Keempat bentuk jaringan komunikasi tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagaimana terlihat pada table di bawah ini.
Tabel 2 Karakterisrik Jaringan Komunikasi
Karakteristik Bentuk Jaringan
Lingkaran Rantai
Roda Bintang
Kecepatan tampilan Lamban
Cepat Cepat
Rata-rata Akurasi
Buruk Baik
Baik Baik sekali
Peringatan bagi pimpinan dalam
keadaan darurat Tidak ada
Memberi peringatan
Sangat Nyata
Sangat Nyata
Kepuasan kerja Sangat baik
Buruk Sangat
buruk Rata-rata
Keluwesan dalam mengubah kerja
Sangat cepat Lamban
Lamban Cepat
Sumber: Liliweri. Wacana Komunikasi Organisasi. 2004. hal.85
II.2 FORMAT INTERAKSI KOMUNIKASI ORGANISASI
Berdasarkan jumlah interaksi yang terjadi dalam komunikasi tersebutdapat dibedakan atas 3 kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok
kecil dan komunikasi publik. Dalam bab ini masing-masing dari bentuk interkasi komunikasi tersebut akan dibahas satu per satu.
II.2.1 Komunikasi Antarpribadi Interpersonal a Pengertian Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi interpersonal yang efektif telah lama dikenal sebagai salah satu dasar untuk berhasilnya suatu organisasi. Karena itu adalah perlu bagi
seorang pimpinan untuk mengetahui konsep-konsep dasar dari komunikasi agar dapat membantu dalam mengelola organisasi dengan efektif. Sebelum
Universitas Sumatera Utara
membicarakan apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal, adalah penting untuk memahami lebih dahulu apa yang dimaksud dengan komunikasi
interpersonal dan peranannya terhadap komunikasi lainnya. Sesungguhnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi dalam diri
sendiri. Dalam diri kita masing-masing terdapat komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran penerima dan balikan. Dalam komunikasi
interpersonal hanya seorang yang terlibat. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masing-masing. Komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi
dan hubungan dengan orang lain. Wenburg dan Wilmat menyatakan bahwa persepsi individu tidak dapat dicek oleh orang lain tetapi semua arti atribut pesan
ditentukan oleh masing-masing individu dalam Muhammad, 2007:159. Persepsi seseorang memainkan peranan penting dalam menginterpretasikan pesan. Semua
pesan diciptakan dalam diri kita. Kita bereaksi menurut perbedaan personal kita terhadap pesan di sekeliling kita. Inilah yang membuat komunikasi kejadian yang
bersifat personal, karena tdak pernah dapat dipisahkan dari interaksi kita dengan orang yang lain.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang
yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian
komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut Muhammad, 2007:159.
Komunikasi interpersonal sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena dapat menggunakan kelima alat indra untuk
Universitas Sumatera Utara
mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi interpersonal berperan
penting sehingga kapan pun, selama manusia masih memiliki emosi. Komunikasi interpersonal adalah membentuk hubungan dengan orang lain. Hubungan itu dapat
diklasifikasikan dalam beberapa cara seperti terdapat pada bagian berikut.
b Klasifikasi Komunikasi Antarpribadi
Ada bermacam-macam nama dalam komunikasi interpersonal antaranya komunikasi diadik, dialog, wawancara, percakapan, dan komunikasi tatap muka.
Redding mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
1 Interaksi Intim
Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, pasangan yang sudah menikah, anggota famili, dan orang-orang yang mempunyai ikatan
emosional yang kuat. Di dalam organisasi, hubungan ini dikembangkan dalam sistem komunikasi informal. Misalnya, hubungan yang terlibat di antara kedua
orang teman baik di dalam organisasi, yang mempunyai interkasi personal di luar peranan dan fungsinya dalam organisasi.
2 Percakapan Sosial
Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana dengan sedikit berbicara. Percakapan biasanya tidak begitu terlibat
secara mendalam. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Jika dua orang atau lebih bersama-sama dan
berbicara tentang perhatian, minat di luar oraganisasi seperti famili, sport, isu politik, ini adalah merupakan contoh percakapan sosial.
3 Interogasi atau Pemeriksaan
Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseoarang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi daripada yang lain.
Perdebatan dan pertengkaran secara verbal adalah bentuk interogasi dimana kedua pihak menunutut satu sama lain dan kontrol sebentar-bentar bertukar.
Pertengkaran verbal sering ditandai dengan isu benar atau salah. Debat diatur oleh sejumlah aturan an umumnya lebih formal daripada perkelahian. Meskipun bentuk
komunikasi ini tidaklah selalu diingini tetapi ada dalam organisasi. Miaslnya bila seseorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi untuk
kepentingan pribadinya biasanya karyawan tersebut diinterogasi oleh atasanya untuk mengetahui benar atau tidaknya tuduhan itu.
4 Wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua oarang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Salah seorang
Universitas Sumatera Utara
mengajikan pertanyaan untuk mendapatkan informasi dan yang lainnya mendengarkan dengan baik kemudian memberikan jawaban yang dikehendaki
sampai tujuan wawancara tercapai. Misalnya, seoarng dosen penasihat akademis mewawancarai mahasiswa yang dibimbingnya untuk mendapatkan informasi yang
lebih jauh mengenai mahasiswa tersebut.
c Ciri-ciri Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana
yang dinyatakan oleh De Vito bahwa komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung dalam Liliweri 1991:12. Menurut Everet M.Rogers ada beberapa cirri komunikasi yang
menggunakan saluran komunikasi antarpribadi dalam Liliweri, 1991:13 :
1 Arus pesan yang cenderung dua arah.
2 Konteks komunikasinya dua arah.
3 Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi.
