erosi dan Sediment Delivery Ratio SDR diketahui jumlah sedimen yang masuk ke Waduk Wonogiri yang berasal dari Sungai Keduang
sebesar 160 ribu ton per tahun. Biaya yang diperlukan untuk melakukan pengerukan setiap m
3
adalah Rp 15 ribu. Untuk melakukan pengerukan sedimen yang berasal dari Sungai Keduang dibutuhkan biaya sebesar
1,65 milyar per tahun atau Rp 40 ribu per hektartahun.
Dari hasil penilaian di hulu dan di hilir tersebut dapat diketahui besarnya kerugian setiap tahun akibat erosi di Sub DAS Keduang adalah
sebesar Rp 140 milyar atau Rp 3,34 juta per hektar.
e. Nilai Manfaat Pengendali Tata Air
Analisis nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai pengendali tata air dilakukan dengan pendekatan nilai ekonomi air di Sub DAS Keduang,
baik di bagian hulu maupun hilir DAS. 1 Nilai Ekonomi Air di Hulu on-site
Nilai ekonomi air di hulu dihitung berdasarkan nilai pemanfaatan air di hulu DAS Waduk, yaitu digunakan untuk keperluan air minum
dan kebutuhan rumah tangga lainnya serta untuk air irigasi. Besarnya nilai ekonomi air di hulu adalah Rp 5 milyar, yang terdiri dari nilai
ekonomi air minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya di hulu adalah Rp 4,5 milyar dan nilai ekonomi irigasi nilainya adalah Rp 0,5 milyar.
Rincian perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11.
2 Nilai Ekonomi Air di Hilir off-site
Penilaian dilakukan dengan pendekatan manfaat yang hilang akibat kurangnya pasokan air.
NEA = NEPL + NEAM + NEAKI + NEI + NEP + NER NEA
= nilai ekonomi air Rp NEPL = nilai ekonomi produksi listrik Rp
NEAM = nilai ekonomi air minum Rp NEAKI = nilai ekonomi air untuk kebutuhan industri Rp
NEI
= nilai ekonomi air untuk irigasi Rp NEP
= nilai ekonomi perikanan Rp NER
= nilai ekonomi rekreasi Rp
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Dari hasil perhitungan diketahui nilai ekonomi air di hilir DAS
Waduk Keduang adalah Rp 760 milyar. Rincian nilai ekonomi air di hilir dari berbagai pemanfaatannya dapat dilihat pada Lampiran 12,
13,14, 15, 16 dan 17.
Dari hasil analisis tersebut, maka nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai pengendali tata air di Sub DAS Keduang sebesar Rp 765
milyar per tahun atau Rp 24,5 juta per hektartahun. Lahan pertanian di Sub DAS Keduang yang telah dikonversi ke non pertanian seluas 297
hektar, dengan demikian nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang telah hilang sebesar Rp 7,3 milyar per tahun.
Nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang telah hilang akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian secara akumulatif sebesar Rp 13,2
milyar per tahun atau sebesar Rp 44,5 juta per hektar per tahun. Nilai manfaat tersebut akan hilang selamanya, karena konversi lahan pertanian ke non
pertanian bersifat tidak dapat pulih irreversible.
Tabel 41. Perubahan Penggunaan Lahan di DAS Waduk Wonogiri No.
Jenis Penggunaan Lahan
Satuan 1993
2003 Neraca
1993 vs 2003 1. Sawah
ha 49.330
48.415 -915
2. HutanPerkebunan ha
24.680 18.640
-6.040 3. TegalanLadang
ha 22.380
29.290 6.910
4. Permukiman ha
26.380 27.280
900 5. Lain-lain
ha 10.555
9.700 -855
Jumlah ha
133.325 133.325 Sumber : Saido 2004
Perubahan penggunaan lahan di DAS Waduk Wonogiri antara tahun 1993 dan tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 41. Dari Tabel 41 dapat
diketahui bahwa lahan sawah di DAS Waduk Wonogiri telah berkurang seluas 915 hektar atau sekitar 91,5 hektar per tahun dan lahan
hutanperkebunan telah berkurang 6.040 hektar atau sekitar 600 hektar per tahun. Lahan permukiman meningkat 900 hektar atau 0,68 dari luas DAS
Waduk Wonogiri. Rata-rata laju pertumbuhan lahan pemukiman per tahun 0,07. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan pemukiman di Sub DAS
Keduang pada tahun 1993-2005 0,04 per tahun, nilai tersebut jauh lebih besar.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Berdasarkan hasil analisis nilai manfaat multifungsi lahan pertanian di Sub DAS Keduang, maka nilai manfaat multifungsi lahan pertanian di DAS
Waduk Wonogiri yang telah hilang sebesar Rp 310 milyar per tahun. Nilai tersebut akan lebih besar lagi seiring dengan meningkatnya konversi lahan
pertanian ke non pertanian di wilayah DAS Waduk Wonogiri.
5.4. Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Hijau