Pekerjaan dan Pendapatan Masyarakat

ilmiah. Suku Bajo secara umum tidak menerima adanya batasan dalam pemanfaatan sumberdaya laut zonasi yang di buat oleh pengelola TNW untuk melindungi daerah-daerah pemijahan ikan. Permasalahan lain yang terlihat adalah perbedaan pengetahuan masyarakat dengan konsep ilmiah mengenai terumbu karang. Berdasarkan konsep ilmiah terumbu karang merupakan sumberdaya laut yang sangat rentan terhadap kerusakan dan secara ilmiah pertumbuhannya hanya beberapa cm saja setiap tahunnya Dahuri 2003. Namun berdasarkan pengetahuan Suku Bajo, terumbu karang yang mereka eksploitasi akan tumbuh kembali dalam waktu yang tidak lama. Mereka mengumpamakan pertumbuhan terumbu karang seperti pertumbuhan tanaman perkebunan.

5.2.3 Pekerjaan dan Pendapatan Masyarakat

Sebagai masyarakat yang menempati daerah pesisir, Suku Bajo memiliki pekerjaan sebagai nelayan yang telah berlangsung secara turun temurun. Bagi Suku Bajo menangkap ikan merupakan satu-satunya mata pencaharian mereka, bahkan mereka tidak bisa makan tanpa ikan segar, sehingga sulit untuk memisahkan mereka dengan laut Saad 2009. Namun bagi Suku Bajo di Mola menangkap ikan bukan satu-satunya sumber mata pencaharian karena budidaya rumput laut, menambang karang dan pasir juga merupakan sumber mata pencaharian. Semua Suku Bajo menyatakan dirinya adalah nelayan walaupun sebagian diantaranya 15 bekerja sebagai pedagang dan PNS. Sebagai nelayan, pendapatan mereka dipengaruhi oleh keadaan musim Tabel 8 sehingga sangat sulit untuk menentukan pendapatan riil untuk periode tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini pendapatan Mereka dihitung berdasarkan rata-rata hasil tangkapan setiap jenis yang dimanfaatkan setiap bulan berdasarkan harga jual jenis tersebut. Tabel 8 Kalender musim pemanfaatan sumberdaya laut Suku Bajo Kecamatan Wangi-wangi Selatan Jenis Ikan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tuna Cekalang Tongkol Sunu Kerapu Gurita Ikan dasarkarang Rumput laut Kima Penambangan Sumber : COREMAP II 2002 Pekerjaan masyarakat yang sangat dipengaruhi oleh musim menyebabkan pandapatan mereka tidak menentu. Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa jenis sumberdaya laut yang dimanfaatkan Suku Bajo Kecamatan Wangi-wangi Selatan Tabel 8 dengan tingkat pendapatan mulai Rp2.200.000- Rp6.450.000 setiap bulannya. Pendapatan tersebut merupakan rata-rata pendapatan setiap jenis sumberdaya laut setiap bulannya yang dihitung berdasarkan harga jual di pasaran. Berdasarkan hasil wawancara terdapat 41.43 responden yang intensitas pemanfaatan adalah dari ikan karang hidup dengan hasil tangkapan 50-70 kg setiap bulannya atau setara dengan Rp2.250.000-Rp3.150.000 setiap bulannya. Pemanfaatan ikan tuna sebanyak 32.86 responden, dengan intensitas tangkapan 75-150 kg setiap bulannya atau setara dengan Rp3.225.000-Rp6.450.000 setiap bulannya. Sedangkan pemanfaatan rumput laut 11.43 responden dengan intensitas pemanfaatan sebanyak 200-300 kg setiap bulannya atau setara dengan Rp2.200.000- Rp3.300.000 setiap bulannya Tabel 9. Tabel 9 Pendapatan masyarakat berdasarkan jenis pemanfaatan sumberdaya laut Jenis pemanfaatan Responden Total Pendapatanbulan Mola Utara Mola Nelayan Bakti Ikan karang hidup 1144 18 40 29 41.43 Rp2.250.00-Rp3.150.000 Ikan tuna 9 36 14 31 23 32.86 Rp3.225.000-Rp6.450.000 Budidaya rumput laut 2 8 6 13 8 11.43 Rp2.200.000-Rp3.300.000 Penambangan 3 12 7 16 10 14.29 Rp3.150.000 N= 25100 N= 45 100 N=70 100 Rp2.200.000- Rp6.450.000 5.3 Perkampungan Masyarakat 5.3.1 Lokasi Perkampungan