sinergi dan partisipasi karyawan, menyusun kebijaksanaan yang layak dan adil yang tidak menimbulkan pertentangan antarkaryawan, menghilangkan bias
prasangka terhadap karyawan satu sama lain, meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi emosional karyawan dan bagaimana mereka
berhubungan dalam kerjasama perkerjaan, memilih orang yang sesuai untuk peran dalam tim yang memiliki kemampuan profesional dan kecerdasan emosional
baik, memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, membersihkan perusahaan dari pengaruh negatif, menyusun nilai inti dan standar perilaku yang
bisa diterima oleh karyawan satu sama lain, menciptakan suasana saling memperhatikan dan memotivasi kreativitas, dan pengembangan mentalitas dan
pelayanan sepenuh hati dalam hubungan karyawan satu sama lain dan dengan konsumen.
Setiap karyawan harus dapat membangun dan mengelola hubungan kerja yang baik satu sama lain, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan karyawan
dalam sebuah organisasi dalam mengelola hubungan yang baik, seperti pengaturan waktu, tahu posisi diri, adanya kecocokan, menjaga keharmonisan,
pengendalian desakan dalam diri, memahami dampak kata-kata atau tindakan diri pada diri orang lain, jangan mengatur orang lain sampai diri sendiri dapat diatur
dengan baik, tidak mengubar kemarahan kepada yang lain, dan bersikap bijak dan bijaksana.
II.1.3 Bentuk Jaringan Komunikasi
Di bawah ini dikemukan 4 empat bentuk jaringan komunikasi sebagai
mana terlihat dalam peraga 9 yaitu jaringan komunikasi berbentuk roda, rantai
lingkaran, dan bintang.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5 Bentuk Jaringan Komunikasi
Roda Rantai
Lingkaran Bintang
Sumber: Liliweri.2004. Wacana Komunuikasi Organisasi. Hal.83
1 Peraga 9a – jaringan komunikasi berbentuk roda menggambarkan
bagaimana aliran informasi itu bersumber dari sentral A sentralisasi. Dari A informasi itu dialihkan kepada B atau C, D dan E lalu masing-masing
merespon kembali informasi it kepada A, inilah jaringan komunikasi yang formal. Jika terjadi hubungan di antara B,C,D dan E maka hubungan itu
bersifat informal.
Bawahan B
Bawahan A
Bawahan C
Bawahan D
Bawahan E
Kepala Dinas
Kepala Subdinas
Kepala Seksi
A
C D
B
E A
B
D B
B
Universitas Sumatera Utara
2 Peraga 9b – jaringan komunikasi berbentuk rantai menggambarkan
bagaiman aliran informasi itu bersumber dari tingkat atas “kepala dinas” kepada seorang “kepala subdinas” dan diteruskan kepada “kepala seksi”.
3 Peraga 9c – Jaringan komunikasi berbentuk lingkaran menggambarkan
bagaimana aliran informasi itu bersumber dari seseorang siapa saja yang mengambil inisiatif memulainya – komunikator Misalnya A kepada B,
dilanjutkan kepada C dan D dan dikembalikan lagi kepada A dan seterusnya.
4 Peraga 9d – Jaringan komunikasi berbentuk bintang menggambarkan
bagaimana aliran informasi itu bersumber dari salah satu misalnya A ke semua arah dan direspons kembali kepada A. Di sini terlihat bahwa setiap
orang dapat menjadi sumber dan sasaran dari informasi. Empat bentuk jaringan komunikasi tersebut di atas menggambarkan
jaringan kerja kelompok kecil dan sekaligus memperlihatkan bahwa komunikasi yang terjadi itu mengandung:
1 Densitas komunikasi, yaitu kuantitas kmunikasi di antara para anggota
jadi berapa ali terjadi komunikasi di antara para anggota. 2
Jarak antara anggota – yang menggambarakan sejauh mana suatu pesan tau informasi harus melalui jaringan tertentu untukmencapai seorang
penerima. 3
Kebebasan relatif atau derajat kebebasan dari sek beromunikasi secara langsung kepadng anggota untor orng lain namun harus melintasi atau
“memotong” sesorang sebelum mencapai sasaran.
Universitas Sumatera Utara
Keempat bentuk jaringan komunikasi tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagaimana terlihat pada table di bawah ini.
Tabel 2 Karakterisrik Jaringan Komunikasi
Karakteristik Bentuk Jaringan
Lingkaran Rantai
Roda Bintang
Kecepatan tampilan Lamban
Cepat Cepat
Rata-rata Akurasi
Buruk Baik
Baik Baik sekali
Peringatan bagi pimpinan dalam
keadaan darurat Tidak ada
Memberi peringatan
Sangat Nyata
Sangat Nyata
Kepuasan kerja Sangat baik
Buruk Sangat
buruk Rata-rata
Keluwesan dalam mengubah kerja
Sangat cepat Lamban
Lamban Cepat
Sumber: Liliweri. Wacana Komunikasi Organisasi. 2004. hal.85
II.2 FORMAT INTERAKSI KOMUNIKASI ORGANISASI