Penyusunan dan Simulasi Model

3. Teknik Analisis Data Kebijakan tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian yang dianalisis dalam penelitian ini terutama pada : a. Isi kebijakan; b. Implementasi dari kebijakan tersebut; dan c. Pengendalian kebijakan yang ada. Untuk itu dilakukan analisis isi content analysis dari kebijakan yang ada, serta sinkronisasi kebijakan, mulai dari kebijakan tingkat nasional, propinsi dan kabupaten dengan menggunakan analisis matriks matrix analysis. Adapun implementasi kebijakan dan pengendalian kebijakan yang terkait dengan konversi lahan pertanian ke non pertanian di DAS Waduk Wonogiri dianalisis dengan cara deskriptif, yaitu menguraikan dan melakukan penafsiran-penafsiran berdasarkan datainformasi yang diperoleh, serta mengkaitkan dan melakukan kategorisasi informasi yang ada Dunn, 2000.

3.3. Penyusunan dan Simulasi Model

Berdasarkan dari data-data yang dikumpulkan dan hasil analisis data, maka keterkaitan dan saling interaksi antar faktor dapat diidentifikasi, sehingga model riil dalam sistem konversi lahan pertanian ke non pertanian yang sebenarnya dapat disederhanakan dan diaktualisasikan dalam suatu sistem atau model. Pendekatan pemodelan ini sangat membantu untuk mengestimasi dan membandingkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi terhadap suatu respon jika salah satu dan atau beberapa parameter faktor yang mempengaruhinya berubah. Model dan simulasi dibuat dan dijalankan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak Powersim Versi 2.5d. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Keadaan Alam a. Keadaan Lokasi

Waduk Wonogiri yang terletak di hulu Bengawan Solo mempunyai daerah aliran sungai DAS sekitar 135.000 hektar, dimana 126.000 hektar berupa lahan dan sisanya berupa genangan Proyek Bengawan Solo, 1999. Di dalam DAS Waduk Wonogiri mengalir Sungai Keduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Temon, Sungai Alang Unggahan, Sungai Wuryantoro dan Sungai Bengawan Solo Hulu sebagai sungai utama, yang bermuara ke dalam Waduk Wonogiri, sehingga wilayah DAS Waduk Wonogiri meliputi 6 Sub-DAS, yaitu: Sub-DAS Keduang, Sub-DAS Tirtomoyo, Sub-DAS Temon, Sub-DAS Alang Unggahan, Sub-DAS Wuryantoro dan Sub-DAS Solo Hulu. Luas DAS dari tiap-tiap sungai tersebut tertera pada Tabel 8. Tabel 8. Luas DAS dari tiap-tiap sungai yang masuk Waduk Wonogiri No. Nama Sungai Luas Km 2 Luas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7, Sungai Keduang Sungai Wiroko Sungai Temon Sungai Solo Hulu Sungai Alang Unggahan Sungai Wuryantoro Sungai-sungai kecil lainnya 426 206 69 200 235 73 51 33,80 16,30 5,50 15,90 18,70 5,80 4,00 Jumlah 1.260 100,00 Sumber : Proyek Bengawan Solo 1999 Sub DAS Keduang adalah Sub DAS terbesar dalam DAS Waduk Wonogiri dengan aliran sungai dari elevasi +1.740 m menuju +139 m pada pertemuan antara Waduk Wonogiri dengan Sungai Keduang. Panjang sungai sekitar 45 km dengan kemiringan sungai rata-rata 351000. Muara Sungai Keduang berada di Waduk Wonogiri bagian timur laut, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Wonogiri. Lokasi muara Sungai Keduang tersebut berada dekat dengan pintu masuk intake waduk, sehingga sedimentasi yang terjadi di muara Sungai Keduang sangat mengganggu operasional waduk. Peta Lokasi Sub-DAS Keduang disajikan pada Gambar 11. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

Dokumen yang terkait

GEOSPATIAL ANALYSIS OF LAND USE AND LAND COVER CHANGE FOR DISCHARGE AT WAY KUALAGARUNTANG WATERSHED IN BANDAR LAMPUNG

2 19 85

Identification of Critical Land Using Geographic Information System : A Case Study in Poleang Langkowala Sub-Watershed Southeast Sulawesi Province

0 11 83

Modeling of Flood for Land Use Management (Case Study of Ciliwung Watershed)

1 8 166

Economic valuation of land use changes in Wonogiri Watershed (case study at Keduang Sub-Watershed, Wonogiri Regency)

0 14 428

Formulir Validasi (Land use/land cover change detection in an urban watershed:a case study of upper Citarum Watershed, West Java Province, Indonesia)

0 3 3

Prediction of The Erosion and Sedimentation Rate Using SWAT Model in Keduang Sub-Watershed Wonogiri Regency

0 2 10

Fighting Through Community Participation Based on Vegetative Conservation Approach of Wonogiri Reservoir Sedimentation in Sub - Watershed of Keduang.

0 0 11

Evaluation Of Land Suitability For Jati Trees (Tectona grandhis L. F) In Watershed At 2011 (Study of implementation one milion planting program in wonogiri regency at 2009) | Romadlon | Pendidikan Geografi 2304 9895 1 PB

0 0 8

ARAHAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI (The Policy Direction for Controlling of Erosion and Sedimentation at Keduang Sub-Watershed in Wonogiri Regency)

0 0 14

SIMULASI PENGARUH TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT BANJIR DI DAS KEDUANG ( Simulated Effects Of Land Use Against Flood Discharge In Keduang Watershed

1 1 11