15
2.3 Istilah-istilah yang digunakan
Autekologi adalah studi ekologi yang memfokuskan pada satu spesies tertentu
beserta interaksi dengan habitat atau lingkungannya, meliputi dinamika dan status populasi, demografi, preferensi habitat, interaksi dengan komponen abiotik,
asosiasi serta ekofisiologi Widyatmoko dan Irawati 2007. Cagar Alam.
Kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu
pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya UU No. 5 Tahun 1990.
Endangered atau genting. Suatu takson digolongkan genting bila takson tersebut
tidak tergolong kritis namun mengalami resiko kepunahan yang sangat tinggi di alam dalam waktu dekat. Tingkat risiko kepunahan yang tinggi disebabkan oleh
kemerosotan populasi yang besar, area geografi dan area okupasi yang sempit serta ukuran populasi yang kecil IUCN 2001.
Fase semai. Semai didefinisikan sebagai individu yang memiliki dbh diameter
setinggi dada pada batang bebas cabang ± 1,3 m dari atas permukaan tanah 3 cm dan tinggi
≤1,5 m Indriyanto 2006. Fase sapling
. Sapling didefinisikan sebagai individu yang memiliki dbh 10 cm dan tinggi 1,5 m Indriyanto 2006.
Fase tiang. Tiang diartikan sebagai individu yang memiliki dbh 10 – 20 cm
Indriyanto 2006. Fase pohon.
Pohon diartikan sebagai individu yang memiliki dbh 20 cm Indriyanto 2006.
Global Strategy for Plant Conservation GSPC. Strategi dunia untuk konservasi
tumbuhan yang disusun oleh BGCI Botanic Gardens Conservation International beserta CBD Convention on Biological Diversity dan UNEP United Nation for
Environmental Program. Strategi dalam GSPC ini mencakup kerangka kerja
16 global untuk konservasi tumbuhan di seluruh dunia, yang terangkum dalam 16
target yang akan dicapai pada tahun 2010 CBD 2002. Reintroduksi
adalah pelepasan dan pengelolaan suatu spesies ke suatu daerah di mana spesies tersebut dulu pernah ada namun telah punah atau dipercaya telah
punah dari area tersebut dengan tujuan memulihkan keberadaannya secara global atau lokal di habitat alaminya di dalam kisaran area geografiknya Widyatmoko
dan Irawati 2007. Studi populasi
adalah penelitian mengenai populasi spesies tertentu yang meliputi kemelimpahan, pola penyebaran, struktur populasi setiap fase pertumbuhannya
serta demografi yang mencakup regenerasi, kematian maupun perpindahan Widyatmoko dan Irawati 2007.
17
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian autekologi Myristica teijsmannii dilakukan di kawasan hutan campuran dataran rendah Cagar Alam Pulau Sempu CAPS, Jawa Timur. Studi
herbarium dilakukan di herbarium Kebun Raya Bogor dan Herbarium Bogoriense LIPI, analisis tanah dilakukan di Balai Penelitian Tanah Bogor. Kegiatan penelitian
dilakukan mulai Maret 2007 sampai dengan Januari 2008, sejak survey pendahuluan hingga diselesaikannya tahap identifikasi spesimen herbarium.
Enam lokasi penelitian dipilih dalam kawasan cagar alam, yaitu Telaga Lele, Telaga Sat, Waru-waru, Air Tawar, Gua Macan dan Teluk Semut Gambar 4.
Seluruh lokasi penelitian merupakan hutan tropis dataran rendah dengan dominasi vegetasi bervariasi berdasarkan estimasi visual pada tahap observasi umum pada
awal penelitian.
3.2 Bahan dan Alat
Objek utama dalam penelitian ini adalah Myristica teijsmannii. Peralatan yang digunakan adalah:
1. Perlengkapan sampling vegetasi: Global Positioning System GPS Garmin GPSMAP 60CSx, peta lokasi, peta kontur Pulau Sempu, meteran, kompas,
tambang plastik; 2. Perlengkapan koleksi herbarium dan koleksi tumbuhan hidup termasuk buku
identifikasi tumbuhan; 3. Peralatan pencatatan data lingkungan: altimeter, clinometer, termohigrograf,
soil tester; 4. Peralatan sampling tanah: ring sample diameter 2 inci, Munsell’s color chart,
pisau, sekop, label bersegel dan kertas label; 5. Perlengkapan entri data dan analisis data: software program Statistical Ecology
Ludwig Reynolds 1988, Ecological Methodology Krebs 2002, MapSource untuk upload data dari GPS ke komputer, STATISTICA 6 untuk
analisis statistik, serta ArcView 3.2 ESRI untuk kepentingan pemetaan.