Struktur Komunitas Vegetasi di Cagar Alam Pulau Sempu

37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Struktur Komunitas Vegetasi di Cagar Alam Pulau Sempu

Total jumlah spesies pada semua fase yang dijumpai dalam plot pengamatan sepanjak transek adalah sebanyak 128 spesies yang mewakili 44 famili Lampiran 1. Jumlah spesies pada fase pohon adalah 72 spesies, fase tiang 43 spesies, fase sapling 97 spesies dan fase semai sebanyak 83 spesies. Indeks keragaman spesies pohon seluruh kawasan CAPS adalah 5,071 yang menunjukkan nilai keragaman pohon yang tinggi, dengan indeks keragaman pohon di setiap lokasi penelitian juga tergolong tinggi H’4. Tabel 9 Indeks kesamaan, jumlah spesies dan indeks keragaman pohon di lokasi penelitian Cagar Alam Pulau Sempu Indeks Kesamaan Morisita C λ LOKASI TL WR TST AT GM TSM Jumlah Spesies H TELAGA LELE TL 0.54 0.63 0.69 0.51 0.67 37 4.403 WARU WARU WR 0.54 0.48 0.79 0.87 0.72 34 4.442 TELAGA SAT TST 0.63 0.48 0.38 0.41 0.35 32 4.381 AIR TAWAR AT 0.69 0.79 0.38 0.85 0.89 33 4.292 GUA MACAN GM 0.51 0.87 0.41 0.85 0.81 34 4.635 TELUK SEMUT TSM 0.67 0.72 0.35 0.89 0.81 24 4.078 KESELURUHAN 72 5.071 Keterangan: indeks terendah; indeks tertinggi; H’=indeks keragaman spesies Shannon-Wiener. Lokasi yang memiliki kemiripan tertinggi berdasarkan indeks kesamaan Morisita adalah Teluk Semut dan Air Tawar dengan C λ = 0,89 Tabel 9. Lokasi yang paling berbeda di antara enam lokasi penelitian adalah antara Teluk Semut dan Telaga Sat C λ = 0,35. Teluk Semut dan Air Tawar memiliki struktur dan bentuk batuan yang serupa; lereng-lerengnya didominasi oleh batu-batu karang besar, namun memiliki asosiasi hutan yang sedikit berbeda Tabel 8. Teluk Semut dan Telaga Sat banyak memiliki perbedaan dari asosiasi spesies pohon dan kondisi stratum di bawahnya. Di Telaga Sat, lantai hutan jarang ditumbuhi semai dan tumbuhan penutup tanah dengan dominasi Macaranga di lereng bawah, sedangkan di teluk Teluk Semut justru didominasi oleh semai dan sapling serta banyak ditemukan perdu dan tumbuhan merambat berkayu. 38 Hutan di Waru-waru memiliki kesamaan yang tinggi dengan hutan di Gua Macan C λ = 0.87. Kedua lokasi ini memiliki asosiasi hutan yang mirip yaitu jumlah spesies yang sama dengan dominasi Myristica – Pterospermum – Annonaceae serta individu-individu M. teijsmannii reproduktif yang tercatat banyak ditemui. Fakta ini menimbulkan dugaan bahwa Waru-waru dan Gua Macan merupakan kawasan hutan yang disukai atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan spesies langka tersebut.

5.2. Autekologi M. teijsmannii