Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

2. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian ke non pertanian terhadap kualitas lingkungan DAS waduk, baik aspek ekonomi, sosial maupun fisik kimia karena hilangnya manfaat multifungsi lahan pertanian ? 3. Berapa nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang hilang akibat dari konversi lahan pertanian ke non pertanian di DAS waduk ? 4. Bagaimana kebijakan pemerintah tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian di wilayah DAS waduk ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pola, laju dan neraca konversi lahan pertanian ke non pertanian di Sub-DAS Keduang. 2. Mengetahui dampak konversi lahan pertanian ke non pertanian terhadap kualitas lingkungan Sub-DAS Keduang, baik aspek ekonomi, sosial maupun fisik kimia karena hilangnya manfaat multifungsi lahan pertanian. 3. Mengetahui nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang hilang akibat dari konversi lahan pertanian ke non pertanian di wilayah Sub-DAS Keduang. 4. Mengetahui kebijakan pemerintah tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian di wilayah DAS waduk, terutama berkaitan dengan isi kebijakan, implementasi kebijakan dan pengendalian kebijakan. 5. Menyusun arahan kebijakan dan strategi pengelolaan DAS Waduk Wonogiri.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Dari segi ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis pengembangan ilmu ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan, khususnya ilmu ekonomi sumberdaya lahan. 2. Dari segi pembangunan diharapkan dapat memberi masukan kepada pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan dan strategi pengelolaan DAS Waduk Wonogiri. 3. Dari sisi peneliti dan peminat masalah yang sama diharapkan dapat memberi informasi yang lebih luas mengenai konversi lahan pertanian ke non pertanian. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

1.5. Kerangka Pemikiran

Daerah Aliran Sungai DAS waduk merupakan bagian wilayah yang harus dikelola secara benar. Salah satu aktivitas yang harus diperhatikan adalah terkendalinya konversi lahan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Konversi lahan yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan adalah konversi lahan pertanian dalam arti luas kebunperkebunan, tegalanladang, sawah, dan sawah tadah hujan menjadi lahan non pertanian bangunangedung atau pemukiman. Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian dapat bersifat permanen dan non permanen. Konversi lahan pertanian menjadi kawasan terbangun lahan bangunan gedung dan pemukiman kebanyakan bersifat permanen. Konversi tersebut akan berdampak pada kualitas lingkungan DAS waduk, karena hilangnya manfaat multifungsi lahan pertanian. Secara holistik, multifungsi tersebut terdiri dari tiga kategori: 1 fungsi ekonomi penghasil produksi pertanian, 2 fungsi sosial misalnya tersedianya pangan, wahana rekreasi, penciptaan lapangan kerja dan 3 fungsi lingkungan kontribusinya dalam pengendalian banjir, menurunkan laju erosi, mempertahankan keanekaragaman hayati, sebagai wahana pendidikan dan sebagainya. Sumberdaya lahan pertanian memberikan manfaat yang sangat luas multifungsi secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Hilangnya lahan pertanian akibat dikonversi ke non pertanian akan menimbulkan berbagai dampak negatif, oleh sebab itu diperlukan valuasi ekonomi agar kecenderungan under valued terhadap sumberdaya lahan pertanian dapat dihindarkan. Dalam melakukan valuasi ekonomi, pendekatan valuasi ekonomi dilakukan dengan mengelompokkan multifungsi lahan pertanian tersebut dalam dua jenis : 1 nilai penggunaan use values, dan 2 manfaat bawaan non use values. Nilai penggunaan mencakup: i manfaat langsung, baik yang nilainya dapat diukur dengan harga misalnya produksi usahatani maupun yang tidak dapat diukur dengan harga misalnya tersedianya pangan dan penciptaan lapangan kerja, dan ii manfaat tidak langsung yang terkait dengan kontribusinya dalam pengendalian banjir, menurunkan laju erosi, dan sebagainya. Manfaat bawaan mencakup kontribusinya dalam mempertahankan keanekaragaman hayati, sebagai wahana pendidikan, dan lain-lain. Alur berfikir peneliti dalam mengkaji permasalahan penelitian disajikan pada Gambar 1. Pendekatan dalam melakukan valuasi ekonomi disajikan pada Gambar 2. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com Gambar 1. Alur Pikir Penelitian Lahan Pertanian Di DAS Waduk Multifungsi Lahan Pertanian Fungsi Ekonomi Fungsi Lingkungan Biologi, Fisik, Kimia Fungsi Sosial Budaya  Penghasil Produksi Pertanian  Sumber Pendapatan Petani  Pengendali Erosi dan Sedimentasi  Pemelihara Tata Air  Pengendali Banjir  Penyejuk Udara  Penyerap Limbah Organik  Penyerap Karbondioksida CO 2  Penghasil Oksigen O 2  Keanekaragaman Hayati  Penyedia Pangan  Penyedia Lapangan Kerja  Pelestari Budaya Pedesaan  Tempat Rekreasi Sebagian Manfaat Multifungsi Lahan Pertanian Hilang Konversi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian Valuasi Ekonomi Kebijakan Dalam Pengelolaan Lingkungan DAS Waduk Kualitas Lingkungan Peningkatan Luas Lahan Non Pertanian Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com Gambar 2. Pendekatan Penelitian Dalam Melakukan Valuasi Ekonomi Konversi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Sebagian Multifungsi Lahan Pertanian Hilang Nilai Penggunaan Use Values Nilai Bawaan Non Use Values Nilai Penggunaan Langsung  Penghasil Produksi Pertanian  Sumber Pendapatan Petani  Penyejuk Udara  Penyerap Limbah Organik  Penyerap Karbondioksida CO 2  Penghasil Oksigen O 2  Keanekaragaman Hayati  Pengendali Erosi dan Sedimentasi  Pengendali Tata Air  Pengendali Banjir  Pelestari Budaya Pedesaan Valuasi Ekonomi Menggunakan Harga Pasar Barang Privat Nilai Ekonomi Total Lahan Pertanian Yang Hilang Barang Umum Valuasi Ekonomi Menggunakan Harga Non Pasar Nilai Penggunaan Tidak Langsung  Penyedia Lapangan Kerja  Penyedia Pangan  Tempat Rekreasi Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com

