Sedangkan sisa soal yang ada sudah memenuhi SKKD dan indikator kemampuan berpikir kritis sehingga soal yang dipakai sebanyak 8 butir soal, yaitu butir soal
nomor: 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11. Hasil penentuan instrumen tes kemampuan berpikir kritis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.4 Analisis Data Akhir
Analisis data akhir untuk menguji normalitas, uji homogenitas, menguji hipotesis. Adapun analisis penghitungan pada data akhir adalah sebagai berikut.
4.1.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada data akhir dilakukan terhadap data hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hipotesis yang digunakan adalah. H
: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H
1
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian H
diterima jika
hitung tabel
. Hasil analisis tentang uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Akhir Kategori
hitung tabel
Kesimpulan Pre-test kelas eksperimen
7,50 7,81
Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Pre-tet kelas control 3,82
7,81 Data berasal dari populasi
berdistribusi normal Post test kelas eksperimen
4,72 7,81
Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Post test kelas control 3,87
7,81 Data berasal dari populasi
berdistribusi normal Peningkatan kemampuan berpikir
kritis kelas eksperimen 4,46
7,81 Data berasal dari populasi
berdistribusi normal Peningkatan kemampuan berpikir
kritis kelas control 4,66
7,81 Data berasal dari populasi
berdistribusi normal
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa perhitungan pada data pre-test kelas eksperimen diperoleh
hitung
= 7,50, sedangkan
tabel
= 7,81. Sehingga didapatkan bahwa
hitung tabel
. Jadi H diterima atau berarti data
pre-test kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji normalitas pada data pre-test kelas kontrol diperoleh
hitung
= 3,82, sedangkan
tabel
= 7,81. Sehingga didapatkan bahwa
hitung tabel
. Jadi H diterima atau berarti data pre-test kelas kontrol juga berasal dari populasi
berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas pada data post test kelas eksperimen diperoleh
data
hitung
= 4,72, sedangkan
tabel
= 7,81. Sehingga didapatkan nilai bahwa
hitung tabel
. Jadi H diterima atau berarti data post test kelas eksperimen
berasal dari populasi berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas pada data post test kelas kontrol diperoleh
data
hitung
= 3,87, sedangkan
tabel
= 7,81. Sehingga dari data didapatkan bahwa
hitung tabel
. Jadi H diterima atau berarti data post test kelas
eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas pada data peningkatan kemampuan berpikir
kritis kelas eksperimen diperoleh data
hitung
= 4,46, sedangkan
tabel
= 7,81. Sehingga didapatkan bahwa
hitung tabel
. Jadi H diterima atau berarti data
peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen berasal dari populasi berdistribusi normal.
Sedangkan penghitungan uji normalitas pada data peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas kontrol diperoleh data
hitung
= 4,66, sedangkan
tabel
= 7,81. Sehingga didapatkan bahwa
hitung tabel
. Jadi H diterima atau
berarti data peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal.
Untuk perhitungan selengkapnya uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.
4.1.4.2 Uji Homogenitas