BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan
sesama dalam kelompok dan masyarakat. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental
dalam kehidupan manusia sehari-hari. Artinya,
memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi
. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu
organisasi. Dalam mencapai suatu organisasi yang efektif, salah satu faktor penentu dan sangat diperlukan adalah proses komunikasi. Proses komunikasi
tersebut bertujuan untuk mengubah sikap, mengubah opinipandangan, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat Purba, 2006:37.
Proses komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampaian pesan
antara manusia baik secara kelompoklembaga maupun secara individual dari suatu pihak kepada pihak lain. Dalam proses penyampaian pesan tersebut juga
mengandung arti adanya pembagian pesan sharing of information yang cenderung mengarah ke pencapainan titik tertentu sampai disepakatinya makna
suatu pesan antar pihak-pihak yang terlibat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi itu merupakan proses penyampaian pesan yang berupa
Universitas Sumatera Utara
lambang-lambang yang bermakana yang disampaikan oleh komunikator dan
ditujukan kepada komunikan sebagai sasaran komnikasi.
Komunikasi penting dalam suatu organisasi, hal ini sering dilontarkan oleh mereka yang concern terhadap fenomena komunikasi maupun mereka yang
tertarik pada gejala-gejala komunikasi keorganisasian. Dalam kenyataanya masalah-masalah keorganisasian yang muncul senantiasa berkaitan dengan proses
komunikasi, bahkan boleh dikatakan organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah sepeda motor yang didalamnya terdapat rangkaian alat-alat otomotif yang terpaksa
tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Menurut Condrad terdapat 3 tiga fungsi komunikasi organisasi yaitu
sebagai berikut: 1.
Fungsi komando – Ada dua tipe komunikasi yang membentuk fungsi komando yaitu
a. Pengarahan atau direction yang terlaksana melalui instruksi dan
publikasi. Fungsi pengarahan dalam bentuk persuasif dan pengaruh b.
Feed Back fungsi umpan balik yang menunjukkan siapa yang sudah mengikuti apa yang diperintahkan.
2. Fungsi relasi – Komunikasi organisasi juga bertujuan untuk memenuhi
fungsi relasional. Tujuannya menciptakan relasi kerja bagi peningkatan produksi organisasi.
3. Fungsi mengelola suasana yang tidak pasti – Komunikasi organisasi
berfungsi mendorong para pegawai untuk memilih keputusan \yang komplikatif dalam organisasi dalam Liliweri, 2004: 67.
Di dalam suatu kelompokorganisasi selalu ada pemimpin kelompok yaitu
orang yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku dan kayakinan kelompok. Seorang pemimpin tugas mengarahkan diri pada tercapainya tujuan
kelompok. Seorang pemimpin sosial berusaha mempertahankan keselarasan dan semangat kelompok agar tetap tinggi. Orang yang menjadi pemimpin cenderung
memiliki keunggulan dalam kemampuan-kemampuan yang membantu kelompok mencapai tujuannya, terampil sosial atau sangat termotivasi untuk menjadi
Universitas Sumatera Utara
pemimpin menurut model kontigensi Fiedler, keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan berorientasi tugas atau
berorientasi hubungan dengan sifat situasi Sears, 1985:143. Setiap organisasi terdiri dari pemimpin dan anggota karyawan. Di antara
kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian
dan dukungan bagi tercapainya sebuah tujuan organisasi. Diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi menyelesaikan tugas bersama dengan orang
laian secara kooperatif, membina keutuhan dan kekompakkan kelompok, tidak mendikte atau mendominasi kelompok, dan mau menerima pendapat orang lain.
Hubungan yang terjadi dalam organisasikelompok merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil
yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Dalam mencapai hubungan tersebut, masing-masing individu tersebut membentuk
sebuah kelompok atau di dalam organisasi, kelompok-kelompok dibentuk berdasarkan pembagian kerja yang sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut Mulyana, 2005: 74. Pada hakekatnya kelompok terdiri dari dua atau lebih
individu yang saling bergantung dan berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan tujuan menjalankan sesuatu aktivitas untuk mencapai tujuan dari
Universitas Sumatera Utara
kesepakatan. Dengan defenisi itu, kelompok sangat berbeda prinsipnya dengan kumpulan individu yang menyaksikan pertandingan sepak bola atau yang sedang
menunggu bis di halte, karena kedua kumpulan individu tersebut tidak mempunyai tujuan, tidak berinteraksi dan tidak mempunyai sasaran Lubis,
2007:112. Suatu survey yang dilakukan oleh Harver Business Review, menemukan
bahwa komposisi kelompok yang terdiri dari 5 orang, paling efektif dalam tugas- tugas intelektual, analisis, dan informasi penilaian, dan pembuatan keputusan
berkenaan dengan tindakan administratif yang tepat Muhammad, 2007:186. Perwujudan kelompok di dalam organisasi disebabkan oleh beberapa masalah
termasuk untuk menyempurnakan tugas, menyelesaikan masalah yang bersifat resmi dan masalah sosio-psikologi seperti menjaga hubungan antara bawahan-
atasan. Kelompok juga terwujud atas sebab-sebab sosial, yaitu keinginan untuk bergaul dengan setiap anggota di dalam kepentingan status dan kekuasaan, dan
untuk kepuasan diri apabila berada di dalam ruang lingkup kelompok tersebut. Di dalam sebuah organisasi, perlakuan dan motivasi kelompok memainkan peranan
yang utama untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, pengurus seharusnya memahami proses yang mempengaruhi komunikasi kelompok untuk
mencapai tujuan dengan memaksimumkan interaksi dan meminimumkan konflik yang ada. Pengurus juga sebaiknya mencari jalan untuk menengahi kehendak
yang tidak sama antara seorang individu dengan seorang individu yang lain. Sekiranya tujuan kelompok itu tidak sejajar dengan tujuan organisasi maka akan
terwujud keadaan yang berkepanjangan antara pekerja dan masalah ketidakpuasan
Universitas Sumatera Utara
individu. Permasalahan ini akan menguraikan sekelumit tentang komunikasi kelompok dan hubungannya dengan organisasi yang ada.
