5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Myristica teijsmannii
Miq. 2.1.1
Nomenklatur
Myristica teijsmannii Miq. pertama kali dideskripsikan pada publikasi
tahun 1858 berdasarkan type Teijsmann s.n. dari Jawa. M. teijsmannii Miq. memiliki beberapa sinonim yaitu M. teysmanni dari type yang sama, dan M.
hyposticta Miq. dari type Horsfield s.n. dari Jawa de Wilde 2000.
2.1.2 Nama-nama Lokal
Di Jawa Timur, yaitu di kawasan-kawasan ditemukannya spesies ini di alam, Myristica teijsmannii dikenal dengan berbagai nama. Masyarakat kawasan
Gunung Wilis menyebutnya dengan Kayu Resep yang berarti kayu haid karena kayunya yang mengeluarkan getah berwarna merah seperti darah. Di kawasan lain
di Jawa Timur, spesies ini juga dikenal dengan nama Durenan, Kosar, Palan atau Kayu Palan.
2.1.3 Morfologi
Myristica teijsmannii merupakan pohon dengan ketinggian 10 – 20 m.
Batangnya seringkali memiliki akar udara atau akar lutut, kulit batangnya coklat kemerahan dengan getah berwarna merah coklat. Ranting berbentuk sedikit
bersegi, berwarna kekuningan atau coklat oranye yang ditutupi rambut pendek 0.1 mm. Susunan daunnya tunggal, berbentuk lonjong-bulat atau bulat memanjang
berukuran 10-30-34 x 2.5–9 cm, dengan pangkal membulat atau agak meruncing dan ujung yang meruncing. Permukaan bagian atas berwarna coklat olive
sedangkan permukaan bagian bawah berwarna coklat keabu-abuan dengan rambut yang menyebar menyerupai sisik. Pada daun tidak terdapat kelenjar, tulang daun
utamanya rata di bagian atas, dengan pertulangan lateral berjumlah 14 – 19 buah di setiap sisinya, membentuk sudut 45-60
terhadap ibu tulang daun. Tangkai daun berukuran 10-20-30 x 1.5-3mm sedangkan tunas daunnya 8-12 x 2.5 mm dengan
rambut yang rapat setinggi 0.2 mm.
6 Perbungaan M. teijsmannii terletak di antara daun, kadang-kadang dekat
pucuk lateral, berwarna coklat kekuningan, bertangkai pendek, tidak bercabang dan berambut sangat pendek 0.1-0.2 mm serta memiliki braktea. Bunga jantan
berukuran lebih besar daripada bunga betina. Pada bunga jantan panjang pedicel 4-6 mm dengan tunas yang bulat lonjong dan brakteola berbentuk ginjal. Jumlah
bunga jantan pada setiap tangkai perbungaan berjumlah 5-10-20. Pada bunga betina, panjang pedicel hanya 2 mm, tunasnya bulat dengan ovarium bulat
berukuran 2.5-3.5 x 2-2.5mm. Tidak ada informasi mengenai tipe perbungaannya, namun de Wilde 2000 melaporkan bahwa salah satu spesimen M. teijsmannii di
British Museum memperlihatkan bunga jantan dan betina pada perbungaan yang sama dioecious.
Buahnya berwarna coklat, berjumlah 1-2 pada setiap perbuahannya, sedikit duduk dengan tangkai sepanjang 5 mm, berbentuk membulat dengan diameter 3-
4.5 cm. Buahnya berambut rapat sangat pendek 0.1 mm dengan warna karat. Daging buah
memiliki ketebalan 4-8 mm, berair dan mengeluarkan aroma khas buah pala. Aril berwarna oranye pada buah masak, dan tidak saling menutupi.
Bijinya lonjong pendek berukuran 2.5-3 cm.
2.1.4 Klasifikasi