Predasi dan Agen Dispersal Biji

50 K. laurina diketahui menyebar di tidak hanya di Jawa, tapi juga di Sumatra, Borneo, bahkan Thailand dan Semenanjung Malaysia Anonim 2008. Pendugaan bahwa M. teijsmannii memiliki asosiasi dengan anggota famili Lauraceae, Myrtaceae, Ebenaceae, Moraceae atau Burseraceae yang merupakan famili khas hutan tropis dataran rendah, ada sebagian yang terbukti. Di kawasan CAPS, M. teijsmannii berasosiasi positif dengan Cryptocarya ferrea Lauraceae, dan Diospyros malabarica Ebenaceae tapi tidak dengan enam spesies Diospyros lainnya, dengan Artocarpus elasticus Moraceae tapi tidak dengan Streblus asper dan Ficus spp. yang cukup banyak ditemui di CAPS. M. teijsmannii memperlihatkan kemungkinan asosiasi positif dengan Canarium hirsutum Burseraceae dan Acmena acuminatissima Myrtaceae namun uji statistik tidak menunjukkan nilai yang signifikan Lampiran 6 . Asosiasi positif M. teijsmannii dengan Artocarpus elasticus, Pterospermum javanicum, Cryptocarya ferrea, Aglaia elliptica dan Diospyros malabarica menunjukkan kecenderungan sifat M. teijsmannii yang memerlukan naungan karena kelima spesies asosiasi tersebut merupakan spesies-spesies pohon yang relatif besar, tinggi serta memiliki tajuk yang cukup lebar atau rapat. Hal ini mendorong pendugaan bahwa M. teijsmannii merupakan spesies yang semi-toleran naungan, yaitu memiliki sifat membutuhkan naungan dalam sebagian daur hidupnya. Hal lain yang memperkuat argumen ini adalah berkaitan dengan keberadaan Macaranga sp. yang melimpah di Telaga Sat. Spesies ini diketahui merupakan spesies pionir yang menyukai cahaya atau tidak toleran naungan. Ini menunjukkan bahwa Telaga Sat memiliki intensitas cahaya lebih tinggi sehingga individu M. teijsmannii ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit.

5.2.5.2 Predasi dan Agen Dispersal Biji

Warna yang menarik dan relatif mencolok di antara dedaunan serta aroma pala yang dihasilkan M. teijsmannii tampaknya menjadi daya tarik bagi hewan- hewan pemakan buah yang hidup di kawasan CAPS. Selama penelitian berlangsung, tercatat dua spesies primata arboreal yang menyukai daun dan buah M. teijsmannii, yaitu Macaca fascicularis kera ekor panjang dan Trachypitecus auratus lutung Jawa. Kedua mamalia tersebut tercatat menyukai daun terutama 51 bagian pucuk, sedangkan bagian buah yang dimakan adalah daging buah yang telah matang sementara bijinya dibuang. Biji yang masih diselaputi oleh aril seringkali dijumpai berserakan di lantai hutan dan sebagian besar biji-biji yang jatuh tersebut telah rusak dimakan oleh serangga dari kelompok semut dan rayap sebelum berhasil berkecambah. Gambar 11 Sisa buah M. teijsmannii yang dimakan primata. Sejalan dengan penemuan frugivora yang merupakan agen dispersal biji M. teijsmannii seperti yang dipaparkan di atas, Ganesh dan Davidar 2001 menemukan empat jenis mamalia arboreal yang berlaku sebagai predator sekaligus agen dispersal biji bagi M. dactyloides, yang memiliki tajuk rapat seperti M. teijsmannii , di Whestern Ghats, India. Keempat jenis mamalia tersebut adalah lion-tailed macaque Macaca silenus, langur Nilgiri Trachypitechus johnii, Malabar giant squirrel Ratufa indica, bajing terbang Petaurista philippensis dan kelelawar Cynopterus sphinx. Dilihat dari hasil penelitian tersebut, dua genus Macaca dan Trachypitechus sama-sama ditemukan sebagai predator sekaligus agen penyebaran biji Myristica. Kedua spesies mamalia tersebut memang dilaporkan sebagai agen penyebaran biji Myristica dalam komunitasnya di hutan- hutan tropis namun perannya dianggap semakin berkurang terkait dengan ketersediaan buah-buahan dalam habitatnya Ganesh Davidar 2001. Walaupun burung dikenal sebagai agen dispersal biji yang utama di hutan- hutan tropis Asia, Australia dan Pasifik Meehan et al. 2005; Ganesh Davidar 2001 di kawasan CAPS yang memiliki spesies-spesies burung besar tidak 52 ditemukan spesies yang memakan buah atau biji M. teijsmannii selama observasi berlangsung. Hal ini kemungkinan disebabkan M. teijsmannii menyukai habitat dengan kanopi yang rapat dan berada dalam interior hutan karena spesies ini merupakan jenis yang toleran naungan. Di sisi lain, umumnya burung sebagai agen dispersal menyukai buah-buahan dari pohon-pohon yang berada di tepi hutan atau pada gap Ganes Davidar 2001 atau pada pucuk-pucuk tajuk pohon sehingga mudah diakses Meehan et al. 2005. Sejenis merpati Ducula pacifica dilaporkan merupakan agen dispersal M. hypargyraea di hutan tropis Tonga Meehan et al. 2005.

5.2.6 Karakteristik Habitat