21 Apabila kadar unsur hara dalam tanah dibandingkan dengan kebutuhan
unsur hara bagi tanaman, maka akan diketahui apakah kadar unsur-unsur hara dalam tanah tersebut kurang, rendah, sedang atau tinggi. Kriteria penilaian hasil
analisis tanah disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Kriteria penilaian sifat kimia tanah
Sifat Tanah Sangat
rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat tinggi
C 1,00
1,00 – 2,00 2,01 – 3,00
3,01 – 5,00 5,00
N 0,10
0,10 – 0,20 0,21 – 0,50
0,51 – 0,75 0,75
CN 5
5 –10 11 – 15
16 – 25 25
Sangat masam
Masam Agak masam
Netral Agak alkalis
Alkalis
pH H
2
O 4,5
4,5 – 5,5 5,6 – 6,5
6,6 – 7,5 7,5 – 8,5
8,5 Sumber:
Hardjowigeno 1992.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Autekologi dan Populasi Myristica teijsmannii Serta Struktur
Komunitas
Data populasi yang meliputi kemelimpahan spesies dalam komunitas dihitung mengikuti formulasi dari Cox 2002. Keragaman spesies, kesamaan
similarity antar lokasi penelitian serta pola penyebaran M. teijsmannii dihitung berdasarkan Krebs 1989 dengan menggunakan program ECOLOGICAL
METHODOLOGY Krebs 2002. Khusus untuk uji asosiasi interspesifik, perhitungan dilakukan berdasarkan metode dan software STATISTICAL
ECOLOGY Ludwig Reynolds 1988.
3.4.1.1 Kerapatan K
Kerapatan adalah jumlah individu suatu spesies dalam suatu luasan tertentu. Parameter ini dihitung dengan persamaan:
K
i
= n
i
A [3.1]
di mana K
i
adalah kerapatan untuk spesies i, n
i
adalah jumlah total individu spesies i yang terhitung dalam plot, dan A merupakan luas total plot sampel.
22 Kerapatan relatif KR adalah jumlah individu spesies i n
i
proporsional terhadap jumlah total individu seluruh spesies yang dijumpai dalam plot
Σn. KR dihitung dengan persamaan:
KR = n
i
Σn x 100 [3.2]
3.4.1.2 Frekuensi F
Frekuensi adalah kesempatan menjumpai spesies dalam suatu sampel, yang diperoleh dari persamaan [3.3].
Fi = jumlah plot yang diduduki spesies [3.3] jumlah total plot yang dibangun
Frekuensi relatif FR adalah frekuensi dari individu spesies i F
i
sebagai proporsi dari jumlah frekuensi seluruh spesies yang dijumpai dalam plot. FR
dihitung dengan persamaan [3.4]. FR
i
= F
i
ΣF
i
x 100 [3.4]
3.4.1.3 Dominasi D
Dominasi adalah proporsi dari permukaan tanah yang diduduki oleh proyeksi vertikal bagian tajuk tumbuhan ke permukaan tanah. Dominasi dihitung
dengan persamaan: D
i
= a
i
A [3.5]
di mana a
i
merupkan total area yang ditutupi oleh spesies i perkiraan melalui basal area, penutupan tajuk dan A merupakan total area habitat yang disampling.
Dominansi Relatif untuk spesies i DR
i
adalah adalah penutupan atau kelindungan untuk spesies tersebut D
i
yang diekspresikan sebagai proporsi dari total dominansi seluruh spesies. DR
i
dihitung dengan persamaan: DR
i
= D
i
ΣD x 100 [3.6]
3.4.1.4 Indeks Nilai Penting
Jumlah dari ketiga pengukuran relatif untuk spesies i merupakan sebuah indeks yang disebut indeks nilai penting INP.
23 INP = KR + FR + DR
[3.7]
3.4.1.5 Indeks Keragaman
Nilai keragaman spesies dalam habitat dinyatakan dengan indeks keragaman atau diversity index. Indeks keragaman yang digunakan dalam
penelitian ini dan juga paling umum digunakan dalam metode ekologi adalah indeks keragaman Shannon-Wiener. Persamaannya adalah sebagai berikut.
H’ = – Σ p
i
log
2
p
i
[3.8] di mana H’ menyatakan indeks keragaman menurut Shannon-Wiener Krebs
1989, sedangkan p
i
menyatakan proporsi spesies i terhadap keseluruhan jumlah spesies yang dijumpai pada plot di dalam komunitas yang diteliti. Proporsi ini
diperoleh dari perbandingan jumlah spesiesnya di mana n
i
merupakan jumlah individu spesies i dan N adalah jumlah seluruh individu spesies yang dijumpai
dalam plot. p
i
= n
i
N [3.9]
3.4.1.6 Indeks Kesamaan Komunitas