Sarana perekonomian ini dapat berupa lembaga-lembaga perekonomian baik yang disediakan oleh pemerintah, swasta, maupun swadaya masyarakat
setempat. Ketersediaan lembaga perekonomian di Sub DAS Keduang disajikan pada Tabel 22.
4.4. Keadaan Pertanian a. Penggunaan Lahan Pertanian
Sekitar 30 – 40 lahan pertanian di Sub DAS Keduang berupa sawah dengan mengandalkan pada ketersediaan air di anak-anak sungai. Kawasan
dry-farm land terletak di bagian atas Gunung Lawu di Kecamatan Wonogiri, Ngadirojo, Sidoharjo, Girimarto. Sekitar 30 lahan pertanian berupa
kawasan perbukitan upland area. Kemiringan kawasan perbukitan termasuk curam dengan kisaran 15 sampai 40. Sebagian besar upland
area berupa teras tradisional tanpa pinggiran dan saluran air yang baik. Rerumputan di pinggir teras cukup tersedia, tetapi rerumputan di bantaran
sungai jarang ditemukan. Persentase rerumputan semakin berkurang dengan semakin tingginya elevasi teras dan bantaran.
Terdapat tiga masa tanam di upland area. Masa tanam pertama umumnya ditanami padi atau jagung dan ketela, yang dimulai dari
pertengahan Oktober sampai pertengahan November dan panen dari pertengahan Januari sampai akhir Februari. Masa tanam kedua segera
dimulai setelah panen, dengan komoditas yang ditanam adalah kedelai, kacang tanah, atau jagung. Masa tanam ketiga jarang diterapkan.
b. Produksi Pertanian
Secara umum, ketersediaan bahan pangan padi dan jagung di Kabupaten Wonogiri surplus masing-masing sebesar 58.484 ton padi dan
232.985 ton jagung. Tanaman pangan yang dibudidayakan di Sub DAS Keduang, Kabupaten Wonogiri antara lain padi sawah dan gogo, jagung,
ubikayu, kacang tanah dan kedelai. Luas panen, produksi dan produktivitas tanaman bahan pangan di Sub DAS Keduang dapat dilihat pada Tabel 23.
Dari Tabel 23 dapat diketahui bahwa produksi ubi kayu merupakan produksi bahan pangan terbanyak dibandingkan dengan produksi bahan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
pangan yang lain di Sub DAS Keduang. Hal ini disebabkan sebagian besar lahan pertanian di Sub DAS Keduang cocok digunakan sebagai lahan
tegalan, yang sebagian besar masyarakat memanfaatkannya untuk menanam ubi kayu. Bahkan, produk olahan dari ubi kayu yang berupa gaplek
merupakan komoditas ekspor yang mendominasi nilai ekspor Kabupaten Wonogiri selama beberapa tahun. Produksi bahan pangan terendah adalah
produksi kedelai, dengan luas panen hanya 934 ha.
Tabel 23. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Bahan Pangan di Sub DAS Keduang
Nomor Komoditas
Luas Panen ha
Produksi kw Produktivitas kwha
1 Padi sawah
17.212 979.000
56,88 2
Padi gogo 1.508
50.514 33,50
3 Jagung
22.990 1.427.789
62,10 4
Ubi kayu 20.777
3.074.928 148,00
5 Kacang tanah
18.523 246.417
13,03 6
Kedelai 934
9.896 10,60
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri 2009
c. Irigasi