kemampuan berpikir kritis pada kelas yang menggunakan model pembelajaran strategi REACT dengan pendekatan Education Games tidak berbeda dengan
varians kelas
yang menggunakan
model pembelajaran
konvensional. Penghitungan uji hoomogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.4.3 Analisis Hipotesis Pertama
Analisis hipotesis pertama menggunakan uji proporsi uji satu pihak, pihak kiri. Uji ini dilakukan untuk menguji proporsi p kemampuan berpikir kritis
siswa pada kelas eksperimen dapat mencapai ketuntasan. Hipotesis yang digunakan adalah:
H : p
≤ 0,745 artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kritis siswa kurang dari 75
H
1
: p 0,745 artinya proporsi nilai kemampuan berpikir kritis siswa mencapai
75 Kriteria pengujian untuk uji proporsi adalah H
ditolak jika t
hitung
≤ - t
1- α
. Hasil uji proporsi satu pihak, pihak kiri dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Proporsi t
hitung
α t
1- α
kesimpulan -11,32
5 1,76
t
hitung
≤ - t
1- α
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa t
hitung
= - 11,32 dengan α = 5
diperoleh t
tabel
= 1,76. Sehingga dari nilai tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa t
hitung
-t
tabel
. Jadi H ditolak yang artinya proporsi
kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran strategi
REACT dengan pendekatan Education Games telah mencapai ketuntasan 75. Ini berarti pembelajaran kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan 75.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.1.4.4 Analisis Hipotesis Kedua
Analisis hipotesis kedua adalah uji peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kritis pada rata-rata selisih antara post test dan pre-test kemampuan
berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran strategi REACT dengan pendekatan Education Games dan siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional. 4.1.4.3.1 Uji peningkatan Rata-rata Kemampuan Berpikir Kritis
Uji peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kritis dilakukan untuk menguji apakah rata-rata selisih antara post test dan pre-test kemampuan berpikir
kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran strategi REACT dengan pendekatan Education Games
1
dan rata-rata selisih post test dan pre-test kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran
konvensional
2
ada perbedaan atau tidak. Uji yang dilakukan pada sampel dapat diberlakukan pada populasi. Hipotesis yang digunakan adalah:
H :
1
≤
2
rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran strategi REACT dengan
pendekatan Education Games kurang dari atau sama dengan rata- rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional;
H
1
:
1 2
rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran strategi REACT dengan
pendekatan Education Games lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional. Kriteria pengujian perbedaan dua rata-rata H
diterima jika t’
hitung
t’
tabel
. Hasil uji perbedaan dua rata-rata uji satu pihak, pihak kanan dapat dilihat pada
Tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Peningkatan
t
hitung
α t
tabel
kesimpulan Artinya
2,15 5
1,75 t
hitung
t
tabel
ada perbedaan signifikan
Berdasarkan Tabel terlihat bahwa t
hitung
= 2,15 dengan α = 5 diperoleh
t
tabel
= 1,75. Hal ini menunjukan bahwa t
hitung
t
tabel
. Jadi H ditolak yang berarti
rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran strategi REACT dengan pendekatan Education Games lebih baik
daripada rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
4.1.4.5 Analisis Angket Siswa