2.5.3.3.2 Gendang Telu Sendalanen
Gendang Kulcapi biasa juga disebut dengan Gendang telu sedalanen juga merupakan ensambel musik tradisionalyang terdapat dalam kebudayaan
musik Karo. Gendang telu sedalanenmemiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan, dimainkan secarabersama-sama dalam sebuah ensambel.Ketiga alat
musik tersebut adalah kulcapi, keteng-keteng,dan mangkok.Adakalanya kulcapi, sebagai pembawa melodi dalamgendang telu sedalanen dapat pula diganti
dengan instrumen belobat,sehingga istilah gendang telu sedalanen tersebut sering disebutberdasarkan nama alat musik pembawa melodi, yaitu gendang
kulcapiatau gendang belobat.Gendang kulcapi berarti kulcapi sebagai pembawamelodi, dan gendang belobat berarti belobat sebagai pembawa melodi.
Instrumen pengiring dalam gendang telu sedalanen atau gendangkulcapigendang belobat adalah tetap, yaitu: keteng-keteng dan
mangkok.Masing-masing alat musik dimainkan oleh seorang pemain dengansebutan: perkulcapi untuk pemain kulcapi, parbalobat untuk
pemainbalobat, simalu keteng-keteng untuk pemain keteng-keteng, dan simalumangkok untuk pemain mangkok. Apabila musisi gendang telu
sedalanenini bermain dalam suatu konteks upacara maka sebutan untuk mereka jugaadalah si erjabaten, namun dalam kehidupan sehari-hari hanya
pemainkulcapi dan balobat yang biasanya tetap mendapat sebutan yakniperkulcapi dan perbalobat, sementara itu pemain keteng-keteng
danmangkok biasanya tidak mempunyai sebutan tertentu.Pola
Universitas Sumatera Utara
permainankeempat alat musik tersebut walaupun tidak sempurna atau lengkap,senantiasa akan muncul dalam permainan keteng-keteng.
2.5.3.3.3 Solo Instrumen
Selain alat-alat musik yang termasuk dalam kedua ensambel yang telah diuraikan di atas, masih terdapat lagi beberapa alat musik tradisional Karo yang
dimainkan secara individual solo tanpa disertai atau diiringi dengan alat musik yang lain non-ensembel.Alat musik solo individual tersebut adalah kulcapi,
balobat, surdam, embal-embal, empi-empi, murbab, genggong, dan tambur.
1 Kulcapi, alat musik kulcapi yang dimaksud dalam alat musik solo ini
sama dengan kulcapi yang telah diuraikan dalam kedua jenis ensambel musik tradisional di atas, namun perannya dalam kebudayaan musik Karo lebih dari
satu yakni dapat dimainkan dalam ensambel, dan dapat juga dimainkan secara
solo tunggal.
Perbedaannya adalah konteks penyajian.Kulcapi sebagai alat musik solo biasa digunakan sebagai hiburan pribadi, maupun dihadapan sekelompok kecil
pendengar yang tidak memiliki konteks tertentu. Sebagai alat musik pribadi, kulcapi memiliki komposisi-komposisi tersendiri yang berisi tentang ceritera-
cerita rakyat, seperti cerita penganjak kuda sitajur, cerita perkatimbung beru tarigan, tangis-tangis seberaya, tangis-tangis guru, dan beberapa cerita
lainnya.Masing-masing ceritera tersebut dimainkan melalui melodi Kulcapi.Jika didengarkan oleh sekelompok orang sebagai hiburan, kadangkadang timbul
pertanyaan dari pendengar tentang arti melodi yang sedang dibawakan oleh perkulcapi karena mereka tidak mengerti.Perkulcapi biasanya akan menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
cerita dari melodi yang sedang ia mainkan sambil mengulangi melodi tersebut, sehingga pendengar akan semakin mengerti dengan melodi-melodi yang
dimainkan perkulcapi.
