b. Penilaian di Hilir Off-site dengan biaya pengerukan sedimen
Sedimentasi terus menerus mengancam keberadaan Waduk Wonogiri. Adanya sedimentasi dapat mengurangi umur ekonomis waduk.
Dampak konversi lahan pertanian terhadap umur ekonomis waduk dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan
pengerukan. Metode valuasi yang digunakan dengan pendekatan biaya perbaikanbiaya pengerukan sedimen :
Biaya Pengerukan = Jumlah sedimen m
3
per tahun x Biaya pengerukan per m
3
sedimen
4. Nilai Ekonomi Sebagai Pemelihara Tata Air
Metode valuasi ekonomi yang digunakan untuk menilai fungsi lahan pertanian sebagai pemelihara tata air adalah dengan menghitung nilai
ekonomi air di wilayah Sub DAS tersebut, yang dirumuskan sebagai berikut Hulfschmidt, et al., 1996 :
a. Nilai Ekonomi Air di Hulu on-site
n n NEA = ∑ ∑ JKA
ij
X WTP
i
X LA
j
i = 1 j = 1 NEA
= nilai ekonomi air Rp JKAij = jumlah kebutuhan air pada penggunaan i di daerah j
WTPi = kemauan membayar per m3 air dari masyarakat pada
daerah j didekati dengan harga air minum pada musim kemarau di daerah j dan harga air untuk sawah di daerah j
LAj = luas lahan yang membutuhkan air di j
b. Nilai Ekonomi Air di Hilir off-site
Penilaian dilakukan dengan pendekatan manfaat yang hilang akibat kurangnya pasokan air.
NEA = NEPL + NEAM + NEAKI + NEI + NEP + NER
NEA = nilai ekonomi air Rp
NEPL = nilai ekonomi produksi listrik Rp NEAM = nilai ekonomi air minum Rp
NEAKI = nilai ekonomi air untuk kebutuhan industri Rp
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
NEI = nilai ekonomi air untuk irigasi Rp
NEP = nilai ekonomi perikanan Rp
NER = nilai ekonomi rekreasi Rp
Nilai Ekonomi Produksi Listrik NEPL : NEPL = NPL – PS – HPL
NPL = RJIT x HLI RJIT
= KWHR x JH NPL
= nilai produksi listrik Rp RJIT
= rata-rata jumlah produksi KWhtahun dalam kondisi normal kwhtahun
HLI = harga listrik per Kwh Rpkwh
KWHR = rata-rata jumlah produksi Kwh per hari kwhhari JH
= jumlah hari dalam satu tahun Penggelontoran Sedimen PS
PS = JSD x BG
PS = biaya penggelontoran sedimen per tahun Rp
JSD = jumlah sedimen per tahun tontahun
BG = biaya penggelontoran per ton Rpton
Kehilangan Produksi Listrik HPL HPL
= JHTP x KWHR x HLI HPL
= kehilangan produksi listrik per tahun Rp JHTP = jumlah hari tidak beroperasi hari
KWHR = rata-rata jumlah produksi Kwh per hari kwhhari HLI
= harga listrik per kwh Rpkwh
Nilai Ekonomi Air Minum NEAM NEAM = NKAMij - BPAMj
NEAM = nilai ekonomi air minum Rptahun
NKAMij = nilai kebutuhan untuk air minum Rptahun BPAM
= biaya penyediaan air minum Rptahun Nilai kebutuhan untuk air minum NKAMij
NKAMij = JPAMj x KAMTij x HAM Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:
http:www.software602.com
KAMTij = KAMHij x JH NKAMij = KAMHij x JPAMj x WHAMij
NKAMij = nilai kebutuhan untuk air minum Rptahun JPAMij
= jumlah pelanggan air minum di land unit-j orang HAM
= harga air minum per meter kubik Rpm3 KAMTij = kebutuhan air minum per orang per tahun m3tahun
KAMHij = kebutuhan air minum per oranghari land unit j
m3hari JH
= jumlah hari dalam setahun hari WHAMij = kesediaan per orang penduduk ke-i, untuk membayar
air minum per meter kubik pada land unit j Rpm3 i
= jumlah responden penduduk pada land unit j
= land unit Biaya Penyediaan Air Minum BPAM
BPAMj = BOAMij + BLAMj BPAM
= biaya penyediaan air minum Rp BOAM
= rata-rata biaya produksi per tahun dalam land unit Rptahun
BLAM = rata-rata biaya pemeliharaan per tahun dalam land unit
Rptahun
Nilai Ekonomi Air Kebutuhan Industri NEAKI = NAKIij - BPAKIij
NEAKI = nilai ekonomi air kebutuhan industri Rptahun
NAKIij = nilai air kebutuhan industri Rptahun
BPAKIj = biaya penyediaan air kebutuhan industri Rptahun
Nilai Ekonomi Irigasi : NEI
= NPSij – BPUSij NEI
= nilai ekonomi irigasi Rptahun NPSij
= nilai pendapatan sawah Rptahun BPUSij
= biaya produksi usahatani padi sawah Rptahun
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Nilai Ekonomi Perikanan : NEP
= NEPb + NEPt NEP
= MBPb X PPb + MBPt X PPt Keterangan :
NEP = nilai ekonomi perikanan Rp
NEPb = nilai ekonomi perikanan budidaya Rp
NEPt = nilai ekonomi perikanan tangkap Rp
MBPb = keuntungan rata-rata petani per kg ikan Rpkg
PPb = produksi ikan budidaya selama 1 tahun kg
MBPt = keuntungan rata-rata nelayan tangkap per kg ikan
Rpkg PPb
= hasil tangkapan ikan selama 1 tahun kg Nilai Ekonomi Rekreasi :
Pendekatan yang dilakukan untuk menghitung nilai ekonomi rekreasi ini adalah pendekatan manfaat yang hilang akibat penurunan kualitas
lingkungan waduk.