1.6. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan-Keterbatasan

Dokumen yang terkait

GEOSPATIAL ANALYSIS OF LAND USE AND LAND COVER CHANGE FOR DISCHARGE AT WAY KUALAGARUNTANG WATERSHED IN BANDAR LAMPUNG

2 19 85

Identification of Critical Land Using Geographic Information System : A Case Study in Poleang Langkowala Sub-Watershed Southeast Sulawesi Province

0 11 83

Modeling of Flood for Land Use Management (Case Study of Ciliwung Watershed)

1 8 166

Economic valuation of land use changes in Wonogiri Watershed (case study at Keduang Sub-Watershed, Wonogiri Regency)

0 14 428

Formulir Validasi (Land use/land cover change detection in an urban watershed:a case study of upper Citarum Watershed, West Java Province, Indonesia)

0 3 3

Prediction of The Erosion and Sedimentation Rate Using SWAT Model in Keduang Sub-Watershed Wonogiri Regency

0 2 10

Fighting Through Community Participation Based on Vegetative Conservation Approach of Wonogiri Reservoir Sedimentation in Sub - Watershed of Keduang.

0 0 11

Evaluation Of Land Suitability For Jati Trees (Tectona grandhis L. F) In Watershed At 2011 (Study of implementation one milion planting program in wonogiri regency at 2009) | Romadlon | Pendidikan Geografi 2304 9895 1 PB

0 0 8

ARAHAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI (The Policy Direction for Controlling of Erosion and Sedimentation at Keduang Sub-Watershed in Wonogiri Regency)

0 0 14

SIMULASI PENGARUH TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT BANJIR DI DAS KEDUANG ( Simulated Effects Of Land Use Against Flood Discharge In Keduang Watershed

1 1 11