningkatkan penjualan produk KPR Syariah. Sedangkan tujuan untuk
menghadapi tingkat persaingan adalah dengan menerapkan alternatif ketiga, yaitu meningkatkan kegiatan publisitas dan humas 0,288.
Kegiatan publisitas dan humas mampu membentuk persepsi positif dan mengangkat image BTN Syariah Cabang Solo sehingga akan
mempermudah BTN Syariah dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat baik terhadap produk KPR Syariah maupun terhadap
BTN Syariah itu sendiri.