Nada-nada yang Digunakan Interval

K7: Nada dasar berdasarkan pengalaman dan kecenderungan.

5.3.1 Wilayah Nada

Wilayah nada adalah daerah ambitus dari nada yang frekuensinya paling rendah, sampai pada frekuensi nada yang paling tinggi. Dari hasil transkripsi di atas, maka diperoleh ambitus suara dari lagu katoneng-katoneng yang dinyanyikan Nande Sumpit br Ginting adalah sebagai berikut. Nada terendah: g Nada tertinggi: g’ Jarak dalam laras: 6 Jarak dalam sent: 1200 Dari notasi di atas dapat dikatakan bahwa ambitus atau wilayah nada lagu katoneng-katoneng ini adalah sebesar satu oktaf. Kalau diukur berdasarkan sistem laras adalah 6 larasa atau langkah, sedangkan kalau diukur menggunakan sistem sent adalah sebesar 1200 sent.

5.4 Nada-nada yang Digunakan

Untuk menentukan jumlah nada-nada keempat sampel lagu, terdapat dua cara yang perlu dilakukan. Pertama adalah melihat banyaknya kemunculan setiap Universitas Sumatera Utara nada tanpa melihat durasinya secara kumulatif. Kedua, melihat kemunculannya dan menghitung durasi kumulatif. Dalam analisis ini, penulis menggunakan cara yang pertama, yaitu menghitung kemunculan nada tanpa melihat durasinya. Adapun nada-nada yang digunakan di dalam lagu katoneng-katoneng ini adalah sebagai berikut. 185 3 20 97 5 20 7 Nada a muncul sebanyak 185 kali, Nada c muncul sebanyak 3 kali, Nada d muncul sebanyak 20 kali, Nada e muncul sebanyak 97 kali Nada fis muncul sebanyak 5 kali, dan nada f muncul sebanyak 20 kali Nada g muncul sebanyak 7 kali. Berdasarkan persentase kemunculannya, maka dapat ditabulasi sebagai berikut. Nada a muncul sebanyak 81,5 , Nada c muncul sebanyak 1,3 , Nada d muncul sebanyak 8,8 , Nada e muncul sebanyak 42,7 , Nada fis muncul sebanyak 2,2 , dan nada f muncul sebanyak 8,8 , Nada g muncul sebanyak 7 .. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat banyaknya penggunaan masing-masing nada ini dapat dilihat melalui diagram kue seperti berikut ini. Diagram 5.1 Persentase Penggunaan Masing-masing Nada pada Melodi Katoneng-katoneng Universitas Sumatera Utara

5.5 Interval

Interval yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah jarak antara nada yang satu dengan nada yang lainnya dalam satu komposisi musik. Sistem pengukuran pada interval disebut “laras” dengan alat ukur “sent”. Interval pada keempat lagu ini terdapat dua jenis, yaitu melangkah conjunct dan melompat disjunt Analisis interval penulis lakukan dengan menghitung setiap interval baik yang naik, maupun turun. Dengan melihat ketentuan-ketentuan interval di atas, maka interval-interval yang digunakan pada lagu katoneng-katoneng di atas adalah sebagai berikut. 1 Prima murni, 2 Sekunde minor, 3 Sekunde mayor, 4 Ters minor, 5 Ters mayor, 6 Kuart murni, 7 Kuint murni, dan 8 Sekta mayor.

5.6 Pola Kadensa