agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
5 Wayne F.Cascio mengemukakan pengertian motivasi sebagai suatu
kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya misalnya: rasa lapar, haus dan bermasyarakat
6 Stephen P. Robbins mendefenisikan motivasi sebagai suatu kerelaan untuk
berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa
kebutuhan individu. 7
Wahjono 2010 mendefenisikan motivasi sebagai kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon karyawan terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul
dari dalam diri karyawan agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh karyawan tercapai. Pencapaian tujuan tersebut dapat berupa
uang, keselamatan, penghargaan, dan lain-lain. Dengan demikian, kekayaan, rasa aman keselamatan, status, dan segala macam tujuan lain hanya merupakan
hiasan semata-mata untuk mencapai tujuan akhir setiap orang, yaitu menjadi dirinya sendiri.
II.6.2 Tujuan Pemberian Motivasi Kerja
Mulai dari adanya manusia di muka bumi, motivasi tersebut sudah ada bertumbuh secara beriringan dengan pertumbuhannya selama manusia hidup.
Universitas Sumatera Utara
Kerterkaitan dengan para pekerja dan organisasi, pada masa sekarang ini motivasi tersebut sudah menjadi suatu hal yang sudah tidak asing lagi, dan karenanya
menjadi perhatian dari para pimpinan dalam hal mengelola sumber daya manusia yang dijadikan aset penting bagi organisasi.
Kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang berbeda, meski memiliki tautan dalam konteks kerja dan interaksi antar manusia organisasional.
Keith Davis dalam Danim, 2004:18 mengemukan bahwa tanpa kepemimpinan, organisasi hanya melahirkan perilaku yang kacau, tidak teratur, dan tidak akan
dapat melahirkan perilaku bertujuan. Kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan memberinya motivasi menuju
tujuan-tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut tujuan pemberian motivasi kerja kepada karyawan sebagai anggota kelompok
kerja Hasibuan, 2005:97, antara lain: 1
Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan 2
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 3
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 4
Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan 5
Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan 6
Mengefektifkan pengadaan karyawan 7
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 8
Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan 9
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya 10
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
II.6.3 Proses dan Asas-Asas Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi individu dalam bekerja dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai kebutuhan mereka.
Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang
tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk
Universitas Sumatera Utara
menemukan tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi
berada dalam kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya.
Oleh karena itu, pimpinan organisasi harus berusaha keras mempengaruhi motivasi seluruh individu organisasi agar mereka memiliki motivasi kerja.
Dengan demikian, pencapaian kinerja organisasi dapat dicapai secara maksimal. Untuk memahami lebih baik bagaimana proses motivasi dapat diperhatikan pada
gambar di bawah ini:
Gambar 7 Proses Motivasi Individu
Sumber: Mangkunegara. 2008. Perilaku dan Budaya Organisasi. hal:18
Disamping itu juga terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan alat pemotivasian karyawan atau pekerja sehingga mereka dapat terdorong dan
semangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan 2005:98 mengatakan bahwa terdapat beberapa asas-asas motivasi dalam
memotivasi kerja karyawan diantaranya adalah:
Kebutuhan yang tidak dipenuhi
Kebutuhan yang tidak dipenuhi dinilai
kembali oleh karyawan
Imbalan atau hukuman Hasil Karya Evaluasi
dari tujuan yang tercapai Perilaku yang
berorientasi pada tujuan
Mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan
Karyawan
Universitas Sumatera Utara
1 Asas Mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut
berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
2 Asas Komunikasi, yaitu menginformasikan secara jelas tentang tujuan
yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya dan kendala-kendala yang dihadapi.
3 Asas Pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan
yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapai. 4
Asas Wewenang yang Didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan
kreativitasnya ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.
5 Asas Adil dan Layak, artinya alat dan jenis motivasiyang diberikan harus
berdasarkan atas ”keadilan dan kelayakan” terhadap semua karyawan. 6
Asas Perhatian Timbal Balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan
jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
II.6.4 Teori Motivasi