2.6.2.5 Volume Kerucut
Sama dengan bangun tabung yang dapat dipandang dari sebuah prisma segi banyak beraturan yang rusuk-rusuk alasnya diperbanyak sehingga bentuk
prisma makin mendekati tabung, kerucut juga dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh karena itu kita dapat merumuskan volume
kerucut sama dengan volume limas yaitu sebagai berikut.
Keterangan : r : jari-jari alas kerucut t : tinggi kerucut
2.6.3 Bola
2.6.3.1 Pengertian Bola Bola adalah bangun ruang yang terbentuk dari setengah lingkaran yang
diputar 360 dengan garis tengahnya sebagai pusatnya atau kumpulan semua titik-
titik yang berjarak sama dari satu titik sebagai pusatnya. 2.6.3.2 Unsur-unsur Bola
Perhatikan Gambar 2.7 berikut.
d r
r
a b
Gambar 2.7 Unsur-unsur bola
Suatu lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti Gambar 2.7 b. Bentuk bangun
yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi bola d. 2.6.3.3 Luas Permukaan Bola
Untuk menentukan luas sisi bola dapat dilakukan percobaan dengan menggunakan sebuah bola, tabung, dan seutas tali. Perhatikan Gambar 2.8.
Gambar 2.8 bola, tali dan tabung Pada Gambar 2.8 terdapat dua jenis bangun ruang sisi lengkung yaitu
tabung dan bola serta seutas tali panjang. Tinggi tabung dan diameter tabung sama dengan diameter bola. Pada bola dililitkan seutas tali hingga menutup seluruh
permukaan bola. kemudian tali tersebut dililitkan pada selimut tabung dan ternyata tali tersebut tepat melilit pada selimut tabung. Dari uraian di atas dapat
disirnpulkan bahwa luas sisi bola sama dengan luas selimut tabung.
Keterangan : L
b
: luas permukaan bola r : jari-jari bola
2.6.3.4 Volume Bola Untuk mencari volume bola dapat dilakukan percobaan sebagai berikut.
Perhatikan Gambar 2.9 berikut.
Gambar 2.9 setengah bola dan dua buah kerucut Gambar 2.9 di atas merupakan gambar setengah bola dengan,jari-jari r dan
dua buah kerucut dengan jari-jari r dan tinggi r. Jika dilakukan percobaan dengan menuangkan cairan pada kedua kerucut sampai penuh, kemudian cairan dari
kedua kerucut tersebut dituangkan dalam setengah bola maka cairan tersebut tepat memenuhi bentuk setengah bola. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa volume setengah bola sama dengan volume dua buah kerucut yang memiliki tinggi dan jari-jari yang sama dengan jari-jari bola.
Jadi volume bola adalah 4 kali volume kerucut yang memiliki tinggi dan jari-jari yang sama dengan jari-jari bola.
Keterangan : V
b
: luas permukaan bola r : jari-jari bola
r r
r r
r
2.7 Penelitian Terkait
Penelitian yang terkait dengan penelitian ini antara lain adalah yang dilakukan oleh Tapilow 2010 mengangkat tentang perbandingan kemampuan
meningkatkan kemampuan matematis siswa SMP dengan menggunakan pembelajaran REACT dibanding pembelajaran konvensional. Hasil dari penelitian
yang dilakukan oleh Tapilow adalah bahwa peningkatan kemampuan matematis siswa yang menggunakan pembelajaran REACT lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional. Yuniawati 2011 meneliti tentang penerapan pembelajaran REACT untuk
meningkatkan kemampuan koneksi dan representasi matematik siswa sekolah dasar. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran REACT mampu
meningkatkan kemampuan koneksi dan representasi matematika siswa sekolah dasar secara signifikan.
2.8 Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil Ujian Nasional tahun ajaran 20122013, penguasaan materi Bangun Ruang Sisi Lengkung siswa di SMP IT Bina Amal Semarang
masih belum memuaskan. Dari pengalaman di lapangan menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa SMP IT Bina Amal Semarang khususnya pada
materi Bangun Ruang Sisi Lengkung masih sangat kurang. Hal tersebut didapat peneliti dari nilai yang diberikan oleh guru matematika SMP IT Bina Amal
Semarang. Agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat maka harus ada pengembangan cara pembelajaran pada lingkungan siswa tersebut.