3.2.4. Studi Kebijakan Konversi Lahan Pertanian ke Non Pertanian
1. Teknik Pengumpulan Data Data kebijakan tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian
dikumpulkan melalui studi pustaka. Untuk memperoleh data implementasi kebijakan dan pengendalian kebijakan konversi lahan
pertanian ke non pertanian dilakukan wawancara mendalam in depth interview dengan tokoh-tokoh stake holder yang berkompeten, baik
tokoh formal maupun non formal. Penentuan tokoh formal pejabat pemerintah dan non formal dilakukan secara purposif.
Pejabat yang dijadikan informan berasal dari instansi-instansi yang terkait, diantaranya adalah Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten
Wonogiri, Bappeda Kabupaten Wonogiri, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonogiri, Balai Penelitian Kehutanan BPK Surakarta,
Perum Jasa Tirta I Direktorat Bengawan Solo, Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Wonogiri, Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri,
Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan Kab. Wonogiri
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
serta Camat di daerah penelitian Dari masing-masing instansi tersebut diambil 1 orang sebagai informan.
Tabel 6. Teknik Pengambilan dan Jumlah Informan tentang Kebijakan Konversi Lahan Pertanian ke Non Pertanian
Unit Populasi Jumlah
Teknik Pengambilan Informan
Pejabat Tokoh Masyarakat
formal dan non formal 10
18 Purposif
Purposif
Tokoh masyarakat diambil dari desa yang terpilih sebagai lokasi penelitian. Dari tiap desa diambil 2 orang, yang terdiri atas 1 orang
tokoh formal kepalaperangkat desa dan 1 orang tokoh informal. Teknik pengambilan dan jumlah informan dapat dilihat pada Tabel 6.
2. Jenis Data Yang Dikumpulkan Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
Jenis data, cara pengumpulan dan sumber data tertera pada Tabel 7.
Tabel 7. Jenis dan Sumber Data Kebijakan Pemerintah Tentang Konversi Lahan Pertanian ke Non Pertanian serta Cara
Pengumpulannya
Jenis Data
Data Yang Dikumpulkan
Cara Pengumpulan
Data Sumber
Data Teknik
Analisis Data
Data primer
Isi kebijakan
Implementasi
kebijakan
Pengendalian kebijakan
Wawancara mendalam
Pejabat
Tokoh
masyarakat
Isi kebijakan
Implementasi kebijakan
Pengendalian
kebijakan Data
Sekunder
Undang-undang
Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Keputusan Menteri
Keputusan Gubernur
Keputusan Bupati
Peraturan-peraturan
daerah
Studi Dokumen
Pemerintah
Propinsi Jawa
Tengah
Pemerintah Kabupaten
Wonogiri
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
3. Teknik Analisis Data Kebijakan tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian yang
dianalisis dalam penelitian ini terutama pada : a. Isi kebijakan;
b. Implementasi dari kebijakan tersebut; dan c. Pengendalian kebijakan yang ada.
Untuk itu dilakukan analisis isi content analysis dari kebijakan yang ada, serta sinkronisasi kebijakan, mulai dari kebijakan tingkat nasional,
propinsi dan kabupaten dengan menggunakan analisis matriks matrix analysis. Adapun implementasi kebijakan dan pengendalian kebijakan
yang terkait dengan konversi lahan pertanian ke non pertanian di DAS Waduk Wonogiri dianalisis dengan cara deskriptif, yaitu menguraikan
dan melakukan penafsiran-penafsiran berdasarkan datainformasi yang diperoleh, serta mengkaitkan dan melakukan kategorisasi informasi
yang ada Dunn, 2000.
3.3. Penyusunan dan Simulasi Model