Michael Burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota- anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain
secara tepat dalam Wiryanto, 2005:56. Menurut Effendi, komunikasi kelompok group communication berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang
komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih adari dua orang 1993:75
.
Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja
tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Sekelompok orang yang menjadi komunikan dalam jumlah sedikit disebut komunikasi kelompok kecil small group
communication, sedangkan jika jumlahnya banyak dinamakan komunikasi kelompok besar large group communication.
Dengan adanya komunikasi kelompok, setiap individu atau kelompok bukan saja dapat berinteraksi, memahami dan bertukar-tukar pesan antar satu
dengan lainnya, tetapi juga dapat mewujudkan kerjasama yang berkesinambungan dikalangan anggota kelompok.
Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain dalam sebuah kelompok, setiap anggota kelompok itu harus ikut serta dalam kegiatan
mempengaruhi dan dipengaruhi. Semangat timbal balik ini merupakan hal penting bagi integritas suatu kelompok kecil.
PT Oriflame merupakan salah satu perusahaan yang melibatkan kelompok kecil untuk mencapai tujuan perusahaan melalui kelompok tugaskerja sesuai
dengan pembagian tugas setiap anggota kelompok. Melalui komunikasi,
Universitas Sumatera Utara
kelompok kecil dapat berinteraksi dalam mendiskusikan tugas antara sesama anggota kelompok dan pimpinan. Komunikasi kelompok kecil yang efektif
menghendaki Anda untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tatap muka. Interaksi yang berarti dapat berlangsung jika komunikasi melibatkan hal berbicara
dan mendengar dalam lingkungan yang umum. Komunikasi kelompok yang terbaik terjadi bila orang-orang dapat segera menanggapi komunikasi verbal dan
nonverbal orang lain secara pribadi. Perilaku setiap anggota ditentukan dan menentukan perilaku orang lain. Kehadiran seseorang dalam sebuah kelompok
dapat berpengaruh sangat penting terhadap perilaku dan pemikiran anggota lain dan keseluruhan proses dalam kelompok tersebut. Beberapa orang memberikan
kontribusi gagasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan; beberapa orang lainnya menjaga kelompok tetap terpusat pada tugas. Seorang anggota dapat
memberikan kontribusi pada kelompoknya dengan menghentikan ketegangan, berurusan dengan konflik, berpegang pada jadwal, atau bertindak sebagai
penyimpan catatan. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempengaruhi kelompok, tetapi tindakan kepemimpinannya membantu para anggota dalam
mencapai tujuan mereka yang sangat diperlukan bagi kesejahteraan kelompok. Aktivitas dan interaksi individu atau anggota dalam kelompok dapat
menumbuhkan motivasi. Adapun motivasi yang muncul pada setiap anggota kelompok dengan berbagai alasan seperti menumbuhkan semangat kerja, displin
kerja dan sebagainya. Inti dari berbagai alasan yang ada menitikberatkan pada satu hal yaitu motivasi kerja. Pada dasarnya motivasi individu dalam bekerja
dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja individu yang berdampak
Universitas Sumatera Utara
pada pencapaian tujuan dari organisasi. Disamping itu ada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi kerja individu, yaitu rasa aman dalam bekerja,
mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari
manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik dan menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang
menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan serta bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Sementara konflik juga terjadi dalam suatu organisasi, khususnya yang terjadi dalam kelompok yang memungkinkan kelompok terpecah-pecah,
kurangnya aktivitas kelompok sehingga tidak terjadinya kordinasi dalam mencapai tujuan organisasi, dan menghasilkan sikap negatif terhadap produksi
kelompok. Neilson dalam Muhammad, 2007:194 mengemukakan bahwa konflik juga terjadi antara kelompok dalam organisasi. Hal ini mungkin disebabkan
karena perbedaan sifat pribadi, perbedaan interpretasi dari jumlah ganjaranstatus yang didistrinbusikan melalui organisasi, perbedaan persepsi dan pengalaman dan
kompetisi akan sumber-sumber yang langka dalam organisasi. Dalam penelitian ini, peneliti memilih PT Oriflame Cabang Medan
sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa PT Oriflame adalah perusahaan kosmetika dengan karakteristik semangat saya-bisa, manajemen
yang tersebar, dengan atmosfir muda dan kewirausahaan yang tinggi
.
serta memiliki ruang lingkup kerja yang meliputi kelompok-kelompok kecil dalam
pelaksanaan tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Pengamatan awal peneliti terhadap komunikasi kelompok di PT. Oriflame Cabang Medan adalah bahwa aktifitas dan interkasi yang terjadi dalam
komunikasi kelompok di PT. Oriflame Cabang Medan memiliki pengaruh dalam motivasi kerja setiap anggota kelompok yang ada. Namun apakah komunikasi
kelompok kecil tersebut berpengaruh terhadap motivasi kerja setiap anggota kelompok. Hal ini menjadi penyebab ketertarikan peneliti untuk mengetahui
komunikasi kelompok kecil terhadap motivasi kerja karyawan PT. Orifalme Cabang Medan. Di sini terjadi pembagian ruang kerja yang terpisah-pisah pada
tempat dan kondisi yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan
mengetahui lebih dalam mengenai Sejauhmana Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT Oriflame Cabang Medan.
I.2 PERUMUSAN MASALAH