2 Belobat block flute sebagai instrumen solo juga merupakan alat
musik yang sama dengan belobat yang terdapat dalam gendang belobat. Perbedaannya adalah konteks penyajian.Balobat sebagai instrumen solo
digunakan sebagai hiburan pribadi ketika sedang mengembalakan ternak di
padang rumput, ketika seseorang sedang menjaga padi di sawah atau di ladang. 3 Surdam alat musik tiup yang terbuat dari bambu.Alat musik surdam
ditiup dari belakang dengan ruas bambu yang terbuka endblown flute.Secara konstruksi dan tehnik memainkan, surdam memiliki kemiripan dengan saluang
pada musik tradisional Minangkabau atau shakuhachi pada musik tradisional Jepang.Surdam dimainkan dengan teknik yang khusus.Alat musik surdam
biasanya dimainkan pada malam hari ketika suasana sepi. 4 Embal-embal dan empi-empi, kedua alat musik ini sebenarnya
merupakan alat musik yang hanya biasa ditemukan di sawah atau ladang ketika padi sedang menguning.Keduanya dimainkan atau digunakan sebagai alat musik
hiburan pribadi di sawah atau di ladang ketika menjaga padi dari gangguan burung.Embal-embal aerophone, single reed terbuat dari satu ruas bambu
yang dibuat lobang-lobang penghasil nada.Sebagai alat musik tiup, lidah reed
embal-embal dibuat dari badan alat musik sendiri.
Empi-empi aerophone, multiple reeds terbuat dari batang padi yang telah mulai menguning. Lidah reed dari empi-empi dibuat dari batang padi itu
sendiri, dengan cara memecahkan sebagian kecil dari salah satu ujung batang
Universitas Sumatera Utara
padi yang memiliki ruas. Akibat terpecahnya ruas batang padi menjadi beberapa bagian tidak terpisah maka ketika ditiup bagian yang terpecah tersebut akan
menimbulkan bunyi. Sebagian yang tidak terpecah kemudian dibuat lobang- lobang untuk menghasilkan nada yang berbeda.Biasanya empi-empi
mempunyai empat buah lobang nada.Untuk saat sekarang, embal-embal dan empi-empi sudah semakin jarang ditemukandimainkan oleh masyarakat Karo,
khususnya orang Karo yang berada di daerah pedesaan.
5 Murbab dan genggong, alat musik murbab atau murdab merupakan
alat musik gesek menyerupai rebab pada alat musik tradisional Jawa atau biola pada musik klasik Barat.Murbab terdiri dari dua senar, sedangkan resonatornya
terbuat dari tempurung kelapa.Alat musik murbab dahulu dipergunakan sebagai alat musik solo dan dimainkan dihadapan beberapa orang sebagai hiburan.Alat
musik ini kemungkinan besar telah hilang dari kebudayaan musik Karo.
Genggong adalah alat musik yang terbuat dari besi, dan dibunyikan dengan menggunakan mulut sebagai resonator.Selain sebagai resonator, mulut
juga berfungsi untuk mengubah tinggi rendahnya nada yang diinginkan. Pada waktu dulu, genggong dipergunakan oleh anakperana perjaka untuk
memanggil singuda-nguda gadis pujaan hatinya pada malam hari agar keluar dari rumah, sehingga mereka bisa memadu kasih asmara. Biasanya, seorang
anakperana memainkan genggong dengan lagu tertentu yang telah dimengerti oleh kekasihnya, sehingga dia akan keluar dari rumah.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Seni tari
Tari dalam bahasa Karo disebut landek. Kemampuan landek sangat diharapkan oleh setiap orang Karo. Karena dalam lingkaran hidup orang Karo
dimulai sejak ianya sudah menjadi anak perana-singuda-nguda pemuda- pemudisampai ianya nanti jadi tua-tua orang tua, landek merupakan sebuah
keharusan yang dilakukan dalam aktivitas adat dan budaya.Tari pada masyarakat Karo dalam penggunaannya dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu
sebagai berikut.
2.5.4.1 Tari berkaitan dengan adat