4 Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi.
5 Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat.
6 Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Alo liliweri dalam bukunya Komunikasi Antarpribadi menyimpulkan ciri-
ciri komunikasi antarpribadi 1991:14-19 adalah: 1
Komunikasi antarpribadi biasanya terjadi spontan dan sambil lalu. 2
Komunikasi antarpribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu. 3
Komunikasi antarpribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas.
4 Komunikasi antarpribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang
tidak disengaja. 5
Komunikasi antarpribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan. 6
Komunikasi antar pribadi menghendakii paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya
keterpengaruhan.
7 Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak
membuahkan hasil. 8
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna.
Universitas Sumatera Utara
d Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Tetapi di sini hanya akan dibicarakan 6 diantaranya yang dianggap penting. Tujuan
komunikasi ini tidak perlu disadari pada saat terjadinya pertemuan dan juga tidak perlu dinyatakan. Tujuan itu boleh disadari dan boleh tidak disadari dan boleh
sengaja dan tidak disengaja. Muhammad 2007:165-167 memaparkan beberapa tujuan-tujuan itu sebagai berikut:
1 Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain
kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Kenyataanya sebagian besar dari persepsi kita adalah hasil dari apa yangtelah kita pelajari
dalam pertemuan interpersonal.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat
menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita
memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran dan tingkah laku kita. Dari pertemuan semacam ini misalnya, kita belajar, bahwa perasaan kita
tentang diri kita, tentang orang lain, dunia tidaklah begitu berbeda dari perasaan orang lain. Kesamaan tingkah laku kita adalah benar, seperti ketakutan, harapan,
dan keinginan kita. Penguatan yang positif membantu kita merasa normal. Melalui komunikasi kita juga belajar bagaiman kita mengahadapi yang lain, apakah
kekuatan dan kelemahan kita dan siapakah yang menyukai dan tidak menyukai kita dan mengapa.
2 Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Hal itu
menjadikan kita memahami lebih baik dunia luar, dunia obyek, kejadian-kejadian dan orang lain. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi
interpersonal. Meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami
melalui interaksi interpersonal. Kenyataanya, kepercayaan, sikap dan nilai-nilai kita barangkali dipengaruhi lebih banyak oleh pertemuan interpersonal daripada
oleh media atau pendidikan formal.
3 Membentuk dan Menjaga Hubungan yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan
dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain. Hubungan yang demikian membantu
Universitas Sumatera Utara
mengurangi kesepian dan depresi, menjadikan kita sanggup saling berbagi, kesenangan kita dan umumnya membuat kita merasa lebih positif tentang diri kita.
4 Berubah Sikap dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita gunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. kita boleh menginginkan mereka memilih
cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, mendengar tape recorder, melihat film, menulis membaca buku, memasuki
bidang tertentu, mengambil kuliah tertentu, berpikir dalam cara tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak mengunakan waktu
terlibat dalam posisi interpersonal.
Adalah menarik untuk mencatat bahwa studi mengenai kefektifan media massa, bertentangan dengan situasi interpersonal dalam mengubah tingkah laku
tertentu. Kita lebih sering membujuk melalui komunikasi interpersonal daripada komunikasi media massa.
5 Untuk Bermain dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu
akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan untuk menghabiskan
waktu. Walaupun kelihatannya kegiatan itu tidak berarti tetapi mempunyai tujuan yang sangat penting. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu
dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kerja.
6 Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan
kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu oarang lain dalam interkasi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang
putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil, dan memberikan hal yang menyenangkan kepada anak yang sedang
menangis. Apakah profesional atau tidak profesional, keberhasilan memberikan bantuan tergantung kepada pengetahuan dan keterampilan komunikasi
interpersonal.
Kita juga melihat tujuan-tujuan komunikasi interpersonal ini dari dua perspektif yang lain. Pertama, tujuan ini boleh dilihat sebagai faktor yang
memotivasi atau alasan mengapa kita terlibat dalam komunikasi interpersonal. Berdasarkan hal itu kita dapat mengatakan bahwa kita terlibat komunikasi
interpersonal untuk mendapatkan kesenangan, untuk membantu dan mengubah tingkah laku seseorang. Kedua, tujuan ini boleh dipandang sebagai hasil atau efek
umum dari komunikasi interpersonal yang berasal dari pertemuan interpersonal. Berdasarakan hal itu dapat mengatakan bahwa tujuan komunikasi interpersonal
adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang diri, membentuk hubungan yang lebih berarti dan memperoleh tambahan pengetahuan dunia luar.
Seharusnya tentu saja sudah jelas bahwa komunikasi interpersonal biasanya di motivasi oleh kombinasi bermacam-macam faktor dan tidaklah
mempunyai satu efek, tetapi kombinasi berbagai efek atau hasil. Misalnya diberikan suatu interaksi interpersonal, diberikan beberapa tujuan, dimotivasi oleh
Universitas Sumatera Utara
kombinasi berbagai faktor yang unik dan menghasilkan kombinasi faktor-faktor atau efek yang unik.
II.2.2 Komunikasi Kelompok Kecil